UNIB Harus Siap Menghadapi Revolusi Industri 4.0

TANTANGAN revolusi industry 4.0 atau revolusi industry dunia keempat harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), termasuk sivitas akademika Universitas Bengkulu. Langkah strategis harus dipersiapkan terutama pemenuhan prasarana dan penguasaan penggunaan perangkat teknologi informasi.

Demikian diungkapkan Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenristekdikti, Ari Hendrarto Saleh, SE, M.Si pada rapat Dewan Pengawas (Dewas) Universitas Bengkulu di ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB, Kamis (25/1/2018).

Dijelaskan Ari Hendrarto, perkembangan pesat teknologi informasi akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta pendidikan tinggi.

Bagaimana menghadapi tantangan revolusi industry 4.0 ini menjadi topik pada Rakernas Kemenristekdikti di Medan beberapa waktu lalu.

“Termasuk UNIB yang merupakan salah satu unit kerja Kemenristekdikti harus mempersiapkan diri sehingga mampu menghadapi revolusi 4.0 dalam rangka pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi untuk menciptakan lulusan yang berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing Bangsa di era Revolusi Industri 4.0, kata Ari Hendrarto, Kemenristekdikti akan memperhatikan dan melaksanakan lima elemen penting, pertama persiapan system pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data information technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.

Elemen kedua, yaitu rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsive terhadap revolusi industry 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakan program Cyber University, seperti system perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa.

Ketiga, persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi 4.0. Selain itu, peremajaan sarana dan prasarana dan pembangunan infrastuktur pendidikan, riset, dan inovasi. Keempat, terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung revolusi 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di perguruan tinggi, lembaga Litbang, LPNK, industry dan masyarakat. Dan elemen kelima, yaitu melakukan terobosan inovasi dan perkuatan system inovasi untuk meningkatkan produktivitas industry dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.

“Kelima elemen ini harus menjadi perhatian juga dalam pengelolaan UNIB ke depan sehingga mampu berkontribusi dalam menghasilkan SDM yang berdaya saing tinggi dan mampu menghadapi era revolusi 4.0,” papar Ari Hendrarto.

Rapat bersama Dewan Pengawas UNIB ini dipandu oleh Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi dan dihadiri para Wakil Rektor, para Dekan, Ketua Lembaga dan UPT, Kepala Biro, serta para Kepala Bagian selingkung UNIB.[Hms1]