RENPER Memantapkan Langkah UNIB Menuju World Class University 2025

TERPILIHNYA Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc sebagai President RENPER (Regional Network on Poverty Eradication) pada RENPER Council Meeting di Universiti Malaysia Kelantan, 1-3 April 2017 lalu, kian memantapkan langkah UNIB mewujudkan visi institusi sebagai  World Class University pada tahun 2025.

Country Representative RENPER untuk Indonesia, Dr. Djonet Santoso, MA yang juga mantan Secretary RENPER (2010-2017), melalui press release menjelaskan  hal utama yang menentukan nama besar sebuah universitas adalah kualitas produk yang dihasilkan. Produk ini mencakup hasil-hasil pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

Kualitas tiga unsur ini baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat untuk menggunakan atau tidak menggunakan produk universitas tersebut.

Kualitas produk sangat dipengaruhi oleh dua hal strategis yaitu proses dan mekanisme internal, dan luasnya jaringan kerjasama universitas dengan berbagai lembaga lain. Kualitas mekanisme dan proses internal dapat dicapai melalui Good University Governance (GUG). Sementara kerjasama eksternal dapat dicapai dengan mengembangkan pemasaran universitas (university marketing) yang efektif serta memelihara dan memperluas jaringan kerjasama.

“Pengembangan GUG dan pemasaran universitas adalah isu sentral yang harus menjadi komitmen pengembangan UNIB dalam beberapa tahun ke depan. Jaringan kerjasama yang sudah ada harus terus dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Sementara jaringan kerjasama yang baru harus terus diusahakan,” ujarnya.

Komitmen untuk pengembangan dan pembangunan jaringan kerjasama yang semakin luas sudah dicantumkan dalam Rencana Strategis (Renstra) UNIB 2007 – 2016. Komitmen yang kuat juga dicantumkan dalam Statuta UNIB, berupa visi institusi menjadi World Class University pada tahun 2025.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, salah satu usaha yang relevan terus dilakukan adalah terlibat aktif pada berbagai event akademik internasional yang mencakup seminar-seminar, konferensi, riset bersama, dan sebagainya.

Kegiatan menghadiri RENPER Council Meeting dan terpilihnya Rektor UNIB sebagai President RENPER pada tanggal 1-3 April 2017 di Universiti Malaysia Kelantan, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, merupakan salah satu perwujudan komitmen tersebut.

“Sudah seharusnya forum-forum internasional semacam ini dapat selalu diikuti untuk memastikan bahwa UNIB on the right track menuju universitas berkelas dunia,” demikian dijelaskan Dr. Djonet dalam press release.

MEMBUKA JALAN BERKIPRAH DI ASIA

Terpilihnya Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc sebagai President RENPER periode 2017-2019 menggantikan Prof. Dato Dr. Ibrahim Che Omar dari Universiti Malaysia Kelantan, akan semakin membuka jalan bagi UNIB berkiprah di wilayah Asia untuk bidang-bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan seminar, serta pengabdian masyarakat.

Masih berdasarkan press release , Dr. Djonet Santoso menjelaskan, RENPER digagas dan didirikan oleh 9 universitas di Asia (Tenggara) tahun 2010. Ke 9 universitas penggagas adalah Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Andalas, Universitas Malaysia Kelantan, Universitas Sains Malaysia, Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia, University of Battambang Cambodia, Banking University Vietnam, Dhaka University Bangladesh, dan Prince of Songklha University Thailand.

Hingga tahun 2017 jumlah universitas yang bergabung dalam jaringan RENPER bertambah menjadi 13 universitas. Universitas tambahan tersebut diantaranya, Sri Venkateswara University India, Bangladesh Agricultural University, Universiti Putra Malaysia, dan San Beda University the Philipines.

Kerjasama student and staff exchange, joint research, dan seminar sudah dilaksanakan sejak tahun 2010. Kemudian, setiap tahun jaringan antar universitas ini menyelenggarakan internasional seminar dengan tempat berbeda-beda.

Seminar RENPER pertama (tahun 2010) diselenggarakan di Universiti Malaysia Kelantan. Seminar kedua (tahun 2011) di University of Battambang Cambodia, ketiga (2012) di Universitas Bengkulu, Indonesia, keempat (tahun 2013) kembali diselenggarakan di Universiti Malaysia Kelantan, dan kelima (tahun 2014) di Banking University of Ho Chi Min City, Vietnam.

Kemudian, seminar RENPER keenam (2015) diselenggarakan di Sri Venkateswara University, Tirupati – India, dan seminar ketujuh (2016) diselenggarakan di Bangladesh Agricultural University, Mymensingh – Bangladesh.

Sebagai salah satu penggagas jaringan antar universitas internasional, UNIB juga berpartisipasi aktif dalam RENPER Council dan menentukan arah pengembangan organisasi jaringan RENPER ke depan.

Pada RENPER Council Meeting tanggal 1-3 April lalu, selain memilih president dan pengurus jaringan, juga melakukan evaluasi jaringan kerjasama, review statuta RENPER, evaluasi pengelolaan jurnal internasional RENPER yang dikelolah UNIB dengan nama “Asian Journal for Policy Studies”, pengembangan website, dan rencana seminar internasional RENPER kedelapan di Filipina.

Pengurus RENPER periode 2017-2019 adalah : Sebagai President yang terpilih secara aklamasi Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc (Universitas Bengkulu, Indonesia), sebagai Vice President Prof. Dr. Nik Maheran Nik Muhammad (Universiti Malaysia Kelantan, Malaysia), Secretary Dr. Ha Thi Thieu Dao (Banking University of Vietnam), dan Treasurer Prof. Dr. Ramle Abdullah (Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia).

Untuk Country Representative RENPER Indonesia masih tetap dijabat Prof. Ir. Zainal Muktamar, M.Sc, PhD sebagai Ketua dan Dr. Ir. Fahrurrozi, M.Sc, Dr. Djonet Santoso, MA sebagai Wakil Ketua, yang berkantor pusat di gedung Fakultas Pertanian, kampus UNIB.

“Pada RENPER Council Meeting itu, UNIB juga melakukan penandatanganan perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universiti Kelantan, Malaysia,” demikian Dr. Djonet dalam press realisenya.[Penulis : Purna Herawan]