Proposal Rumah Sakit UNIB Direspon Kemenristekdikti

KUNJUNGAN Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, M.Si, Ak, Ph.D tanggal 21 Maret lalu, kini mulai menunjukkan dampak positif bagi pengembangan universitas negeri terbesar di Bengkulu ini. Salah satunya, Kemenristekdikti merespon positif proposal Rumah Sakit Pendidikan (RSP) di lingkungan kampus UNIB.

“Pasca kunjungan Menteri beberapa waktu lalu, kita mengajukan proposal Rumah Sakit Pendidikan UNIB. Ini penting dalam rangka melengkapi sarana pembelajaran dan praktik mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang sudah ada, juga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Wakil Rektor UNIB Bidang Akademkik, Prof. M. Syaiful, ketika berdiskusi dengan Tim Peninjau dari Kemenristekdikti, Sabtu malam (6/6/2015).

1

Pengajuan proposal RSP UNIB tersebut kata Prof. Syaiful, ternyata mendapat apresiasi dan direspon positif oleh Kemenristekdikti. Buktinya, dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, Kemenristekdikti sudah menurunkan tim peninjauan sekaligus berdiskusi dengan para pihak terkait di UNIB. “Kehadiran bapak-bapak Tim Peninjau ini, merupakan bentuk respon positif Kemenristekdikti terhadap proposal kami,” ujarnya.

Sekedar di ketahui, tiga orang Tim Peninjau dari Kemenristekdikti, pada tanggal 6 – 7 Juni 2015, melakukan kunjungan ke UNIB untuk berdiskusi dan meninjau rencana pendiriran RSP UNIB. Ketiga orang itu adalah Kasie Sarana dan Prasarana Kemenristekdikti, Nafiron M.U, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Erwin Santosa, dan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin (UNHAS) Syahrir A. Pasinringi.

2

Acara diskusi berlangsung di ruang rapat tiga gedung rektorat, pukul 19.30 WIB hingga pukul 22.30 WIB. Dari pihak UNIB tampak hadir Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. M. Syaiful, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Mochamad Ridwan, Kepala Biro Umum dan Sumber Daya Dra. Rasmiwati dan Kepala Biro Perencanaan, Pendidikan, dan Kemahasiswaan Dra. Proklampiati, Dekan dan para Wakil Dekan serta dosen Fakultas Kedokteran, dan dr. Hamzah selaku dosen yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bengkulu sekaligus Ketua Tim Penyusun Proposal RSP UNIB.

Selain itu juga hadir pimpinan institusi mitra kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNIB, antara lain Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Amin Kurnia, Direktur Rumah Sakit Daerah M. Yunus Bengkulu dr. Supardi, Direktur Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu dr. Julian, dan lainnya.

3

Nafiron M.U membenarkan bahwa kehadiran Tim Peninjau ini merupakan bentuk respon positif Kemenristekdikti terhadap proposal RSP UNIB. Selain membedah proposal, Tim ini nantinya akan melakukan pendampingan kepada UNIB sehingga program pendirian RSP bisa terealisasi dengan baik.

Nafiron juga menjelaskan, Erwin Santosa dan Syahrir A. Pasinringi sengaja dilibatkan pada Tim Kemenristekdikti, sebab kedua orang ini sangat berpengalaman dalam mendirikan dan mengelola RSP di universitasnya masing-masing.

Selama ini kata Nafiron, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sekarang berubah nomenkelatur dan terjadi pemisahan menjadi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), sudah banyak pengalaman mendirikan RSP di berbagai perguruan tinggi se Indonesia.

Total RSP yang didirikan dan beroperasi di bawah naungan Dikti sudah 21 RSP. Jumlah keseluruhan dana yang sudah digelontorkan Rp3 Triliun lebih. Namun sangat disayangkan, dari 21 RSP itu baru 6 yang beroperasi, 3 RSP sedang proses pembangunan, dan 12 RSP terpaksa dihentikan pembangunannya karena banyak temuan pelanggaran berdasarkan hasil audit BPK.

“Persentase keberhasilan pembangunan RSP selama ini sangat rendah. Diantara RSP yang berhasil dan mulai mengalami kemajuan adalah RSP UNHAZ dan UMY. Ini orangnya ada di sini yaitu Pak Erwin dan Pak Syahrir. Mereka sengaja ditugaskan untuk berbagi pengalaman dan mendampingi kita untuk merealisasikan pembangunan RSP UNIB ini,” ujarnya.

4

Pantauan Tim Humas UNIB, jalannya diskusi berlangsung alot namun penuh rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Pembahasan pertama yaitu membedah proposal yang sudah diajukan UNIB ke Kemenristekdikti. Kemudian masing-masing pihak bersepakat untuk menentukan langkah-langkah strategis dalam membenahi dan melengkapi proposal, serta menyusun dan menyiapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.

“Kita akan bekerja bersinergi dalam mempersiapkan berbagai hal agar proposal ini dapat direalisasikan. Kami siap melakukan pendampingan secara intensive kepada UNIB sehingga berbagai hambatan dan kendala dapat diminimalisir.

Melihat antusiasme dan tekad yang kuat dari segenap pimpinan UNIB dan tingginya kebersamaan antara UNIB dan para mitra kerja, Kita optimis proposal RSP UNIB ini dapat direalisasikan dengan baik,” papar Erwin Santosa.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya UNIB, Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto, sangat senang dengan kehadiran Tim Peninjau Kemenristekdikti ini. Dan dengan kehadiran Tim Peninjau ini, segenap pimpinan dan sivitas akademika kian semangat untuk mewujudkan pendirian RSP.

“Kita akan bekerja maksimal untuk mempersiapkan, melengkapi apa saja kekurangan dari proposal RSP ini. Kita pun akan bersinergi dengan pihak-pihak terkait sehingga apa yang direncanakan dapat segera terwujud. Harapkan kita, pembangunan RSP UNIB sudah bisa dimulai tahun 2016 mendatang,” ujarnya.

Usai melakukan diskusi dengan pimpinan UNIB dan pimpinan institusi mitra kerja UNIB, keesokan harinya Minggu (7/6), Tim mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus Bengkulu, kemudian meninjau lahan yang direncanakan sebagai tempat pembangunan RSP UNIB. Disamping itu, Tim juga melakukan diskusi terbatas dengan pihak Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKIK) UNIB dan tim penyusun proposal untuk membicarakan hal-hal yang bersifat teknis. [humas1]