Pidato Rektor pada Dies Natalis Universitas Bengkulu ke 30

SELASA  24 April 2012, Senat Universitas Bengkulu melaksanakan rapat paripurna terbuka dalam rangka dies natalis ke30 atau lustrum VI Universitas Bengkulu. Acara yang dihelat di ruang rapat utama rektorat Unib itu dihadiri para unsur Muspida Provinsi Bengkulu, para pimpinan, staf dan karyawan, dosen dan ratusan mahasiswa Unib, serta undangan lainnya. Rapat senat itu berisi dua agenda, yaitu orasi ilmiah “Green Campus : Menuju Lingkungan Kampus Ideal Masa Depan dengan Partisipasi  Warganya” disampaikan oleh Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, M.S dan pidato dies natalis oleh Rektor Unib Prof. Ir. H. Zainal Muktamar, M.Sc, Ph.D. Berikut petikan pidato rektor Unib.

Pada kesempatan dies natalis ke 30 Universitas Bengkulu, ijinkan saya menyampaikan hasil-hasil yang telah dicapai Unib selama ini serta beberapa pemikiran dan langkah strategis yang perlu diambil untuk masa mendatang. Sampai saat ini, jumlah fakultas di Unib adalah 7 (tujuh), yakni : (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, (3) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, (4) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, (5) Fakultas Pertanian, (6) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta (7) Fakultas Teknik. Satu fakultas yang sedang dalam proses pembukaan adalah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

Jumlah program studi yang ditawarkan sampai dengan akhir tahun 2011 adalah 54 program studi yang terdiri dari 34 program studi Program Sarjana, 8 program studi Program Diploma 3, dan 12 program studi Program Magister. Insya Allah dalam tahun-tahun mendatang akan terus dibuka program-program baru disesuaikan dengan perkembangan ipteks dan kebutuhan pebangunan. Bersamaan dengan it uterus dialkukan peningkatan mutu program-program studi di lingkungan Unib.

Dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa Unib terus meningkat. Sampai dengan tahun akademik 2011/2012, jumlah mahasiswa Unib telah mencapai 12.312 orang. Jumlah mahasiswa S1 pada semester genap tahun akademik 2011/2012 adalah 10.200, terdiri dari regular 8.313 mahasiswa, Ekstensi dan Diploma 1.887 mahasiswa. Sedangkan jumlah mahasiswa pascasarjana yang terdaftar pada semester genap tahun 2012 sebanyak 2.112 orang. Jumlah lulusan Unib sejak pertama kali meluluskan mahasiswa sampai dengan wisuda ke 65 bulan Desember tahun 2011 berjumlah 31.942 orang, pada wisuda periode 66 tanggal 25 April 2012 lulusan bertambah 771 orang.

Tidak dapat dipungkiri bahwa meningkatnya mutu lulusan berkaitan antara lain dengan terus ditumbuhkembangkannya kualitas proses belajar mengajar dan pengembangan atmosfer akademik di kalangan mahasiswa melalui berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup tiga skill yaitu peningkatan scientific skill, life skill, dan social skill, ditambah dengan substansi pendidikan berkarakter.

Program kewirausahaan dalam 3 tahun terakhir menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan soft skill lulusan. Usaha-usaha tersebut diarahkan untuk membangun pengalaman dan pergaulan akademik yang luas, mengembangkan sikap kritis dan tanggap, serta matang dan tangguh secara ilmiah. Pengembangan kualitas tidak hanya dilakukan di bangku kuliah. Secar berkelompok, para dosen telah banyak mengikutsertakan mahasiswa dalam aktivitas riset dan pengabdian pada masyarakat.

Untuk bidang pengabdian, secara periodik kami telah dan akan terus mengirimkan mahasiswa untuk melakukan pengabdian pada masyarakat melalui skema Kuliah Kerja Nyata. Melalui program ini, mahasiswa diterjunkan secara terprogram, tematik, dan berkelanjutan. Pola KKN bersama jga telah dikembangkan di lingkungan Perguruan Tinggi BKS Barat dengan tujuan untuk meningkatkan mental ke-Indonesiaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tahun ini KKN bersama Perguruan Tinggi BKS Barat akan diselenggarakan di Provinsi Bengkulu.

