UNIVERSITAS BENGKULU

Universitas Bengkulu (Unib) melalui Career Development Center (CDC) menyelenggarakan Seminar dan Career Expo 2025 bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Selasa (9/12/2025), di Gedung Serba Guna (GSG) Unib. Kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa tingkat akhir serta calon wisudawan yang akan diwisuda pada 10 Desember 2025.

Ketua Panitia sekaligus Kepala CDC Unib, Agung Tri Susilo, saat menyampaikan laporan kegiatan.(foto:bay)

Kepala CDC Unib, Agung Tri Susilo, SP, MP, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pimpinan universitas. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Prof. Agustin Zarkani, SP, M.Si, Ph.D, serta para Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dari seluruh fakultas di lingkungan Unib.

“Kolaborasi ini merupakan inisiasi salah satu alumni Unib yang saat ini berkarier di kancah internasional. Beliaulah yang membantu mengarahkan Tim Kemenlu untuk bersinergi dengan Unib dalam penyelenggaraan acara ini,” ujar Agung.

Pada rangkaian kegiatan ini, CDC Unib juga menggelar mini job fair yang menghadirkan sejumlah perusahaan mitra, antara lain PT PKSS, PT Wings Group, Amani, Swapro, dan Astra Motor. Perusahaan-perusahaan ini membuka berbagai lowongan pekerjaan bagi mahasiswa dan alumni Unib.

“Kami mengapresiasi antusiasme mahasiswa dan alumni yang hadir. Semangat kalian menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan layanan pengembangan karier di universitas ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan mampu mengantarkan kalian meraih kesuksesan di masa depan,” ungkap Agung.

Rektor Unib Prof. Indra Cahyadinata mengapresiasi kolaborasi CDC Unib dan Kemenlu RI yang menyelenggarakan Unib Career Expo dan seminar.(foto:bay)

Rektor Unib, Prof. Dr. Indra Cahyadinata, SP, M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa salah satu tantangan utama bagi alumni setelah wisuda adalah dunia kerja, baik sebagai pelamar pekerjaan maupun wirausahawan.

“Perguruan tinggi tidak hanya dituntut menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga lulusan yang masa tunggu kerjanya maksimal enam bulan. Jika besok adik-adik mendapat pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja dalam waktu kurang dari enam bulan dengan penghasilan pertama di atas UMR, itu bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga kebanggaan bagi Unib,” tegasnya.

Rektor menambahkan bahwa penyelenggaraan Seminar dan Career Expo 2025 merupakan bentuk komitmen Unib dalam membekali calon lulusan dengan kemampuan memasuki dunia kerja yang kompetitif.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan apresiasi kepada Murdi Primbani, S.H, LL.M, Diplomat Senior Kemenlu RI yang hadir sebagai narasumber. “Semoga di antara ribuan calon alumni Unib ini ada yang kelak mengikuti jejak Pak Murdi menjadi diplomat,” ucap Prof. Indra.

Foto bersama Rektor Unib dengan narasumber dari Kemenlu RI, serta bersama peserta seminar.(foto:bay)

CDC Unib pada kegiatan ini turut melakukan sosialisasi Tracer Study untuk mendorong lulusan melaporkan status pekerjaannya setelah lulus. Data tersebut akan menjadi dasar evaluasi peningkatan kualitas lulusan dan daya saing universitas.

Dalam paparannya, Murdi Primbani menjelaskan landasan hukum, sejarah, struktur organisasi, serta tugas pokok dan fungsi Kementerian Luar Negeri RI. Ia juga berbagi pengalaman sebagai diplomat dan menyampaikan informasi mengenai peluang karier di Kemenlu bagi lulusan perguruan tinggi.

Menurutnya, kemampuan Bahasa Inggris menjadi syarat penting bagi pelamar Kemenlu RI. “Skor TOEFL minimal yang dipersyaratkan adalah 550. Mulai sekarang, tingkatkan kemampuan Bahasa Inggris kalian. Saya berharap semakin banyak alumni Unib yang mengikuti jejak Mas Adam, alumni Unib yang saat ini telah bertugas sebagai diplomat di Kemenlu,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa dan alumni mengenai peluang karier di berbagai sektor, serta memperkuat koneksi Unib dengan dunia industri dan lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Luar Negeri RI. [Laporan: Bayupi | Editor: Purna Herawan | Humas].