SETIAP alumni perguruan tinggi dituntut memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Tapi ingat, kemampuan entrepreneurship (kewirausahaan) juga sangat penting, kata Wakil Menteri Bidang Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S, ketika memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa dan dosen Universitas Bengkulu, di ruang rapat utama gedung rektorat Unib, Jumat (20/4).
“Visi kita mengangkat Indonesia menjadi Negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 (100 tahun kemerdekaan) melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan. Di 2045 prediksi pendapatan/kapita US$ 46.900. Nah, bila lulusan perguruan tinggi tidak memiliki jiwa kewirausahaan, dikhawatirkan tidak akan mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat,” ujarnya.
Betulkah kita (Indonesia, red) kekurangan wirausaha ? Kita tidak kekurangan wirausaha, tetapi bagaimana menjadikan mereka memiliki akses yang lebih baik ke informasi, pengetahuan dan keterampilan modern (skill for the 21st Century), akses ke sumber finansial (modal ventura), dan perlindungan atau jaminan bila gagal usaha, papar Prof. Musliar dalam makalahnya.
Kemudian kata Prof. Musliar Kasim, siapa yang memerlukan entrepreneurship ? Semua kalangan profesi memerlukannya. “Wirausahawan, manajer, birokrat, teknokrat, semua perlu entrepreneurial skills,” ujarnya seraya menghimbau para mahasiswa khususnya di Universitas Bengkulu untuk tidak memandang sepele proses pengembangan kewirausahaan.
Di akhir paparan makalahnya, Prof. Musliar yang merupakan putra asal Sumatera Barat, mengutarakan kata-kata bijak penuh makna. Ini dimaksudkan untuk memotivasi ratusan mahasiswa yang tampak antusias mengikuti kuliah umum dalam rangka memeriahkan dies natalis ke 30 atau lustum VI Unib itu. Katanya “Kalau kau ingin merubah dunia…mulailah dengan merubah dirimu.” [hms1]