Lembaga Sertifikasi Kompetensi Universitas Bengkulu (LSP Unib) kembali menyelenggarakan workshop sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa tingkat akhir, khusus skema Digital Marketing. Kegiatan yang dipusatkan di ruang rapat utama Gedung Layanan Terpadu (GLT) Unib ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dan resmi dibuka pada Senin (11/8/2025).



Ketua LSP Unib Mukti Dono Wilopo saat menyampaikan laporan dan tujuan kegiatan.(foto:hms1)
Ketua LSP Unib, Mukti Dono Wilopo, M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Unib dan Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu. Program ini mengusung tajuk Program Sinergi Edukasi Publik (PSEP) untuk Peningkatan Capacity Building dan Sertifikasi Kompetensi Digital Marketing, dengan tema “Siap Digital: Sinergi Inklusif Akselerasi Sistem Pembayaran Digital.”
Sebanyak 120 mahasiswa dari seluruh fakultas di Unib, kecuali Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), mengikuti kegiatan ini. Mereka adalah mahasiswa tingkat akhir yang ditargetkan lulus pada Desember 2025. Setelah workshop, peserta akan mengikuti uji kompetensi, dan bagi yang dinyatakan kompeten akan memperoleh Sertifikat Kompetensi Digital Marketing sebagai pendamping ijazah.
“Terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah berkolaborasi dengan LSP Unib sehingga melalui kegiatan ini 120 mahasiswa berpotensi mendapatkan Sertifikat Kompetensi Digital Marketing,” ujar Mukti Dono.



Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Unib, Yefriza, Ph.D, menyampaikan sambutan dan apresiasi.(foto:hms1)
Rektor Unib, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, melalui Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D, memberikan apresiasi atas sinergi dengan Bank Indonesia.
“Sertifikat ini akan menjadi pendamping ijazah saat wisuda dan menjadi modal penting untuk melamar pekerjaan. Saat ini, perusahaan tidak hanya melihat ijazah, tetapi juga keterampilan yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi,” ungkap Yefriza.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah strategis menyiapkan lulusan yang unggul dan mampu menghadapi tantangan dunia kerja. Selain skema Digital Marketing, Unib juga mengembangkan 11 skema sertifikasi lain di tujuh fakultas. Sejak 2023, lebih dari 1.500 mahasiswa telah mengikuti uji kompetensi, dan sebagian besar sudah bekerja sesuai bidangnya.
“Program ini juga menjadi bagian dari pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemendiktisaintek, khususnya IKU nomor 1 tentang lulusan yang mendapatkan pekerjaan layak,” tambahnya.



Deputi Kepala BI Bengkulu, Rudy Sitorus, saat menyampaikan sambutan dan membuka kegiatan.(foto:hms1)
Acara pembukaan turut dihadiri Wakil Rektor I Dr. Lisa Adhrianti, S.Sos, M.Si, Plt. Kepala Biro Umum dan Sumber Daya Drs. Jalaludin, Plt. Kepala Biro Perencanaan Pendidikan dan Kemahasiswaan Drs. Mirhasudin, serta pimpinan unit kerja lainnya.
Workshop dibuka resmi oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Rudy Sitorus. Tim Bank Indonesia juga memberikan materi sosialisasi, antara lain tentang Kebangsentralan oleh Afri Jonson, Capacity Building Program oleh Teguh Fasty, dan sosialisasi QRIS serta Perlindungan Konsumen oleh Agita Nurfasria.
Rudy Sitorus menegaskan, Program PSEP ini merupakan langkah strategis bagi pengembangan edukasi di Provinsi Bengkulu sekaligus kontribusi Bank Indonesia dalam peningkatan SDM.
“Kami berharap kegiatan ini membekali mahasiswa dengan keterampilan pemasaran digital berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), memperkuat daya saing lulusan, dan menciptakan SDM unggul yang adaptif terhadap dinamika ekonomi digital nasional,” ujarnya. [Purna Herawan | Humas].



Foto bersama Wakil Rektor Unib, bersama LSP Unib dan Deputi BI Bengkulu serta ratusan mahasiswa peserta workshop Sertifikasi Kompetensi Digital Marketing.(foto:hms1)