Rektor UNIB Kembali Jabat President RENPER

SELAIN menyampaikan dan membahas program-program yang dilakukan terkait pengentasan kemiskinan dan pengembangan ekonomi masyarakat melalui berbagai inisiatif dan sektor, Council Meeting RENPER 2019 yang dihelat di UNIB tanggal 26 April 2019 juga memilih dan menetapkan President RENPER 2019-2021.

Berdasarkan kesepakatan seluruh peserta Council Meeting, Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc kembali dipilih dan diberikan amanah untuk melanjutkan jabatan sebagai President RENPER Asia periode 2019-2021.

Kegiatan ini dihadiri delapan delegasi universitas dari Malaysia, Thailand, Vietnam, India dan Indonesia, yang menggelar pertemuan di ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB, dipimpin langsung oleh Dr. Ridwan Nurazi.

Ketua Panitia Pelaksana Council Meeting RENPER 2019, Dr. Djonet Santoso (Akademisi dan Peniliti dari FISIP UNIB), menjelaskan, peserta pertemuan ini adalah Universiti Malaysia Kelantan (UMK), Universiti Sains Malaysia (USM), San Beda University (SBU), Banking University of Ho Chi Minh City (BUH), Sri Venkateswara University (SVU), Prince Songkla University (PSU), Universiti Putra Malaysia (UPM), Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) dan UNIB (Indonesia).

“Mereka yang hadir sebanyak 21 orang yang merupakan Rektor/Vice Chancellor/President atau wakilnya dan juga Council Member serta Reperesentative dari masing-masing universitas,” papar Djonet disampaikan kembali oleh Ketua UPT Kantor Kerjasama dan Layanan Internasional UNIB, Yansen, Ph.D kepada Tim Humas.

Regional Network on Poverty Eradication (RENPER) merupakan jaringan kerjasama berbagai universitas di Asia untuk isu-isu kemiskinan yang digagas pada 2010 oleh 10 universitas di Asia : Universitas Bengkulu, Universitas Andalas, Universitas Syiah Kuala, Universiti Malaysia Kelantan, Universiti Sains Malaysia, Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia, University of Battambang Kamboja, Banking University of Ho Chi Minh City Vietnam, Dhaka University Bangladesh, dan Songkla University Thailand.

Dalam perkembangannya, ada beberapa universitas yang bergabung kemudian, diantaranya Sri Venkateswara Universiti India, Bangladesh Agricultural University, Universiti Putra Malaysia, San Beda University Filipina, dan Saint Paul Institute Pnompenh Kamboja.

Usaha pemberantasan kemiskinan dilakukan melalui pendekatan-pendekatan keilmuan oleh ahli di masing-masing universitas. Ada proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, pembinaan dan pendampingan terhadap masyarakat dilaksanakan sesuai keahlian akademisi. [Hms1/ksli].