Rakor Kepala Daerah dan Pimpinan Unib, Bahas PSPD

PIMPINAN Unib dan pengelola Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Unib, Sabtu malam (20/10), menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan para kepala daerah (Bupati/Walikota) dan Ketua DPRD Kabupaten/Kota se Provinsi Bengkulu. Rakor ini khusus membahas tentang penyelenggaraan dan pengembangan PSPD Unib yang saat ini sudah memasuki tahun ke empat.

Kegiatan Rakor yang dihelat di ruang Bencoulen 1 dan 2 Hotel Santika itu dihadiri para kepala daerah dan ketua DPRD se Provinsi Bengkulu, para Pembantu Rektor Unib, Kepala Biro, Dekan selingkung Unib dan jajaran pimpinan pengelola PSPD Unib. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unib Prof. Ir. H. Zainal Muktamar, M.Sc, Ph.D dan dipandu oleh Pembantu Rektor IV Unib Bidang Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Drs. Azhar Marwan, M.Si sebagai moderator.

“Rakor ini merupakan wadah untuk saling berdiskusi, memberi masukan, menyampaikan informasi, evaluasi, serta memberikan pendapat tentang penyelenggaraan PSPD sekarang ini dan peningkatan PSPD menjadi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat untuk waktu akan datang,” ujar Ketua PSPD Unib, Dr. Sumpono, M.S.

Acara diskusi para kepala daerah dan pimpinan Unib tersebut diawali dengan presentasi tentang penyelenggaraan PSPD dan program pembentukan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan masayrakat yang disampaikan langsung oleh Rektor Unib Prof. H. Zainal Muktamar.

Kata Prof. Zainal, beridirnya Program Pendidikan Dokter di Unib merupakan hasil kerjasaama yang antara Unib dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu, serta Pemerintah Kabupaten/Kota se Provinsi Bengkulu. “PSPD Unib digagas oleh kita semua, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter di Provinsi Bengkulu yang masih sangat minim dan tujuan utamanya untuk meningkatkan pembangunan di sektor pelayanan kesehatan masayrakat,” ujarnya.

Untuk pelaksanaan operasional PSPD, Unib bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) sebagai pengampu. Oleh sebab itu, kurikulum dan metode pembelajaran yang digunakan sama dengan UI, namun untuk PSPD Unib ditambah dengan muatan-muatan lokal.

Saat ini kata Prof. Zainal, penyelenggaraan PSPD Unib sudah memasuki tahun ke empat. Bulan depan, sebanyak 14 orang mahasiswa angkatan pertama PSPD akan melaksanakan kegiatan Koas. Dari 14 mahasiswa itu, 12 orang diantaranya adalah para mahasiswa yang dikirim dan mendapat beasiswa dari masing-masing kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu.

Dengan bantuan pendaan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta sumber lainnya yang sah, saat ini PSPD Unib sudah memiliki bangunan gedung seluas 1000 meter persegi yang dilengkapi ruang perkuliahan, perpustakaan, laboratorium komputer, video konprence, dan tujuh laboratorium bidang ilmu kedokteran dan kesehatan.

PSPD Unib juga sudah memiliki alat-alat praktek, seperti alat keterampilan klinik dasar, alat pemeriksaan DNA, alat foto DNA, alat pemeriksaan Imun, alat pemeriksaan jantung, alat pemeriksaan kuman, alat pemeriksaan darah, alat-alat bedah tubuh manusia, pemotong tulang dan alat otoupsi, chadaper (mayat manusia untuk percobaan) dan lain sebagainya. Untuk sumber daya manusia, saat ini PSPD Unib sudah memiliki 12 orang dosen tetap, dan kekurangannya dibantu dosen dari UI.

“Harapan kita, PSPD ini menjadi embrio terbentuknya Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat yang jika tidak ada aral melintang pada paling lambat tahun 2014 sudah terealisasi. Oleh sebab itu, bantuan dan dukungan dari semua pihak khususnya dari masing-masing pemerintah daerah kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu sangat kami harapkan,” papar Prof. Zainal.

Usai presentasi dari Rektor, acara Rakor itu dilanjutkan dengan diskusi untuk mendengarkan tanggapan, masukan dan saran dari para kepala daerah dan para ketua DPRD. Dan hasil akhir dari diskusi yang berlangsung kurang lebih dua jam itu dapat disimpulkan bahwa masing-masing pemerintah derah kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu sangat mendukung penyelenggaraan dan pengembangan program pendidikan dokter di Unib.

Para kepala daerah seperti Walikota Bengkulu, Bupati Lebong dan lain-lain pada kesempatan itu juga kembali menegaskan komitmennya untuk menganggarkan dana beasiswa setiap tahun anggaran untuk keperluan pengiriman putra-putri daerahnya yang lulus seleksi kuliah di PSPD Unib.[hms1]