UNIVERSITAS BENGKULU

Universitas Bengkulu (Unib) kembali menorehkan prestasi gemilang. Pojok Statistik Unib sukses meraih Juara I tingkat nasional pada ajang Anugerah Hari Statistik Nasional (HSN) 2025, mengungguli ratusan Pojok Statistik lain dari seluruh Indonesia. Pengumuman sekaligus penyerahan penghargaan berlangsung pada puncak peringatan HSN di hotel Grand Platinum, kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri ketika menerima penghargaan dari BPS Pusat.(foto:ist-lin)

Penghargaan berupa piagam dan trofi diterima langsung oleh Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc bersama Perwakilan BPS Provinsi Bengkulu, yang diserahkan oleh Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti. Prosesi ini turut disaksikan Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait serta pejabat kementerian lainnya.

Ajang bergengsi yang digelar tahunan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia ini menjadi wadah apresiasi bagi instansi pendidikan, lembaga, dan insan statistik yang berperan dalam mengembangkan literasi serta layanan statistik di tanah air.

Prestasi tahun ini terasa semakin istimewa bagi Unib. Setelah meraih Juara Harapan II pada 2023 dan Juara II pada 2024, akhirnya Pojok Statistik Unib berhasil menyabet peringkat tertinggi di 2025. Pencapaian tersebut tak lepas dari sinergi antara Rektor Unib, Tim Pojok Statistik, dan BPS Provinsi Bengkulu di bawah koordinasi Ir. Win Rizal.

“Keberhasilan ini adalah bukti nyata semangat, dedikasi, dan kerja sama dalam mengembangkan literasi data dan statistik, baik di kampus maupun di masyarakat,” ungkap Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Umum Unib, Yefriza, SE, MPPM, Ph.D kepada Tim Humas Unib.

Rektor Unib bersama Dosen Pembina Pojok Statistik dan Pembina BPS Provinsi Bengkulu.(foto:ist-lin)

Yefriza menjelaskan, Pojok Statistik Unib berdiri sejak 2022 melalui kerja sama dengan BPS Provinsi Bengkulu. Sejak saat itu, layanan Pojok Statistik terus berkembang menjadi pusat data dan informasi yang bermanfaat, baik bagi akademisi maupun masyarakat umum.

“Dengan prestasi ini, semakin mantap langkah Unib untuk mewujudkan visi menjadi Universitas Unggul dan berkontribusi nyata dalam pengembangan sektor statistik di Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri menyampaikan rasa bangga dan syukur atas penghargaan nasional tersebut. Menurutnya, keberadaan Pojok Statistik di Gedung Perpustakaan Unib bukan hanya memperkaya literasi data sivitas akademika, tetapi juga berhasil mengangkat nama Unib di level nasional.

Rektor Unib bersama Dosen Pembina Pojok Statistik Unib dan Dosen Pembina Pojok Statistik UI serta pembina BPS Provinsi Bengkulu menunjukan piagam dan tropi.(foto:ist-lin)

“Pojok Statistik sangat bermanfaat, terutama dalam mendukung kebutuhan Tridharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ke depan, prestasi ini harus terus dipertahankan agar memberi dampak lebih luas,” ujarnya.

Rektor juga menambahkan, pengembangan Pojok Statistik tidak hanya sebatas layanan data, tetapi akan diarahkan untuk mendukung program-program Kemendiktisaintek dalam mewujudkan Kampus Berdampak, seperti kegiatan praktisi mengajar, seminar, kuliah umum, hingga pelatihan mahasiswa dalam pendataan sehingga mereka dapat menjadi duta statistik bagi masyarakat.

“Pengembangan Pojok Statistik yang dilakukan antar unit kerja termasuk Unit Pendukung Akademik (UPA) Perpustakaan ini juga diharapkan semakin meningkatkan jumlah kunjungan ke perpustakaan yang merupakan jantungnya ilmu pengetahuan tersebut,” pungkas Dr. Retno.

BPS Luncurkan Nama Baru Organisasi Statistisi

Selain penyerahan anugerah Pojok Statistik, peringatan HSN 2025 juga diwarnai dengan peluncuran nama baru organisasi profesi statistisi serta penetapan BPS sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa HSN diperingati setiap 26 September sejak ditetapkannya UU No. 7 Tahun 1960 tentang Statistik, yang kemudian diperkuat melalui SK Menteri Sekretaris Negara RI Nomor B-259/M-SES/1996.

Foto bersama di acara peringatan Hari Statistik Nasional (HSN), di Jakarta.(foto:ist-media)

 “HSN bukan hanya milik BPS, tetapi milik seluruh masyarakat Indonesia. Namun bagi kami, HSN selalu memiliki tempat khusus di hati setiap insan statistik di tanah air,” ungkap Amalia.

Pada momentum tahun ini, BPS secara resmi meluncurkan perubahan nama organisasi profesi dari Ikatan Perstatistikan Indonesia menjadi Ikatan Statistisi Indonesia (ISI).

 “Ini bukan sekadar pergantian nama, tetapi penguatan peran dan kontribusi profesi statistisi di Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, Pusdiklat BPS kini resmi berlisensi sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Dengan adanya LSP ini, kompetensi tenaga kerja di bidang statistik dan teknologi berbasis komputer akan tersertifikasi secara standar nasional.

“Melalui LSP BPS, kami berharap kualitas penyediaan data statistik semakin terjamin karena didukung SDM yang tersertifikasi dan profesional,” pungkas Amalia. [Purna Herawan | Humas].