Debat Cawapres Pertama Rektor UNIB Dr. Retno Jadi Panelis, Debat Kedua Prof. Ridwan Yahya

NAMA Universitas Bengkulu (UNIB) benar-benar mewarnai acara Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) Republik Indonesia Pemilu 2024. Pasalnya, pada debat pertama yang dihelat tanggal 22 Desember 2023, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc dipercaya dan sukses sebagai Koordinator Panelis, pada debat kedua KPU juga memilih dosen UNIB sebagai salah satu dari 11 panelis.

Suasana debat Cawapres Pertama dimana Dr. Retno Agustina Ekaputri sebagai Koordinator Panelis.(ist)

Debat kedua Cawapres dihelat Minggu malam, tanggal 21 Januari 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Dosen UNIB yang dipercaya sebagai salah satu panelis adalah Prof. Dr. Ir. Ridwan Yahya, M.Sc.

Debat yang diselenggarakan KPU RI ini diikuti Cawapres 01 Muhaimin Iskandar, Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka, dan Cawapres 03 Mahfud MD. Tema debat mengangkat isu-isu sumber daya alam, masyarakat adat, lingkungan hidup, energi, dan agraria.

Informasi dihimpun Humas UNIB, KPU RI telah memilih 11 panelis sebagai tim penyusun pertanyaan debat Cawapres kedua atau debat keempat dalam rangka Pilpres 2024. Kesebelas panelis mayoritas berasal dari kalangan akademisi. Kemudian, beberapa diantaranya praktisi yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil.

Kesebelas nama panelis yaitu : 1. Prof. Abrar Saleng (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam Universitas Hasanuddin); 2. Dr. Arie Sudjito (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol Universitas Gadjah Mada); 3. Prof. Arif Satria (Ahli Ekologi Politik/Rektor Institut Pertanian Bogor); 4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria); dan 5. Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform).

Berikutnya; 6. Prof. Hariadi Kartodihardjo (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB); 7. Prof. Ridwan Yahya (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu); 8. Rukka Sombolinggi (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara); 9. Prof. Sudharto P. Hadi (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010–2015); 10. Prof. Sulistyowati Irianto (Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia); dan 11. Tubagus Furqon Sofhani (Ahli Perencanaan Wilayah dan Pedesaan Institut Teknologi Bandung).

Guru Besar Fakultas Pertanian UNIB Prof. Ridwan Yahya.(ist)

Dikutif dari rbtv.disway.id, Prof. Ridwan Yahya mengatakan dirinya terpilih sebagai panelis debat setelah KPU RI melihat identitas dan pengalaman dirinya sebagai guru besar teknologi hasil hutan di Fakultas Pertanian UNIB.

Menjadi panelis debat Cawapres memang pengalaman perdana bagi Prof. Ridwan Yahya. Kendati demikian, dirinya cukup percaya diri karena selama ini banyak pengalaman sebagai panelis kegiatan seminar baik nasional maupun internasional, termasuk menjadi keynote speaker.

Sama seperti Dr. Retno sebelumnya, terpilihnya Prof. Ridwan Yahya sebagai panelis ini juga diharapkan bisa mengangkat nama kampus Universitas Bengkulu, dan nama Provinsi Bengkulu ditingkat nasional.

“Mudah-mudahan dengan dipilih saya sebagai panelis bisa mengangkat nama Universitas Bengkulu, Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan. Mengangkat nama Provinsi Bengkulu di tingkat nasional. Alhamdulillah karena Bengkulu mendapat kesempatan dan ini sudah kedua kalinya,” harapnya.

Foto Prof. Ridwan Yahya di Kyoto University – Jepang dan saat dikukuhkan sebagai Guru Besar UNIB.(ist)

Ridwan Yahya sendiri merupakan pria kelahiran Luwu, Sulawesi Selatan, 11 Mei 1968. Dia menempuh pendidikan formal di SDN 76 Malimongan Palopo (1974 – 1980), SMPN 1 Palopo (1980 – 1983), SMAN 1 Palopo (1983 – 1986) dan mendapatkan gelar Sarjana (S1) di Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin (1986 – 1991). Kemudian, melanjutkan pendidikan dan mendapat gelar M.Sc (S2) di University of the Philippines Los Banos, Philipines (1999 – 2001), serta gelar Ph.D (S3) di Kyoto University, Jepang 2009 – 2012).

Pada 2019 Ridwan Yahya dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu bidang Teknologi Hasil Hutan. Ia juga pernah tercatat sebagai Anggota Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia dari tahun 1998 sampai 2003, dan memiliki sertifikat Hak Paten atas penemuannya terkait biopulping.[Penulis : Purna Herawan/Humas].