Unib, Pemkot dan KNPI Gelar Pelatihan Pemuda Kreatif

MASIH ingat penandatanganan perjanjian kerjasama antara Unib, Pemkot dan KNPI tanggal 28 Desember 2011 lalu ? Kerjasama dimaksud terkait program pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan pemuda se Kota Bengkulu berbasis pertanian. Kerjasama itu berlanjut dan Selasa – Rabu, 4 -5 Desember 2012, Unib, Pemkot dan KNPI menggelar acara pelatihan bagi para kelompok pemuda yang lolos seleksi program ini. Acara itu dipusatkan di aula kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu.

“Pasca penandatanganan surat perjanjian kerjasamasama, kita terus bekerja yaitu melakukan sosialisasi dan menseleksi kelompok pemuda di masing-masing keluarahan dalam Kota Bengkulu yang akan diikutsertakan dalam program ini. Kemudian, hari ini para kelompok pemuda yang lolos seleksi kita beri pelatihan dan bekal pengetahuan sehingga mampu melaksanakan usaha ekonomi kerakyatan berbasis pertanian yang telah ditentukan,” ujar Koordinator acara pelatihan, Ir. Edi Sutrisno, MP.

Dosen pada Fakultas Pertanian Unib itu menjelaskan, acara pelatihan berlangsung dua hari diikuti 67 kelompok usaha kreatif berbasis pertanian dan peternakan. Masing-masing kelompok mewakili kelurahan yang ada di Kota Bengkulu. Jenis usaha yang akan dikembangkan beragam. Untuk bidang pertanian seperti penanaman dan pengelolaan cabe, perkebunan terong, kacang panjang dan lain sebagainya. Untuk bidang peternakan seperti usaha kolam lele, usaha puyuh petelor dan lain-lain.

“Ke 67 kelompok pemuda itu nanti diprogramkan akan mendapat bantuan modal usaha kurang lebih Rp10 juta per kelompok. Nah, sebelum memulai usahanya, mereka terlebih dahulu dilatih dan diberi pembekalan agar usahanya dapat berhasil dan program ini dapat dikembangkan kepada kelompok masyarakat lainnya,” papar Edi.

Sementara itu, Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Universitas Bengkulu Drs. Azhar Marwan, M.Si mengatakan, program pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan pemuda berbasis pertanian yang dikembangkan Unib, Pemkot dan KNPI ini diharapkan menjadi model pada usaha-usaha yang sama di tingkat lokal maupun nasional.

Selama ini kata Azhar Marwan, di berbagai forum kita sepakat bahwa pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus diberdayakan. Tapi pola dan strategi pemberdayaan yang dilakukan kurang maksimal, akibatnya berbagai program bidang kepemudaan banyak yang gagal.

Nah, sekarang kita menerapkan pola baru yaitu dengan mensinergikan program antara pemerintah daerah dalam hal ini Pemkot dan pemuda yang dihimpun melalui KNPI dan Unib sebagai institusi bagi akademisi, untuk melakukan usaha pemberdayaan pemuda dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan yang terencana, terarah dan berkualitas. Dan bagi Unib sendiri, ini merupakan kontribusi sekaligus implementasi tri dharma perguruan tinggi kepada masyarakat Bengkulu,” ujarnya.

Drs. Azhar Marwan mengaku sangat optimis model usaha pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis pemuda yang dikembangkan atas kerjasama Pemkot, KNPI dan Unib ini akan berhasil serta menjadi percontohan bagi institusi lain baik pemerintah maupun swasta. “Program ini dibahas dan direncanakan oleh para praktisi dan akademisi. Para peserta program (kelompok pemuda ) diseleksi dan diverifikasi secara ketat dan jenis usaha yang akan dilakukan juga diseleksi sesuai dengan minat masing-masing kelompok. Kemudian, para pemuda itu diberi pelatihan dan mereka juga akan diawasi serta dievaluasi dalam melaksanakan usahanya. Tidak ada alasan untuk tidak berhasil. Kita optimis !” ujarnya.

Pantauan Tim Humas Unib, kegiatan pelatihan pemuda kreatif tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu Ir. Arif Gunadi. Selain para peserta, juga tampak hadir sejumlah OKP dan para pengurus KNPI Kota Bengkulu. Sedangkan pemateri yang dihadirkan adalah para pakar dari Fakultas Pertanian Unib, yaitu Prof. Dr. agr. Joan Setianto, Dr. Puji Harsono, Ir. Dede Hartono, dan Ir. Hardi Prakosos, M.P.[hms1]