Unib Sediakan Bilik Laktasi

BAGI ibu-ibu yang sedang menyusui anaknya, baik staf karyawan maupun dosen, honorer, cleaning service, dan para mahasiswa maupun masyarakat yang sedang berada di kampus Universitas Bengkulu khususnya di gedung rektorat, tidak usah bingung dan repot mencari tempat untuk memberikan ASI kepada anaknya. Sebab saat ini, Unib telah menyediakan ruangan khusus yang disebut “Bilik Laktasi.”

Bilik Laktasi itu berada di lantai 3 gedung Rektorat menggunakan ruang exs LPMP. Kondisi ruangan bersifat khusus, nyaman dan di lengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Juga memungkinkan bagi para ibu untuk melakukan pemerasan dan menyimpan ASI di tempat yang telah disediakan, serta bisa menitipkan anaknya di ruangan itu karena sudah disediakan petugas penjaga bayi.

Bilik Laktasi itu sudah diresmikan penggunaannya sejak Jumat 10 Oktober 2014. Peresmian dilakukan langsung oleh Wakil Rektor Unib Bidang Sumber Daya, Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto, ditandai pengguntingkan pita secara simbolis. Prosesi peresmian disaksikan ibu-ibu dharmawanita, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta para staf karyawan dan dosen perempuan.

Pembentukan dan penyediaan Bilik Laktasi Unib itu diinisiasi oleh Dosen perempuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unib, Siti Aisyah, SE, M.Sc, Ak melalui kegiatan Pengabdian Berbasis Ipteks 2014 yang dilakukannya.

Peresmian Bilik Laktasi itu juga dirangkai dengan kegiatan sosialisasi aturan hukum mengenai hak ASI ekslusif dan penyediaan ruang laktasi oleh pemberi kerja. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di ruang rapat tiga gedung rektorat, diikuti puluhan staf karyawan dan dosen perempuan.

Pada acara sosialisasi itu, Siti Aisyah, menjelaskan bahwa Bilik Laktasi yang dibentuknya sebagai implementasi kegiatan pengabdian Ipteks 2014, merupakan suatu langkah inisiasi yang diharapkan terus dilakukan pengembangan oleh lembaga Universitas Bengkulu.

Untuk mengatur tata cara pemanfaatan Bilik Laktasi itu, pihaknya juga telah menyusun dan menetapkan SOP yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Siti Aisyah berharap Bilik Laktasi yang ada di gedung rektorat ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan ke depan dapat dikembangkan bukan hanya di lingkungan rektorat tapi di setiap fakultas diharapkan bisa disediakan Bilik Laktasi.

“Ketika kegiatan Pengabdian berbasis Ipteks 2014 yang kami lakukan sudah selesai, Bilik Laktasi ini kami serahkan kepada pimpinan Unib, pimpinanlah yang selanjutnya menetapkan kebijakan pihak mana yang diberi kepercayaan untuk mengelola dan mengembangkannya. Ini hanyalah langkah inisiasi yang ke depannya diharapkan dapat lebih dikembangkan oleh lembaga Unib,” ujarnya.

Wakil Rektor Unib Bidang Sumber Daya, Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian berbasis Ipteks 2014 yang dilakukan Siti Aisyah, yang pada ilmplementasinya telah membentuk dan menyediakan Bilik Laktasi di gedung rektorat Unib.

Ke depan kata Totok, lembaga Unib akan berupaya agar Bilik Laktasi ini dapat dikembangkan lebih baik lagi dan dibentuk di setiap fakultas. Sebab, berdasarkan peraturan perundang-undangan setiap bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan berhak mendapat air susu ibu ekslusif, dan penyediaan tempat serta fasilitas khusus untuk keperluan ibu menyusui harus dilaksanakan di tempat kerja maupun tempat sarana umum.

Totok menambahkan, dengan telah disediakannya Bilik Laktasi ini secara tidak langsung dapat meningkatkan disiplin staf karyawan perempuan. Sebab, mereka tidak bisa lagi meninggalkan tempat kerja pada saat jam kerja dengan alasan untuk memberi ASI pada anaknya. “Selama ini alasan izin pulang untuk menyusui anaknya, lalu berjam-jam tidak masuk kantor. Nah, ke depan tidak bisa lagi seperti itu,” ujarnya di sela-sela acara peresmian Bilik Laktasi.[hms1]