Hakim Konstitusi Jadi Narasumber Seminar Nasional di FH UNIB

SATU dari sembilan Hakim Konstitusi di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI), Dr. Suhartoyo, S.H, M.H, berkunjung ke Universitas Bengkulu dan menjadi narasumber pada Seminar Nasional yang dihelat di Ruang Internasional I Fakultas Hukum UNIB, Jumat (5/5/2023).

Hakim Konstitusi Dr. Suhartoyo dan Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah ketika berkunjung ke ruang kerja Rektor UNIB. (foto:hms1)

Kegiatan bernuansa akademik yang dilaksanakan atas kerjasama FH UNIB dengan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ini mengusung tema “Arah Baru Penegakan Konstitusi dan Demokrasi di Tengah Instabilitas Global.”

Peserta seminar mencapai ratusan orang baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa Fakultas Hukum UNIB. Juga diikuti mahasiswa dari fakultas lain dan para praktisi hukum baik yang datang langsung ke ruang seminar maupun terhubung secara daring via aplikasi zoom.

Hakim Konstitusi, Gubernur Bengkulu dan Rektor UNIB disambut antusias oleh Dekan dan para Wakil Dekan, Dosen serta mahasiswa Fakultas Hukum UNIB.(foto:hms1)

Acara dibuka secara resmi oleh Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA. Pembukaan ditandai dengan pemukulan dol, alat musik tradisional Bengkulu oleh gubernur didampingi Hakim Konstitusi, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc dan Dekan Fakultas Hukum UNIB Dr. Amancik, S.H, M.Hum.

Pembukaan seminar oleh gubernur ditandai dengan pemukulan dol dan foto bersama.(foto:hms1)

Dalam sambutannya, Rektor UNIB menyambut baik dan sangat mengapresiasi terselenggaranya seminar nasional ini yang diharapkan menjadi wadah bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta ajang diskusi yang efektif untuk membahas isu-isu terkini terkait perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya tentang perkembangan hukum dan konstitusi dalam menghadapi instabilitas global.

“Selain untuk pengkayaan ilmu pengetahuan, seminar ini juga diharapkan mampu berkontribusi dalam memunculkan ide-ide cemerlang untuk mengatasi berbagai persoalan Bangsa, khususnya tentang perkembangan hukum dan konstitusi. Dan lebih khusus lagi, kegiatan ini diharapkan semakin meningkatkan eksistensi Fakultas Hukum UNIB di kancah nasional dalam upaya mendorong terwujudnya UNIB Unggul,” ujar Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Rektor UNIB menyambut baik dan mengapresiasi Seminar Nasioal FH UNIB dan MK RI .(foto:hms1)

Terkait tema yang diusung pada seminar nasional ini, menurut Rektor tema ini sangat seksi dan relevan dengan kondisi kekinian. Sebab, akibat instabilitas global, disruption era, berbagai sektor kehidupan diharuskan cepat menyesuaikan diri, segera berinovasi agar mampu bertahan dan tangguh dalam menghadapi kemajuan zaman serta mampu juga memanfaatkan peluang-peluang yang tercipta dari kemajuan teknologi informasi.

“Tidak hanya di bidang hukum dan konstitusi, sektor ekonomi juga harus mampu bangkit dan bersaing di tengah instabilitas global. Maka dari itu, menurut Saya tema yang diusung pada seminar ini memang menarik dan sangat penting untuk didiskusikan bersama expert seperti Bapak Suhartoyo yang saat ini telah menyempatkan diri hadir di tengah-tengah kita,” ucap Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Gubernur Bengkulu ketika menyampaikan sambutan dan membuka seminar nasional.(foto:hms1)

Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah juga sangat mengapresiasi tema yang diusung pada seminar nasioal ini. Menurut gubernur, dalam menghadapi instabilitas global seperti sekarang ini, kehadiran Mahkamah Konstitusi menjadi tumpuan harapan bagi Bangsa dalam menjaga regulasi, undang-undang negara, agar tetap sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Konstitusi di Republik Indonesia.

“Di tengah instabilitas global saat ini telah berpengaruh pada berbagai sektor kehidupan, juga dalam perkembangan hukum. Saat ini perkembangan produk hukum kita sangat dinamis, bahkan sering terjadi tumpang tindih peraturan perundang-undangan. Menghadapi hal ini, maka sangat diperlukan kiprah Mahkamah Konstitusi agar produk hukum dapat teratur, bersinergi serta tidak terjadi penyimpangan terhadap Konstitusi,” ujar Dr. Rohidin Mersyah.

Hakim Konstitusi ketika menyampaikan materi seminar di hadapan gubernur, rektor, dekan dan ratusan dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum.(foto:hms1)

Untuk membahas tema “Arah Baru Penegakan Konstitusi dan Demokrasi di Tengah Instabilitas Global” pada seminar yang dipandu moderator Sonia Ivana Barus, S.H, M.Hum (Dosen FH UNIB), Hakim Konstitusi Dr. Suhartoyo tidak sendiri, tapi didampingi narasumber lainnya yaitu Dr. Ardilafiza, S.H, M.Hum yang merupakan salah satu dosen senior di Bagian Hukum Tata Negara (HTN) FH UNIB.

Suhartoyo sendiri pada kesempatan ini  memaparkan makalah tentang Konstitusionalisme dan Demokrasi dengan sub bahasan antara lain Makna Konstitusionalisme dan Perlindungan Demokrasi Melalui Konstitusi yang dikaitan dengan kewenangan dan kewajiban Mahkamah Konstitusi (MK).

Sementara Ardilafiza memaparkan makalah tentang Tantangan Mahkamah Konstitusi Di Tengah Ketidakpastian Dunia dengan sub bahasan seperti Negara dan Perubahan Makna, Globalisasi, Kerusakan Demokrasi, dan Sikap MK Menghadapi Ketidakpastian.

Dosen Senior di Bagian HAN/HTN FH UNIB Dr. Ardilafiza ketika membahas tema seminar nasional bersama Hakim Konstitusi Dr. Suhartoyo.(foto:hmas1)

Setelah memaparkan makalah dan berdiskusi dengan peserta seminar selama lebih kurang dua jam, kedua narasumber sama-sama menyarankan agar pembahasan terkait tema yang diusung pada seminar ini dapat ditindaklanjuti dengan diskusi-diskusi lainnya yang lebih mendalam, sebab cakupan terkait tema itu sangat luas dan semuanya sangat penting untuk dibahas.

“Cakupan tentang arah penegakan konstitusi dan demokrasi ini sangatlah luas dan memang penting untuk didiskusikan terus-menerus secara mendalam. Apa yang kita paparkan dan bahas hari ini hanyalah sebagai pengatar saja, pematik semangat dan pembuka cakrawala berpikir kita bahwa instabilitas global telah mempengaruhi berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Adalah tugas kita bersama untuk menghadapi setiap tantangan dan hambatan untuk mewujudkan Bangsa yang Hebat,” tutup Ardilafiza.[Penulis : Purna Herawan/Humas].