Pengukuhan 4 Guru Besar, Rektor : Komitmen untuk Keunggulan Akademik Berkelanjutan

UNIVERSITAS Bengkulu sukses menggelar rapat senat dalam rangka pengukuhan 4 (empat) Guru Besar bergelar Profesor di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB, Selasa (18/7/2023). Keempat Profesor yang dikukuhkan yaitu Prof. Ir. Fahrurrozi, M.Sc, Ph.D, Prof. Dr. Ir. Muhammad Faiz Barchia, M.Sc, Prof. Heri Dwi Putranto, S.Pt, M.Sc, Ph.D, dan Prof. Dr. Candra Irawan, SH, M.Hum.

Suasana pembukaan rapat senat oleh Ketua Senat UNIB Prof. Safnil.(foto:hms1)

Dalam sambutannya, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc mengatakan, moment pengukuhan Guru Besar ini memperlihatkan prestasi yang gemilang dan sangat membagakan bagi segenap sivitas akademika UNIB dan patut mendapat apresiasi semua pihak.

“Para proesor yang dikukuhkan ini adalah sosok-sosok yang telah membuktikan keahliannya di bidang ilmu masing-masing. Keempat profesor ini adalah bukti nyata komitmen UNIB dalam menciptkan dan mendukung keunggulan akademik yang berkelanjutan,” ujarnya.

Rektor UNIB ketika menyampaikan sambutan dan mengomentari orasi ilmiah Guru Besar.(foto:hms1)

Dijelaskan Rektor, pengukuhan Guru Besar merupakan pengakuan bagi keilmuan bidang akademik. Keberadaan para Guru Besar ini tentu akan menjadi sumber inspirasi bagi seluruh komunitas akademik untuk terus mengejar keunggulan dalam bidang ilmiah dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan Bangsa.

“Puncak perjalanan seorang dosen ada dua, pertama bidang pendidikan yaitu dengan meraih pendidikan tertinggi yaitu gelar doktor. Kedua, dalam bidang kepangkatan, dengan meraih pangkat tertinggi yaitu profesor,” tutur Dr. Retno Agustina Ekaputri, seraya berharap ke depan akan semakin banyak dosen-dosen UNIB yang meraih puncak perjalanannya.

Pengucapan kata-kata pengukuhan Guru Besar oleh Rektor didampingi Ketua Senat.(foto:hms1)

Acara pengukuhan Guru Besar ini dihadiri para anggota senat, para Guru Besar, unsur Pemerintah Daerah, unsur TNI – POLRI, para Rektor se Provinsi Bengkulu, para pimpinan bank mitra UNIB serta ratusan undangan dan para anggota keluarga. Acara ini disiarkan secara live streaming melalui channel YouTube Universitas Bengkulu sehingga siapapun dapat menyaksikannya secara daring.

Pengukuhan ditandai dengan pemasangan samir dan kalung tanda kehormatan kepada masing-masing Guru Besar yang dilakukan oleh Rektor didampingi Ketua Senat UNIB Prof. Safnil, MA, Ph.D. Namun sebelumnya, keempat Guru Besar menyampaikan orasi ilmiah tentang hasil penelitian sesuai bidang keilmuan masing-masing.

Rektor didampingi Ketua Senat memasangkan samir Guru Besar kepada para 4 Profesor,(foto:hms1)

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Fahrurrozi yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hortikultura menyampaikan hasil penelitian berjudul “Pupuk Cair Berbasis Tumbuhan : Input Pertanian Untuk Produksi Sayuran Organik Secara Berkelanjutan (Plant-based Liquid Fertilizer: Agricultural Input for Sustainable Organic Vegetable Production)”.

“Topik yang dibahas dalam orasi Prof. Fahrurrozi ini sangat revelan dengan isu keberlanjutan pertanian dan kebutuhan akan praktek pertanian organik yang ramah lingkungan. Semoga hasil penelitian ini berdampak positif bagi kemajuan pembangunan pertanian di Bengkulu dan di Indonesia pada umumnya,” ujar Rektor.

Rektor didampingi Ketua Senat memasangkan sarmir Guru Besar kepada 4 profesor.(foto:hms1)

Berikutnya, orasi ilmiah disampaikan Prof. Heri Dwi Putranto. Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Produksi Ternak (Fisiologi Reproduksi Ternak), dengan judul “Upaya Pengembangan Potensi Produksi Ternak dan Hewan Potensial Endemik Sumatera Melalui Aplikasi Teknik Reproduksi, Etologi dan Pemuliaan”.

“Topik orasi ilmiah Prof. Heri ini sangat penting dalam mengoptimalkan produksi ternak dan melestarikan keanekaragaman hayati dalam hal ini satwa yang unik di wilayah Sumatera,” ujar Rektor.

Selanjutnya, orasi ilmiah disampaikan Prof. Candra Irawan. Guru Besar di Bidang Ilmu Hukum ini menjelaskan hasil penelitian dan kajiannya dengan judul “Kebijakan Penyusunan Basis Data Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Sebagai Strategi Pencegahan (Defensive Protection) Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual Indonesia (Perbandingan Dengan India dan Korea Selatan)”.

Prof. Fahrurrozi dan Prof. Heri Dwi Putranto ketika menyampaikan orasi ilmiah.(foto:hms1)

Menurut Rektor, topik yang dipaparkan Prof. Candra dalam orasinya ini sangat penting dalam mendorong perlindungan dan pengelolaan kekayaan intelektual di Indonesia secara efektif dan semoga hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi serta menguggah kesadaran kita semua akan pentingnya menghargai dan melindungi Hak Kekayaan Intelektual.

Orasi terakhir disampaikan Prof. Muhammad Faiz Barchia. Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Tanah, Dia menyampaikan orasi dengan judul “Konservasi Sawah Rawa Gambut dan Upaya Swasembada Pangan Menuju Ketidakpastian.”

Prof. Candra Irawan dan Prof. Muhammad Faiz Bachria saat orasi ilmiah.(foto:hms1)

Menurut Rektor, isu yang diangkat Prof. Muhammad Faiz Barchia ini sangat relevan dan hasil penelitian ini akan memberikan panduan yang berharga untuk memperbaiki ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta berguna bagi lingkungan.

“Mari kita mendoakan semoga ilmu yang dimiliki oleh keempat Guru Besar ini akan memberikan manfaat besar bagi diri mereka, Universitas Bengkulu, masyarakat dan Bangsa. Dan kita mendoakan, semoga keempat Guru Besar ini akan memperoleh keberhasilan dan kesuksesan yang berkelanjutan,” tutur Dr. Retno Agustina Ekaputri. [Penulis : Purna Herawan/Humas].

4 Profesor menyanyikan lagu Padamu Negeri dan foto bersama dengan pimpinan universitas dan pimpinan Fakutas Pertanian dan Fakultas Hukum.(foto:hms1)
4 Profesor berfoto bersama dengan pimpinan universitas, pimpinan fakultas, para Guru Besar UNIB, para anggota senat dan para tamu undangan.(foto:hms1)