Seminar “Socio Enterpreneurship Profesi Kesehatan”

UNIT Kegiatan Mahasiswa (UKM) FIMADINA Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu bekerjasama dengan Perhimpunan Profesi Kesehatan Muslim Indonesia (PROKAMI) menggelar seminar “Socio Enterpreneurship Profesi Kesehatan” di aula FKIK UNIB, Minggu (17/9/2017).

Kegiatan ini diikuti 120 peserta dari kalangan praktisi kesehatan di wilayah Bengkulu dan puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta. Peserta sangat antusias, karena ini merupakan seminar pertama di Provinsi Bengkulu yang mengangkat tema Socio Enterpreneurship di kalangan pelayanan kesehatan.

Narasumber yang dihadirkan pada kegiatan bernuansa akademis ini adalah seorang praktisi sekaligus pembicara tingkat nasional yang merupakan Founder Indonesia Media, dr. Gamal Albinsaid. Dia merupakan penggagas Asuransi Kesehatan Sampah yang bertujuan untuk mengobati masyarakat yang tidak mampu. Melalui ansuransi ini, masyarakat dapat berobat hanya dengan menyetorkan sampah. Nantinya sampah itu akan diolah sehingga mendatangkan nilai ekonomis.

Selain dr. Gamal Albinsaid, PROKAMI juga mengundang dr. Fatmah Oktaviani, Sp.OG. Dia merupakan dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan  serta dr. Nindi Lizen yang merupakan Ketua PROKAMI Bengkulu.

Pada kesempatan ini banyak dibicarakan masalah-masalah kesehatan terkini dengan banyak tantangan dan perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan yang semakin maju. Profesi Kesehatan merupakan salah satu profesi yang menjadi viral dan tantangan di masa kini dan masa depan.

Ketua Panitia Penyelenggara, Karunia Cahyati, menjelaskan, seminar ini merupakan program PROKAMI pusat. Ini program tahunan dan akan lanjut lagi kedepannya. “Seminar ini pertama di Bengkulu karena PROKAMI Bengkulu baru aktif tahun 2016 maka tahun 2017 ini diadakanlah seminar Socio Enterpreneurship,” ujarnya.

Diharapkan seminar ini bisa memberikan motivasi kepada para pemuda terutama di bidang kesehatan untuk bisa meluncurkan inovasi-inovasi di bidang kesehatan namun tidak mengesampingkan kepentingan sosial. “Bagaimana supaya kita bisa berdakwah dalam profesi dan beramal serta kita juga tidak mengesampingkan bagaimana manajemen yang baik dalam berwirausaha,” papar Karunia.[Suprianto/Hms1]