Rektor: Green Campus Bukan Hanya Penghijauan

KONSEP green campus sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 1997 dalam bentuk penghijauan kampus. Kemudian pada tahun 2005, green campus dimaknai bukan hanya penghijauan kampus saja, melainkan pada bentuk-bentuk lain seperti pengolahan sampah organik, konservasi energi, dan pengelolaan air.

Demikian disampaikan oleh Rektor Unib, Prof. Ir. Zainal Muktamar, M.Sc., Ph.D., seusai menghadiri Rapat Senat Paripurna Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-30 Unib, di ruang kerjanya di hadapan wartawan Bengkulu, Selasa (24/04).

Rektor menguraikan bahwa dalam empat tahun terakhir, Unib telah melakukan pengolahan sampah organik yang diawali dengan pengelolaan kertas. “Ke depan, bukan hanya pengelolaan sampar organik, tetapi juga pengelolaan plastik”, jelas Zainal.

Berkaitan dengan konservasi energi, Zainal Muktamar menjelaskan bahwa sejak 2005, Unib mengupayakan penggunaan energi secara lebih efisien, tetapi hanya sebatas energi listrik. Rencana ke depan adalah sampai pada efisiensi penggunaan air dan meminimalkan penggunaan alat transportasi berbahan bakar minyak di dalam kampus. Rektor Unib juga menjelaskan bahwa upaya mempertahankan dan meningkatkan citra green campus penuh dengan berbagai tantangan.

Sebagaimana diketahui bahwa tanggal 24 April merupakan hari lahir Unib. Sejak 30 tahun yang lalu, Unib telah berbuat banyak hal, salah satunya adalah menjadikan Unib sebagai kampus hijau. Tahun 2011 lalu, Unib termasuk 10 besar sebagai Green Campus menurut versi UI green metric.  Dan, pada Dies Natalis tahun ini, Unib mengambil tema Green Campus for Humanity.[hms]