President AATSEA Kuliah Umum di UNIB

PERGAULAN internasional Universitas Bengkulu kian eksis. Salah satu implementasinya, Selasa pagi (13/3/2018), di ruang rapat tiga Gedung rektorat UNIB, Pendiri sekaligus President Association of Agriculture Technology in South East Asia (AATSEA), Dr. Kaseem Soytong, memberikan kuliah tentang teknologi pertanian kepada dosen dan mahasiswa UNIB.

Association of Agricultural Technology in Southeast Asia (AATSEA) merupakan komunitas ilmuan di kawasan Asia Tenggara yang bertujuan untuk membangun “long term research, education and outreach related to the modern agricultural technology in Southeast Asia” berpusat di King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang (KMITL), Bangkok, Thailand.

Dr. Kaseem Soytong berkunjung ke UNIB didampingi sejumlah akademisi dari Thailand lainnya, yaitu Dr. Samphan Promhom, Ms Jiaojiao Song dan Ms Rujira Tongon. Mereka disambut antusias oleh pimpinan UNIB antara lain Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Lizar Alfansi, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Dr. Sigit Sujatmiko, Dekan Fakultas Pertanian Dr. Fahrurrozi, Ketua Regional Network on Poverty Eradication (RENPER) UNIB Prof. Dr. Zainal Muktamar dan puluhan mahasiswa.

“Kami menyambut baik kunjungan Dr. Kaseem dan rombongan dan juga sangat mengapresiasi kesediaan Dr. Kaseem yang mau berbagi ilmu pengetahuan kepada dosen dan mahasiswa UNIB tentang teknologi produksi pertanian yang sehat dan berkualitas,” ujar Wakil Rektor I UNIB Prof. Lizar Alfansi ketika membuka acara kuliah umum ini.

Kuliah umum internasional ini mengangkat tema “Future Current and Trends of Organic.” Dimoderatori oleh Prof. Ir. Zainal Muktamar, M.Sc, Ph.D yang merupakan Representative RENPER di UNIB, dosen senior Fakultas Pertanian yang menerima penghargaan internasional dari AATSEA Outstanding Leader Award in Education and Researh  tahun 2017 lalu pada International Conference on Integration of Science and Technology for Sustainable Development (ICIST) ke-6 di Filipina.

Dalam kuliah umum yang berdurasi kurang lebih dua jam, Dr. Kaseem Soytong menjelaskan tentang trend dan teknologi yang dipakai serta manfaat dari penggunaan bio-organik atau bahan-bahan alami dari tanaman atau hewan yang digunakan sebagai pupuk dan peptisida produksi pertanian.

Dr. Kaseem menghimbau kepada seluruh petani untuk mengubah sistem penggunaan bahan kimia ke bahan bio-organik dalam proses pertanian dan hasil pertanian karena manfaat yang didapat selain membantu menjaga kelestarian ekosistem lingkungan, petani juga bisa mendapatkan profit yang menguntungkan dari hasil penjualan produk organik.

Banyak studi yang telah dilakukan Dr. Kaseem mengenai bio-organik demi mendapatkan hasil produksi pertanian yang sehat dan berkualitas. Dia membuat lahan pertanian yang terdiri dari berbagai macam produk pertanian seperti sayuran lobak, asparagus, tomat, kol, kangkong, dan lain-lain sebagai media pembelajaran dan penemuan teknologi tepat guna. Dia juga mengembangbiakkan ayam petelur menggunakan bahan makanan atau pakan berasal dari bahan alami tanaman dan serangga.

“Dari kuliah umum ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa dalam produksi pertanian, kita tidak hanya fokus pada hasilnya saja, tetapi juga harus melihat dan memperhatikan teknologi yang diterapkan. Dengan menggunakan bio-organik dan teknologi tepat guna, hasil pertanian memiliki manfaat ganda selain menambah keuntungan bernilai ekonomis juga menjaga lingkungan dari kerusakan,” demikian Prof. Zainal Muktamar.[Hms1]