Rektor UNIB Jadi Narasumber Dialog Bengkulu Investmen Forum 2019

REKTOR UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc bersama Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Endang Kurnia Saputra dan Direktur Operasional IPC Prasetyadi, menjadi narasumber pada dialog TERASKITA dengan tema Bengkulu Investmen Forum 2019 yang diselenggarakan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Harian Kompas, Pemerintah Provinsi Bengkulu, Bank Indonesia, Bank Bengkulu, dan PT. Pelindo II, di Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Dialog ini membahas tentang “Kawasan Ekonomi Khsusu (KEK) Pulau Baai Bengkulu Sebagai Penggerak Ekonomi Kawasan Barat Pulau Sumatera.” Sebagai keynote speaker adalah Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA yang memaparkan urgensi dan kesiapan Pemerintah Provinsi Bengkulu mendorong terealisasinya KEK di wilayah Pulau Baai.

Kemudian, dalam dialog itu Rektor UNIB memaparkan tentang historis perekonomian Bengkulu, Direktur Operasi IPC menjelaskan tentang kesiapan Pelindo II terhadap realisasi KEK Pulau Baai, dan Kepala BI Bengkulu menjelaskan tentang potensi-potensi perkembangan ekonomi Bengkulu terhadap ekonomi nasioal dengan terealisasinya pembangunan KEK Pulau Baai.

Keterlibatan UNIB dalam forum dialog ini merupakan salah satu wujud komitmen sinergisitas membangun Bengkulu yang lebih maju. Sebab, UNIB sendiri merupakan bagian integral dari masyarakat Provinsi Bengkulu.

Pada dialog ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sangat optimis rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pulau Baai akan teralisasi dan menjadi penggerak ekonomi kawasan Barat Pulau Sumtera.

Optimisme gubernur diperkuat dengan kondisi geografis Bengkulu yang memiliki posisi strategis sebagai jalur alternatif logistik nasional. Bengkulu diapit empat provinsi besar, yaitu Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung. “Dalam kondisi ini, Bengkulu bakal mampu menjadi beranda ekonomi Pulau Sumatera,” ujarnya.

Kemudian kata gubernur, kawasan Pulau Baai memiliki kolam pelabuhan terbesar dan hanya berjarak 15 kilometer dari pusat kota serta dekat dengan Bandar Udara Fatmawati Soekarno. Letak pelabuhan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang sangat memungkinkan bisa membuka akses langsung ke luar negeri. Dan dengan ditingkatkannya kapasitas Pelabuhan Pulau Baai, akan mengurangi padatnya aktivitas pelayaran di Selat Malaka, sekaligus akan menjadi akses efektif dan efisien pengangkutan barang dari dan ke wilayah pesisir barat Sumatera.

Turut hadir dalam forum ini, antara lain Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Dwi Pranoto, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto, Wartawan senior Harian Kompas Wahyu Haryo, sejumlah duta besar negara sehabat seperti Dutabesar Korea Selatan, Duta Besar India, Duta Besar Cina, serta Para Investor dari dalam dan luar Negri. [Hms1/MC].