Wisuda Periode ke-74, Unib Tambah 894 Lulusan

PADA Wisuda periode ke-74 yang dihelat di gedung serba guna, Selasa (23/12/2014), Universitas Bengkulu meluluskan 894 wisudawan. Rinciannya, Program Pascasarjana sebanyak 238 orang, Sarjana (reguler) 476 orang, Sarjana (non reguler) 175 orang, dan Program Diploma 5 orang.

Jumlah wisudawan itu tertuang dalam Keputusan Rektor Universitas Bengkulu tentang Daftar Lulusan Program Pascasarjana, Sarjana dan Diploma Universitas Bengkulu pada Wisuda Periode ke-74 tahun 2014, sebagaimana dibacakan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Ir. M. Syaiful.

Dengan telah meluluskan 894 wisudawan itu, maka jumlah keseluruhan lulusan Unib hingga saat ini berjumlah 40.249 orang, terdiri dari alumni Program Pascasarjana 4.515 orang, Program Sarjana 26.832 orang, dan Program Diploma 8.902 orang.

Pada wisuda periode ke-74 ini, lulusan yang memperoleh predikat lulus “Dengan Pujian” pada program S2 sebanyak 31 orang. Lulusan “Dengan Pujian” Terbaik untuk S2 diraih Ratno Timor AF dan Edison, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian. Ia adalah putra Bapak Abdul Fatah dan Ibu Misbah, serta Bapak Lamsihar Matondang dan Ibu Daten Peridin Bukit, dengan IPK 3,96.

Pada program S1, jumlah lulusan “Dengan Pujian” sebanyak 24 orang, dengan Predikat Terbaik diraih Nila Wati, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastara Indonesia, FKIP, putri Bapak Agustami dan dan Ibu Budiati, dengan IPK 3,95.

Sedangkan lulusan termuda Universitas Bengkulu pada wisuda kali ini adalah Laila Hayati, Prodi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, putri Bapak Aripin dan Ibu Indrawati, dengan IPK 3,07. Ia lahir di Nendagung 22 Desember 1993, saat ini berusia 21 tahun 0 bulan 1 hari).

Selain melakukan wisuda terhadap 894 lulusan, pada acara yang dihadiri ketua dan anggota senat serta para Guru Besar itu, Rektor juga menerima staf/dosen Unib yang telah menyelesaikan study lanjut. Mereka adalah Dr. Charles Banon, S.Pd, M.Si, spesialisasi Kimia Fisik, UGM, Yogyakarta, dan dr. Enny Nugraheni, M. Biomed, spesialisasi Biomedik Mikrobiologi dari Universitas Indonesia, Jakarta.

Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan. Ia juga berpesan agar para wisudawan mampu menjaga dan membina diri sendiri, menjadi lulusan Universitas Bengkulu yang berkualitas di masyarakat dan mampu menjaga nama baik almamater.

“Berusahalah agar Saudara mampu memanfaatkan life skills yang diperoleh dari Universitas Bengkulu secara lebih kreatif, sehingga Saudara dapat menciptakan kehidupan yang bermakna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara,” ujarnya.

Pidato Rektor pada wisuda kali ini mengangkat judul “Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Tinggi.”

Mengawali pidatonya yang menggunakan slideshow power point, Dr. Ridwan Nurazi mengutif penggalan kata bijak yang diungkapkan Filsuf Yunani, Aristoteles, yaitu “Mengedukasi Pikiran tanpa Mengedukasi Hati Sama dengan Tidak Mengedukasi Apa-apa.”

Untuk menciptakan perilaku berkarakter, memiliki dan mengamalkan nilai-nilai luhur, maka tidak bisa hanya meningkatkan kecerdasan intelektual, tapi harus dilengkapi dengan kecerdasan spiritual dan kecerdasan lainnya. “Perilaku berkarakter harus dibentuk melalui olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga,” ujarnya.

Hari-hari ini Bangsa Kita banyak menghadapi berbagai masalah, seperti distorasi dan belum dihanyatinya nilai-nilai Pancasila, bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, melemahnya kemandirian bangsa dan lain sebagainya.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan itu kita harus memiliki dan melaksanakan rencana aksi yang strategis seperti meningkatkan sosialisasi/penyadaran, pendidikan dan pemberdayaan, pembudayaan dan kerjasama terkait dengan konsesus nasional yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, sehingga mampu menghadapi arus globalisasi.

Pelaksanaan pendidikan karakter di perguruan tinggi kata Rektor, harus terintegrasi ke dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terintegrasi ke dalam kegiatan kemahasiswaan, penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di lingkungan keluarga, asrama dan masyarakat, serta perspektif nilai-nilai karakter dalam totalitas budaya akademik.

Mengakhiri pidato, Rektor berpesan kepada para wisudawan agar selalu menuntut ilmu di manapun berada, serta menerapkan ilmu yang sudah didapat dalam kehidupan sehari-hari. “Saat ini Anda sudah mendapat ilmu di Unib, tapi janganlah berpuas diri. Yang Anda dapat saat ini baru Ilmu Tahu, belum Ilmu Bisa. Maka cari dan tuntutlah ilmu terus-menerus,” ujarnya.[humas 1]