UPT KSLI Gelar Workshop International Academic Programs

UNIT Pelaksana Teknis atau Kantor Kerjasama dan Layanan Internasional (UPT KSLI) Universitas Bengkulu menggelar workshop International Academic Programs sebagai salah satu upaya mewujudkan internasionalisasi UNIB 2025, Kamis (2/5/2019), di ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB.

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc dan dihadiri oleh para Wakil Rektor, para Dekan dan atau Wakil Dekan, Ketua Lembaga, para ketua jurusan, serta ketua program studi baik jenjang sarjana maupun pascasarjana dari seluruh fakultas selingkung UNIB.

Tujuan workshop ini adalah untuk mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi Bisnis UNIB 2019-2023. Kemudian, guna meningkatkan pemahaman dan persiapan dalam pengelolaan dan kerjasama akademik internasional seperti perintisan pembukaan kelas internasional, double degree dan joint degree, akreditasi internasional serta aktivitas lainnya.

Relevan dengan tujuan tersebut, UPT KSLI UNIB menghadirkan tiga narasumber untuk mengisi materi workshop yang berlangsung sehari ini. Ketiga narasumber merupakan akademisi yang berpengalaman dan pernah terlibat aktif dalam melaksanakan sejumlah kegiatan berskala internasional di tempat tugasnya masing-masing.

Narasumber pertama adalah Junaidi, MA dari Universitas Indonesia (UI). Dia pernah menjabat sebagai Head of International Office Universitas Indonesia (2011-2015) dan juga pernah menjadi Chairperson of ASEAN University Network – ASEAN Credit Transfer System (AUN-ACTS). Dia juga pernah sebagai coordinator double degree program di UI, dan saat ini Dia banyak terlibat membantu sebagai Tenaga Ahli di Direktorat Kelembagaan Kemenristekdikti dalam masalah internasionalisasi perguruan tinggi di Indonesia.

Materi yang dipaparkan Junaidi pada workshop ini adalah “Pengembangan program akademik dan kerjasama internasional serta membangun jaminan mutu berstandar internasional.”

Narasumber berikutnya adalah dua orang dosen ekonomi dari dua universitas berbeda, yaitu Dr. Fahmi Rahmy dari Universitas Andalas (UNAND) Sumatera Barat, dan Prof. Dr. Lizar Alfansi dari UNIB sendiri dan saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor UNIB Bidang Akademik.

Dr. Fahmi Rahmy pernah merintis kelas internasional di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNAND. Sedangkan Prof. Lizar Alfansi, pada saat menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIB, beliau menginisiasi pembentukan kelas berpengantar Bahasa Inggris di Jurusan Manajemen, Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi FEB UNIB.

Pada acara ini, Dr. Fahmi Rahmy menyampaikan tentang Pengalaman merintis dan mengembangkan kelas internasional. Sedangkan Prof. Lizar Alfansi, selain menyampaikan kebijakan UNIB tentang Arah pengembangan program kerjasama akademik internasional, juga melakukan diskusi dengan peserta workshop tentang hambatan, tantangan serta arah ke depan terkait dengan kelas internasional UNIB.

Ketua UPT KSLI UNIB, Dr. Yansen pada pembukaan workshop mengatakan, konsep internasionalisasi pendidikan tinggi seringkali disalahartikan dengan western minded. Padahal konsep ini adalah penekanan pada konsep global citizenship education serta inovasi dan kreativitas.

“Karena itu, kegiatan workshop ini kita laksanakan guna memberikan pemahaman bersama tentang konsep internasionalisasi perguruan tinggi, sehingga ke depan kita dapat melakukan persiapan dalam pengelolaan aktivitas akademik maupun kegiatan kerjasama internasional. Sehingga, target internasionalisasi UNIB sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategi Bisnis 2019-2023 dapat tercapai dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi memberikan arahan bahwa seluruh aktivitas internasional UNIB harus terdata dari masa ke masa, dari tahun ke tahun. Dengan data yang valid dan akurat, ke depan akan mudah melakukan evaluasi serta menyusun rencana program yang efektif dan efisien dalam mewujudkan internasionalisasi UNIB.

Rektor mengapresiasi kegiatan workshop ini dan berharap dapat memberikan pemahaman bersama kepada seluruh fakultas dan program studi tentang konsep, potensi, tantangan yang dihadapi serta arah pengembangan internasionalisasi UNIB ke depan.

“Perkembangan pendidikan tinggi saat ini, ada tuntutan untuk semakin membuka diri pada level global. Kita harus memahami konsep yang benar dan segera mempersiapkan diri dalam pengelolaan, berinovasi serta kreative menghadapi era globalisasi ini,” ucap Dr. Ridwan Nurazi, seraya mengucapkan terimakasih kepada para narasumber yang telah menyempatkan diri untuk berbagai pengalaman tentang upaya mewujudkan internasionalisasi perguruan tinggi.[Hms1/ksli].