Universitas Bengkulu (Unib) mengirimkan 20 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kemanusiaan Pasca Bencana Banjir ke Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Para mahasiswa tersebut secara resmi dilepas oleh Rektor Unib Prof. Dr. Indra Cahyadinata, S.P, M.Si, di Hall gedung Rektorat, Rabu (17/12/2025).



Rektor Unib Prof. Indra ketika menyampaikan apresiasi dan arahan kepada peserta KKN Tematik.(foto:hms1)
Pelepasan berlangsung sederhana dan khidmat, ditandai dengan pemasangan atribut KKN Tematik secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa oleh Rektor Unib dan Ketua Senat Unib Prof. Dr. Herawan Sauni, S.H, M.S. Kegiatan ini turut dihadiri para Wakil Rektor, para Dekan, serta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unib Dr. Ir. Hery Suhartoyo, M.Sc, beserta jajaran.
Pada kesempatan yang sama, Unib juga melepas dua dosen yang sekaligus tenaga kesehatan untuk melaksanakan aksi kemanusiaan membantu korban bencana banjir di Provinsi Aceh yang diselenggarakan atas kerja sama Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Doktera Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bengkulu. Kedua tenaga kesehatan tersebut adalah dr. Elvira Rosana, M.Med, Sp.A dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) serta Apt. Nori Wirasmi, S.Farm, M.Farm dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Kepala LPPM Unib Dr. Hery Suhartoyo melaporkan, 20 mahasiswa KKN Tematik Kemanusiaan Pasca Bencana merupakan hasil seleksi singkat yang dilaksanakan pada 9–12 Desember 2025.
“Atas inisiasi dan instruksi Bapak Rektor, kami melaksanakan seleksi dengan antusiasme mahasiswa yang sangat tinggi. Tercatat 53 mahasiswa mendaftar, dan setelah melalui tahapan seleksi, ditetapkan 20 mahasiswa sebagai peserta KKN Tematik Kemanusiaan,” jelasnya.



Rektor dan Ketua Senat Unib memasangkan atribut KKN Tematik secara simbolis kepada para mahasiswa.(hms1)
Ke-20 mahasiswa tersebut terdiri dari 8 mahasiswa laki-laki dan 12 mahasiswa perempuan yang berasal dari tujuh fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (3 orang), Fakultas Hukum (2 orang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (4 orang), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (3 orang), Fakultas Pertanian (3 orang), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (4 orang), serta Fakultas Teknik (1 orang).
“Mereka telah mengikuti pembekalan pada 15–17 Desember 2025. Pelaksanaan KKN Tematik ini akan berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Universitas Andalas dan dilaksanakan di wilayah terdampak bencana banjir di Kota Padang, mulai 19 Desember 2025 hingga 19 Januari 2026,” tambah Dr. Hery.
Dalam sambutannya, Rektor Unib Prof. Dr. Indra Cahyadinata menyampaikan apresiasi kepada LPPM Unib atas pelaksanaan seleksi dan pembekalan, serta mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang terpilih. Kegiatan pengabdian ini akan direkognisi sebagai kegiatan KKN, sehingga peserta tidak perlu lagi mengikuti KKN reguler pada periode berikutnya.
“Selamat menjalankan KKN Tematik Kemanusiaan. Bantulah masyarakat dengan sepenuh hati melalui program-program yang bermanfaat untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Sebagai delegasi Unib dan duta mahasiswa Bengkulu, jagalah nama baik diri sendiri, almamater, dan Provinsi Bengkulu,” pesan Rektor.
Rektor juga memberikan apresiasi tinggi kepada dua tenaga kesehatan Unib yang akan melaksanakan aksi kemanusiaan di Aceh, seraya berharap kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan yang dilakukan dapat membantu meringankan beban masyarakat terdampak bencana.



Rektor, Ketua Senat dan para Dekan foto bersama dengan peserta KKN Tematik dan Relawan Kesehatan.(hms1)
Kirim Donasi dan Berikan Keringanan UKT
Selain mengirimkan mahasiswa KKN Tematik, Universitas Bengkulu juga menyalurkan donasi bagi korban bencana banjir di tiga provinsi, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Donasi yang dihimpun dari keluarga besar Unib tersebut berjumlah Rp60 juta dan disalurkan melalui perguruan tinggi mitra di masing-masing daerah, yaitu Universitas Andalas (Sumbar), Universitas Syiah Kuala (Aceh), dan Universitas Sumatera Utara (Sumut).
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” ujar Prof. Indra.
Rektor Unib menambahkan, pihak universitas juga telah melakukan pendataan terhadap mahasiswa Unib yang keluarganya terdampak bencana banjir di ketiga provinsi tersebut. Hasil verifikasi menunjukkan terdapat 26 mahasiswa yang terdampak, terdiri dari 11 mahasiswa terdampak berat, 11 terdampak sedang, dan 4 terdampak ringan.
“Kepada mahasiswa yang terdampak, Unib akan memberikan keringanan biaya kuliah berupa pengurangan dan pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada semester genap Tahun Akademik 2025/2026. Sebanyak 11 mahasiswa terdampak berat dibebaskan dari pembayaran UKT, sedangkan yang terdampak ringan dan sedang diberikan pengurangan UKT,” jelas Rektor.
Selain itu, data mahasiswa terdampak bencana tersebut juga telah disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) serta Pemerintah Provinsi Bengkulu, sesuai arahan Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, yang turut memberikan perhatian dan bantuan kepada mahasiswa terdampak. [Purna Herawan | Humas].