Sarasehan : Sinergisitas dan Pemberdayaan Potensi untuk Percepatan Pembangunan Bengkulu

SEBAGAI bagian integral dari Provinsi Bengkulu, UNIB terus berupaya dengan keandalan sumber daya manusia (SDM) untuk berkontribusi nyata dan berkesinambungan, meningkatkan kiprah dalam mendorong percepatan pembangunan Provinsi Bengkulu. Selain kualitas dan mutu akademik sebagai core bisnis utama, bidang kajian, penelitian dan pengabdian senantiasa ditingkatkan untuk menjawab ekspektasi masyarakat.

Stigma negatif yang merepresentasikan Bengkulu di kancah regional, nasional maupun internasional tak luput dari pantauan, kajian dan pembahasan di kalangan akademisi UNIB. Sebab di satu sisi, capaian yang ditorehkan UNIB selama ini sebagai universitas yang mampu sejajar dengan universitas lain yang terkemuka di Indonesia, rasio SDM UNIB yang masuk lima besar, pengelolaan keuangan yang meraih WTP beberapa tahun terakhir, dan lain sebagainya, ternyata tidak berbanding lurus dengan kondisi kemajuan Provinsi Bengkulu.

“Karena angka kemiskinan yang sangat tinggi, Bengkulu sering dianalogikan sebagai daerah Indonesia wilayah Timur yang ada di bagian Barat. Kemudian ada istilah ‘banyak buaya’ dan lain sebagainya. Nah, bagaimana kita menghapus stigma-stigma negatif ini serta merubahnya menjadi stigma positif. Sebab, bentang alam, sumber daya manusia dan kultur budaya Bengkulu memiliki banyak potensi yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia maupun di level Asia,” ujar Dekan Fakultas MIPA UNIB, Dr. Zulbahrum Caniago, selaku Ketua Dies Natalis ke-35 UNIB, ketika memandu acara sarasehan tentang pembangunan Bengkulu, di ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB, Rabu (24/5/2017).

Moderator kedua pada sarasehan ini adalah Dr. Retno Agustina Ekaputri, M.Sc, seorang ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIB. Dalam prolognya mengatakan, upaya memajukan Provinsi Bengkulu tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah sebagai leading sektor utama, tapi semua stakeholder harus terlibat, berkomitemen dan tekad bersama untuk mengangkat citra positif daerah ini.

“Stigma negatif Bengkulu harus dibicarakan, dikaji dan didiskusikan bersama-sama, sehingga tidak hanya menggelayut dipikiran kita masing-masing. Karena itu, pada dies natalis ke-35 UNIB ini, kita mencoba memberikan wadah menggali ide, gagasan dan masukan dari berbagai pihak dalam skema sarasehan, forum diskusi yang diberi tema Sinergisitas dan Pemberdayaan Potensi untuk Percepatan Pembangunan Bengkulu,” ujar Dr. Retno.

Selain rektor dan wakil rektor, dekan dan wakil dekan selingkung UNIB, tampak hadir pada sarasehan ini antara lain Wakil Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, Ketua DPD RI H. M. Saleh, SE, Anggota DPR RI Dapil Bengkulu Elva Hartati (PDI-P), unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) seperti Danrem dan Danlanal, para Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dari kabupaten/kota, tokoh masyarakat, ulama, serta tokoh Pers Bengkulu.

Dalam sambutannya, Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi mengaku sanggat senang karena peserta sarasehan ini cukup merepresentasikan pemangku kebijakan, eksekutif, legislatif dan yudikatif, serta stakeholders lainnya. “Semoga acara ini menjadi salah satu tonggak pemersatu ide dan gagasan, serta terciptanya sinergisitas dalam upaya pemberdayaan berbagai potensi daerah guna mendorong kemajuan pembangunan Bengkulu ke depan,” ujar Dr. Ridwan Nurazi.

Banyak hal disoroti terkait laju pembangunan Bengkulu pada sarasehan yang berdurasi tiga jam itu. Banyak juga ide dan gagasan cemerlang untuk memberdayakan berbagai potensi dalam memajukan daerah ke depan. Salah satu yang mendapat sorotan tajam adalah masih lamban dan belum optimalnya gerak birokrasi dalam pelaksanaan dan percepatan pembangunan.

Semua masukan, saran dan pendapat dari kalangan akademisi dan peserta sarasehan direspon positif oleh Wakil Gubernur Dr. Rohidin Mersyah. Dia pun mengimbau agar semua pihak dapat ikut berperan aktif memajukan daerah ini. “Terutama para kepala daerah dan pemangku kebijakan di kabupaten/kota, kita harapkan betul agar meningkatkan sinergisitas pembangunan,” tegas Rohidin.

Meskipun moderator telah berupaya membagi waktu agar masing-masing peserta berkesempatan mengemukakan gagasannya, tetap tidak semuanya bisa mengemukakan saran dan pendapatnya pada forum ini.

“Namun secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa forum ini sepakat bahwa Provinsi Bengkulu memiliki banyak potensi yang jika diberdayakan maksimal akan mampu memajukan daerah ini, setara dengan daerah lain yang telah maju di Indonesia,” demikian Dr. Zulbahrum Caniago menyimpulkan.[Penulis : Purna Herawan. Foto : Ngamarudin].