Puncak Perayaan Dies Natalis Ke-36 UNIB Diisi Pidato Rektor, Plt. Gubernur dan Orasi Ilmiah Rektor IPB

HARI puncak perayaan Dies Natalis ke-36 Universitas Bengkulu tahun 2018 digelar dalam Rapat Paripurna Terbuka Senat Universitas Bengkulu dengan agenda mendengarkan pidato Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc, sambutan Plt. Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, dan Orasi Ilmiah oleh Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Arif Satria, SP, M.Si, Selasa (24/4/2018).

Rapat Paripurna Terbuka Senat Universitas Bengkulu Dalam Rangka Dies Natalis ke-36 UNIB ini dibuka oleh Ketua Senat, Ir. Nusril, dihadiri para anggota senat dan para guru besar, serta ratusan undangan dari berbagai unsur instansi pemerintah dan swasta, serta para rektor dari universitas lain se Bengkulu.

Tampak hadir pula Anggota Komisi X DPR RI Daerah Pemilihan Bengkulu, Dewi Coryati, Bupati Kepahiang Dr. Hidayat, Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan yang diwakili Asisten II Pemerintah Kota Bengkulu, dan sejumlah tokoh penting lainnya.

Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi mengucapkan terimakasih kepada Rektor IPB, Plt. Gubernur Bengkulu, yang telah memberikan sambutan, apresiasi dan motivasi kepada UNIB yang pada hari ini tempat berusia 36 tahun, 24 April 1982 – 24 April 2018.

Pada usia ke 36 tahun ini kata Rektor, tentu banyak capaian hasil karya para pimpinan UNIB terdahulu hingga sekarang yang telah diraih sehingga UNIB menjadi perguruan tinggi negeri kebanggaan masyarakat Bengkulu. Di sisi lain, tantangan semakin banyak untuk mewujudkan visi besar UNIB yang merupakan bagian dan turunan tak terpisahkan dari visi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yaitu menjadi World Class University (WCU) pada 2025.

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, UNIB telah menyusun dan senantiasa mengacu pada time frame (miles stone) yang ditetapkan, yaitu melakukan Penguatan Pelayanan yang telah dilaksanakan pada 2011-2015, kemudian membangun dan mengembangkan UNIB agar masuk tahap Pencapaian Dayasaing Regional-Nasional pada 2016-2020, dan membangun UNIB agar terwujudnya Pencapaian Dayasaing ASEAN dan Internasional pada 2021-2025.

“Sejauh ini kita masih berada dan tetap mewujudkan pengembangan UNIB sesuai dengan mile stone yang dietatapkan. Kerjasama internasional dan kegiatan akademik berskala internasional terus digencarkan untuk mendorong terwujudnya visi WCU 2025,” ujar Rektor.

Kemudian tambah Rektor, kerjasama dan sinergisitas pembangunan dengan pemerintah daerah dan lintas lembaga juga terus ditingkatkan sebagai tanggungjawab institusi UNIB yang merupakan bagian integral dari Provinsi Bengkulu.

Plt. Gubernur Bengkulu Dr. drh. H. Rohidin Mersyah dalam sambutannya memberikan apresiasi atas berbagai capaian ditorehkan UNIB yang pada saat ini telah berusia 36 tahun. Kemudian karena UNIB memiliki fungsi dan peran strategis dalam memajukan daerah dan pembangunan Bangsa, Dr. Rohidin Mersyah berharap sinergisitas UNIB dengan Pemerintah Daerah dan antar institusi lainnya dapat senantiasa terjaga dan ditingkatkan sehingga berbagai potensi yang dimiliki daerah ini bisa dikelola dengan baik dan mampu mewujudkan tujuan pembangunan.

“Bengkulu ini memiliki banyak sumber daya alam, tempat wisata alam seperti danau dan Bunga Rafflesia Arnoldi, wisata sejarah seperti Rumah Bung Karno, wisata pantai yang tidak kalah indahnya dengan daerah lain. Lalu, dari segi infrastruktur kita memiliki Pelabuhan Pulau Baii yang akan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus. Dengan melaksanakan pembangunan bersinergi terutama pelibatan peran dan fungsi strategis UNIB yang memiliki banyak SDM handal, Saya optimistis berbagai potensi tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan secara baik bagi kemajuan daerah ini,” ujarnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang istimewa ini Rektor IPB Dr. Arif Satria, SP, M.Si menyampaikan orasi ilmiah dengan tema “Pendidikan Tinggi dan Transformasi Masyarakat di Era Revulusi Industri 4.0.”

Orasi ilmiah ini disambut antusias oleh peserta Rapat Paripurna Terbuka Senat Universitas Bengkulu dan undangan yang hadir karena tema yang disajikan sangat relevan dengan “Zaman Now” dimana kita sebagai manusia telah memasuki era milinea, era disrupsi dengan lingkungan strategis baru sebagai dampak dari revolusi teknologi, perubahan iklim, arus globalisasi, perkembangan geo-politik dan perubahan struktur demogdrafi.

Salah satu bagian terpenting dari orasi ilmiahnya, Dr. Arif Satria mengemukakan pendapat sekaligus himbauannya terkait dengan strategi pendidikan tinggi dalam memasuki era disrupsi sekarang ini. Menurutnya, setidaknya ada empat hal strategis yang harus dilakukan, pertama paradigma tri dharma perguruan tinggi harus selaras dengan era industri 4.0.

Kemudian kedua, harus melakukan pembelajaran terpadu, online dalam sistem pengajaran. Ketiga melakukan reorientasi kurikulum dengan menambah literasi baru (big data, teknologi/coding humanities), meningkatkan softskill baru dan karakter, serta mewajibkan entrepreneurship dan internship. Dan keempat yaitu arah riset harus mendukung keilmuan baru.

“Perkembangan zaman harus dihadapi dengan melakukan berbagai inovasi sebab tugas kita adalah menyiapkan kepemimpinan masa depan. Bagaimana menyiapkan kepemimpinan masa depan adalah dengan melakukan pemberdayaan dan memberikan inspirasi. Ada pepatah, guru yang baik menjelaskan, guru hebat adalah yang menginspirasi,” ujar Dr. Arif Satria.[Hms1]