UNIB Juara III Lomba Cerpen Peksiminas 2022

PRESTASI membanggakan berhasil ditorehkan Arif Kuriawan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIB pada ajang bergengsi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XVI tahun 2022. Arif dibawah bimbingan pelatihnya, Amril Chanras, sukses menyabet Juara III Kategori Penulisan Cerita Pendek (Cerpen).

Mahasiswa dan Pelatih Lomba Cerpen yang meraih Juara III pada Peksiminas 2022. (foto:ist)

Peksiminas merupakan ajang kompetisi di bidang seni bagi mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendikbudristek) bekerjasama dengan Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI). Ajang ini diselenggaran setiap dua tahun sekali dengan peserta para mahasiswa yang telah lolos seleksi dan menjadi juara pada Pekan Seni Mahasiswa di daerah masing-masing.

Peksiminas 2022 diselenggarakan oleh BPSMI Jawa Timur di Universitas Brawijaya (UB), Malang, secara luring, pada tanggal 25-28 Oktober 2022. Ajang ini dikuti 823 peserta dari 123 perguruan tinggi, terbagi dalam 15 cabang perlombaan. Cabang yang dilombakan antara lain, menyanyi lagu keroncong, lagu dangdut, lagu pop, seriosa, vocal group, seni tari, fotografer, penulisan dan baca puisi, penulisan monolog, penulisan lakon, dan penulisan cerpen.

Salah satu raihan mahasiswa UNIB di Peksiminas 2022 adalah menjadi Juara III Kategori Lomba Penulisan Cerpen. Pada tangkai lomba ini, dengan pelatih yang sama yaitu Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Drs. Amril Chanras, M.S, UNIB pernah meraih Juara I pada Peksiminas 2018. Waktu itu, mahasiswa penulis cerpennya adalah Riqqah Dhyah Ramadanty, dengan judul “Mbah Marinah” yang menceritakan tentang kehidupan seorang perempuan tua yang sudah ompong bekerja sebagai buruh gendong namun tidak mematok upah dan suka menolong dengan memberi makan orang lain yang membutuhkan.

Mahasiswa UNIB yang meraih Juara I Lomba Cerpen pada Peksiminas 2018.(foto:ist)

Meskipun pada Peksiminas 2022 ini, mahasiswa yang dibimbingnya hanya mampu meraih Juara III, namun Amril Chanras mengaku cukup puas atas hasil yang didapatkan. “Setidaknya di tangkai lomba yang sama, kita masih dalam tiga besar. Semoga prestasi ini mampu berkontribusi dalam mengharumkan nama UNIB di kancah nasional,” ujar kepada Tim Humas.

Prestasi yang diraih ini menurut Amril Chanras tidak ada yang “kebetulan.” Apalagi Peksiminas merupakan ajang besar berskala nasional yang memiliki persaingan sangat ketat. Ketika ditunjuk sebagai pelatih, ada ketidaknyamanan yang dirasakan mengingat ketatnya persaingan yang akan dihadapi. “Saya tidak nyaman karena khawatir tidak mampu melatih secara baik dan mahasiswa yang dilatih tidak bisa meraih prestasi,” ujarnya.

Namun, dengan segudang pengalaman yang Ia miliki, Amril Chanras berusaha secara optimal, membimbing secara telaten dan yang paling utama adalah memberikan rasa kepercayaan diri yang kuat kepada mahasiswa yang dilatih. “Saya sampaikan dengan mahasiswa, malu kita jika tidak mampu meraih prestasi. Kepercayaan yang telah diberikan harus kita laksanakan dengan penuh amanah, jangan sampai mengecewakan orang yang telah memberi amanah,” ucapnya.

Dosen Prodi Pendidikan Bahsa Indonesia, Amril Canrhas, Pelatih Penulisan Cerpen. (foto:ist)

Strategi kepelatihan yang dilakukan kata Amril Canrhas, yaitu mengadopsi filobisofi pelatih sepak bola. “Seorang pelatih sepak bola harus mempelajari peta kekuatan lawan. Bila lawan itu lebih kuat, pelatih harus berfikir bagaimana mengatasinya. Kemudian, yang dilatih harus diberi motivasi serta ditanamkan motivasi tinggi untuk menang. Sebelum menulis cerpen, tentu saja langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan survei atau observasi lapangan untuk menentukan latar ide dan latar cerita,” papar Amril Chanras.

Cerpen ditulis Arif Kuriawan yang dinobatkan sebagai Juara III Peksiminas 2022 ini berkisah tentang kehidupan di sebuah perkampungan yang dulunya dikenal sebagai perkampungan bromocorah. Tiba-tiba seorang anak muda yang merupakan seorang mahasiswa sedang menjalankan misi/tugas kuliah meminta kesediaan bromocorah itu untuk mengizinkan rumahnya dicat menjadi berwarna warni.

Kedatangan anak muda itu membuat si bromocorah tercengang, terharu. Kenapa tidak, sebab selama ini tidak ada yang peduli padanya. Sejak itu, terjadilah interaksi saling terpengaruh. Perkampungan yang tertutup menjadi terbuka. Sampai bromocorah itu menyeterika habis semua tato di badannya. Kini rumah yang tidak pernah tersentuh cat selama ini sudah berwarna warni, seolah tato di badan bromocorah dialihkan ke rumahnya. Dan perkampungan itu berubah menjadi perkampungan yang berkemajuan.

“Cerpen bromocorah ini akhirnya ditetapkan dewan juri sebagai Juara III dari sekian banyak cerpen yang diikutsertakan. Semoga prestasi ini dapat terus dipertahankan ke depannya dan menginspirasi mahasiswa lainnya untuk lebih kreatif, inovatif dan memiliki kemauan tinggi untuk mengukir prestasi lebih banyak lagi,” tukas Amril Chanras.

Informasi dihimpun Tim Humas dari Kepala Biro Perencanaan, Pembelajaran dan Kemahasiswaan (PPK) UNIB, Ir. Titin Rahmawati, M.Si, pada ajang Peksiminas tahun 2022 akhir Oktober lalu, selain meraih Juara III Lomba Cerpen, mahasiswa UNIB ada juga meraih Juara Harapan 2 cabang lomba Penulisan Lakon. Mahasiswi bersangkutan atas nama Dwi Utari.

Mahasiswa UNIB peraih juara Penulisan Lakon di ajang Peksiminas 2022.(foto:ist)

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum, mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi kepada kedua mahasiswa yang meraih prestasi pada ajang Peksiminas 2022. Semoga ke depan capaian ini dapat ditingkatkan dan menjadi inspirasi serta motivasi bagi mahasiswa lainnya.

“Capaian ini hendaknya menjadi inspriasi dan motivasi bagi semua mahasiswa. Prestasi ini membuktikan bahwa UNIB mampu bersaing pada ajang nasional dan internasional. Prestasi ini harus diapresiasi oleh semua pihak dan semoga ke depan mahasiswa UNIB lebih banyak lagi yang mampu mengukir prestasi pada ajang lainnya sehingga UNIB menjadi Unggul,” ucap Dr. Candra Irawan. [Penulis/Editor : Purna Herawan/Humas].