Pidato Rektor di Puncak Dies Natalis Unib Ke-42 : Bersinergi Menghadapi Tantangan Masa Depan !

SELAIN orasi ilmiah yang disampaikan Kepala Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) Republik Indonesia, Laksamana Madya TNI Dr. Irvansyah, SH, M.TR.Opsla, agenda utama lainnya dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Bengkulu dalam rangka Puncak Dies Natalis Unib Ke-24 di Gedung Serba Guna (GSG) Unib, Rabu (24/4/2024), adalah mendengarkan Pidato Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc.

Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri ketika berpidato di puncak peringatan dies natalis ke-42.(hms1)

Pidato rektor mengangkat judul yang sama dengan tema Dies Natalis Unib Ke-42, yaitu “Unib Unggul, Berbudaya, Berdaya Saing Internasional.”

Mengawali pidato, Dr. Retno Agustina Ekaputri mengucapkan terimakasih kepada seluruh undangan yang hadir di acara Puncak Peringatan Dies Natalis Unib Ke-42 ini. “Kehadiran kita semua di sini adalah bukti nyata dari kesatuan dan komitmen kita dalam mewujudkan visi dan misi Universitas Bengkulu sebagai pusat pendidikan yang unggul, berbudaya, dan berdaya saing internasional,” ujarnya.

Rektor kemudian menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada para pendiri Universitas Bengkulu dan kepada semua pimpinan terdahulu yang telah dengan penuh dedikasi dan kegigihan membawa institusi ini melewati segala rintangan dan tantangan sejak berdiri pada tahun 1982.

“Perjalanan panjang yang telah kita lalui bersama telah membentuk Unib menjadi lembaga pendidikan tinggi yang diakui baik di tingkat regional maupun nasional. Dengan semangat yang kuat dan tekad yang bulat, Universitas Bengkulu terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan dan pembangunan di Indonesia,” tutur Dr. Retno.

Rektor ketika menjelaskan perjalanan Unib dan kemajuan yang dicapai serta tantangan ke depan.(hms1)

Saat ini, Unib telah menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga membentuk karakter yang tangguh dan berintegritas tinggi. Melalui kurikulum yang terkini dan fasilitas pendukung yang memadai, Unib berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak generasi emas yang siap bersaing di tingkat global. “Kami percaya bahwa investasi dalam pendidikan adalah investasi terbaik yang dapat kita berikan untuk masa depan bangsa,” paparnya.

Tidak dapat dipungkiri, Universitas Bengkulu telah meraih berbagai prestasi gemilang baik secara nasional maupun internasional. Prestasi ini menjadi cerminan dari dedikasi dan kerja keras seluruh civitas akademika. Prestasi ini tercermin dari peringkat Unib dalam berbagai lembaga pemeringkat internasional.

Pada pemeringkatan Webometrics misalnya, Unib berhasil menduduki peringkat 43 di Indonesia, meningkat 6 poin dari tahun lalu. Kemudian dalam pemeringkatan Scimago Institution Ranking, Unib menempati peringkat 49 dan masuk dalam kategori Q3.

Berikutnya, Universitas Bengkulu meraih “Informatif” dalam Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2023 dengan capaian poin 96.29 kategori Perguruan Tinggi Negeri. Dan yang tak kalah penting, tahun ini Unib akan melakukan pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri sebagai fasilitas pendukung kegiatan kampus.

“Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi kami, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan yang kami tawarkan,” ujar Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Rektor berterimakasih kepada para pendahulu dan pihak-pihak yang telah memajukan Unib.(foto:hms1)

Komitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas tambah Dr. Retno, juga tercermin dari akreditasi internasional yang telah Unib peroleh (ACQUIN). Standar mutu yang Unib penuhi telah diakui secara internasional, membuktikan bahwa Universitas Bengkulu siap bersaing dalam kancah global untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan kompetitif.

“Melalui berbagai inisiatif, kami juga berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan softskill serta hardskill mahasiswa, sesuai dengan konsep Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.”

“Namun, tantangan di masa depan tidaklah ringan. Kami menyadari perubahan teknologi, dinamika sosial, dan isu lingkungan sebagai tantangan besar. Kami harus tangguh dan bijaksana menghadapinya,” kata Dr. Retno.

Perubahan teknologi seperti AI memengaruhi pendidikan, memerlukan adaptasi kurikulum. Dinamika sosial membutuhkan pemahaman mendalam dan respons yang tepat. Isu lingkungan seperti kehutanan dan kelautan semakin mendesak, yang memerlukan keterlibatan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.

Rektor mengajak semua pihak bersinergi dan bersatu menghadapi tantangan masa depan.(foto:hms1)

“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh sivitas akademika Universitas Bengkulu untuk terus bersinergi dan bersatu padu dalam menghadapi tantangan masa depan. Mari kita tetap waspada, inovatif, dan bekerja keras untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Bersama, mari kita terus berkontribusi dalam memajukan bangsa dan negara,” demikian Dr. Retno dalam pidatonya.

Di akhir pidato, selain mengucapkan terimakasih kepada Kepala BAKAMLA RI Laksamana Madya TNI Dr. Irvansyah yang telah menyempatkan diri mengisi orasi ilmiah pada puncak dies natalis Unib ke-42 ini, Rektor juga mengajak semua pihak untuk mendengarkan dan membuka pikiran dan hati untuk menerima gagasan-gagasan brilian yang disampaikan.

Rektor juga menyampaikan apresiasi yang tulus kepada semua pihak yang telah turut serta dalam kesuksesan perayaan Dies Natalis ke-42 Universitas Bengkulu ini. “Semangat kebersamaan yang telah terbangun di tengah-tengah kita adalah modal utama dalam menghadapi segala tantangan di masa depan. Mari kita terus bersatu, berinovasi, dan berkontribusi dengan penuh cinta dan dedikasi untuk kemajuan pendidikan dan pembangunan di tanah air,” tukasnya. [Purna Herawan/Humas].