Perlu kami kemukakan pada kesempatan ini, bahwa Universitas Bengkulu memiliki sumber daya manusia yang potensial. Sampai dengan bulan April 2012, dari 739 staf dosen, 16 persen (116 orang) berkualifikasi S3, sebanyak 72 persen (531 orang) berkualifikasi S2, sisanya 9 persen atau 64 orang masih di jenjang Sarjana. Komposisi akan segera berubah di tahun 2012 ini, karena ada beberapa dosen yang akan segera menyelesaikan program Magister dan Doktor. Sampai dengan bulan April 2012, Unib telah memiliki 29 orang guru besar atau professor. Kenyataan ini sungguh membanggakan. Dengan SDM yang demikian, kami yakin kualitas belajar mengajar, kegiatan-kegiatan riset dan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan staf dosen Unib akan lebih memiliki relevansi dan kesesuaian dengan pengembangan ilmu di satu sisi dan dengan tuntunan dan kebutuhan masyarakat di sisi lain.

Peningkatan mutu dan produktivitas staf dosen Unib terus diupayakan. Publikasi karya ilmiah para dosen Unib melalui berbagai jurnal nasional dan internasional terus didorong dan difasilitasi. Tiap-tiap fakultas di lingkungan Unib telah memiliki sekurang-kurangnya 1 jurnal, selain satu jurnal yang diterbitkan Lembaga Penelitian Unib. Karya-karya yang bermutu dari para dosen juga difasilitasi untuk diterbitkan. Di samping itu, upaya-upaya mendapatkan hak paten bagi karya-karya dosen yang bermutu terus-menerus dilakukan. Penghargaan dalam bentuk isentif kepada para dosen yang mampu mempublikasikan buku dan karya tulis lainnya terus ditingkatkan. Kesemua ini dimaksudkan agar mutu dan produktivitas, terlebih-lebih daya saing dosen terus meningkat. Dengan demikian, pada masa mendatang, diharapkan para dosen Unib mampu menunjukkan prestasi dan mutu serta produktivitasnya pada level yang lebih tinggi.

Walau demikian, tantangan selalu ada. Demikian juga dengan kondisi Unib saat ini. Jumlah tenaga non kependidikan Unib sekarang adalah 382 orang. Dengan dasar rasio jumlah mahasiswa dan staf dosen, daya dukung tenaga non kependidikan terhadap volume dan intensitas pekerjaan saat ini masih sangat terbatas. Volume pekerjaan staf administrasi menjadi sangat padat. Di sisi lain, mutu sumber daya tenaga non kependidikan juga masih perlu ditingkatkan.

Tantangan lain adalah adanya ancaman pensiun serentak dosen dan karyawan dalam waktu yang tidak lama lagi. Kami menyadari bahwa efisiensi dan produktivitas hanya dapat dicapai dengan daya dukung tenaga non kependidikan yang bermutu. Untuk ini, kami terus-menerus dan tak henti-hentinya melakukan upaya-upaya ke arah peningkatan mutu dan standar kerja ideal pada tenaga non kependidikan Unib, melalui berbagai pendidikan, pelatihan, dan penyegaran. Selain upaya peningkatan kualitas kerja tenaga non kependidikan, Unib juga telah dan akan terus melakukan perubahan-perubahan dan penyempurnaan-penyempurnaan sistem administrasi dan sistem informasi manajemen. Upaya ini selain berorientasi pada pengembangan organisasi yang sehat, juga berorientasi pada mutu pelayanan, serta kinerja prima setiap unit.

Kami menyadari bahwa sumber daya manusia yang bermutu saja belumlah cukup untuk membangun Unib sebagaimana kita cita-citakan. Oleh sebab itu, sarana dan prasarana terus diupayakan peningkatan kapasitas dan mutunya, semata-mata agar kinerja lembaga juga meningkat. Daya dukung sarana dan prasarana terus ditingkatkan. Bersamaan dengan berkembangnya ICT Culture dan dengan bantuan Badan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BATIK) yang dibentuk tahun 2009, saat ini Unib sedang dan akan terus melakukan penyempurnaan pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis ICT.

Sampai dengan Desember 2010, Unib memiliki luas bangunan 229.865 M2 di atas tanah kampus seluas 1.707.409 M2. Luas bangunan yang dimaksud termasuk Gedung Kuliah seluas 17.146 M2, Perpustakaan seluas 6.324 M2, dan Laboratorium seluas 21.420 M2. Selain fasilitas bangunan, sampai saat ini Unib juga didukung sejumlah badan dan UPT.

Penataan bangunan dan lingkungan kampus terus dilakukan. Usaha menghijaukan kampus juga mendapatkan dukungan dari berbagai lembaga mitra. Sejak tahun 2010 bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Bengkulu dan Bank Tabungan Negara (BTN) mengembangkan model pengelolaan sampah di lingkungan kampus, dan dengan Bank Mandiri membangun kawasan taman kupu-kupu dan organic farming. Pada tahun 2011 Unib tercatat meraih posisi 10 besar nasional dan urutan 90 dunia untuk lingkungan kampus hijau dengan penilaian GreenMetrik.

Dengan tetap berpegang teguh pad komitmen pengembangan Good University Governance, Unib akan terus melakukan penataan. Penataan dan perbaikan manajemen internal akan terus dikembangkan. Prioritas pengembangan dalam beberapa bulan ke depan adalah aplikasi sistem administrasi keuangannya dengan skema Badan Layanan Umum (BLU). Signifikan dengan prioritas tersebut, akan segera diambil langkah-langkah pembaharuan manajemen keuangan universitas. Langkah-langkah tersebut setidaknya mengandung tiga kaidah manajemen keuangan Negara, yaitu : orientasi pada hasil, profesionalitas serta akuntabilitas dan transparansi. Penerapan mekanisme BLU secara depat dan tepat akan lebih memantapkan landasan penyiapan Unib sebagai Good University Governance.

Spirit kelembagaan sebagaimana kami sebutkan di atas, menjadi prioritas utama yang setiap saat ditumbuhkembangkan serta secara terus-menerus dipantau dan dievaluasi. Sejalan dengan perubahan internal yang terus-menerus dikembangkan tersebut, langkah-langkah konkret juga terus kami lakukan untuk menyikapi berbagai perubahan eksternal dan tuntutan masyarakat luas. MoU, piagam kerjasama dengan semua Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu, provinsi sekitar di Sumatera dan juga di pemerintah dan lembaga-lembaga tingkat nasional termasuk perbankan merupakan satu langkah strategis yang diharapkan dapat menjadi jembatan menuju terwujudnya cita-cita institusi Unib sebagai community based university.

Saat ini tercatat kerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Bengkulu pengelolaan ayam potong di Fakultas Pertanian, pengelolaan makanan tradisional, pengembangan ekonomi kelompok masyarakat di Desa Sri Kuncoro Bengkulu Tengah, serta dengan PTPN7 berupa penyediaan lahan di Desa Talang Jarang yang sedang dikembangkan menjadi sentra pembibitan buah jeruk lokal melalui pola agroekowisata. Saat ini Unib juga terus berusaha menjajaki dan mengembangkan jaringan kerjasama internasional terutama melalui skema U too U. Hal ini sesuai dengan komitmen Unib untuk membawa Unib ke jenjang pergaulan ilmu yang lebih tinggi melalui internasionalisasi pendidikan. Dalam waktu dekat juga akan ditandatangani kerjasama University of Battambang Kamboja.

Semoga Allah SWT terus melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kita semua. Dirgahayu Universitas Bengkulu menuju universitas yang berkela dunia. Amin. [hms1]