UNIVERSITAS BENGKULU

Acara syukuran Akreditasi Unggul dan pembubaran Panitia AIPT Universitas Bengkulu (Unib) yang berlangsung di Gedung Layanan Terpadu (GLT), Jumat (3/10/2025), sekaligus menjadi momen perpisahan Rektor dan Wakil Rektor periode 2021–2025 yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 6 Oktober mendatang.

Rektor Unib Dr. Retno saat menyampaikan capaian Unib dan mengucapkan kata perpisahan karena akan memasuki masa akhir jabatannya.(foto:hms1)

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc tidak hanya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kontribusi seluruh sivitas akademika, tetapi juga memaparkan sejumlah capaian strategis yang telah diraih Unib selama masa kepemimpinannya. Ia juga menitipkan pesan agar kepemimpinan berikutnya memprioritaskan penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unib.

“Alhamdulillah, setelah kita membuktikan pemenuhan sembilan kriteria mutu perguruan tinggi, mulai dari tata kelola, SDM, sarana prasarana, hingga luaran tridharma, akhirnya BAN-PT menetapkan Unib dengan Akreditasi Unggul,” ungkap Dr. Retno.

Ketua Senat Unib Prof. Herawan, Rektor Unib pada Masanya Prof. Ridwan Nurazi dan Rektor Unib akan datang (2025-2029) Dr. Indra Cahyadinata, serta para dekan dan keluarga besar Unib lainnya memberikan ucapan selamat kepada Rektor Unib Dr. Retno dan para Wakil Rektor.(foto:hms1)

Selain capaian nasional tersebut, Dr. Retno juga mengingatkan keberhasilan Unib meraih akreditasi internasional dari ACQUIN pada awal 2023. Sebanyak 69 sertifikat akreditasi internasional untuk institusi dan program studi telah diperoleh, menjadikan Unib sebagai rujukan bagi universitas lain di Indonesia.

Di bidang infrastruktur, sejumlah pembangunan telah diwujudkan, mulai dari Masjid Baitul Hikmah, penataan lingkungan kampus dengan gerbang baru, pelebaran jalan, pedestrian, jembatan, hingga fasilitas parkir elektronik. Saat ini juga tengah berlangsung pembangunan jembatan penghubung antara Fakultas Pertanian dan Fakultas Hukum, revitalisasi Gedung PKM, serta pembangunan Plaza Kampus sebagai ruang kreatif mahasiswa.

“Peningkatan fasilitas lain juga terus berjalan, termasuk Lab School PAUD, stadion, hingga layanan kesehatan. Klinik Pratama kita sudah bekerja sama dengan BPJS sejak 2022. Dan yang kini menjadi fokus adalah pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unib, yang akan mengintegrasikan layanan kesehatan masyarakat dengan pendidikan kedokteran,” jelasnya.

Rektor Unib pada masanya, Rektor dan Wakil Rektor Unib saat ini dan Rektor Unib akan datang, foto bersama dengan Ketua Senat, para dekan dan keluarga besar Unib lainnya.(foto:hms1)

Mengenai pembangunan rumah sakit, Dr. Retno menegaskan pentingnya komunikasi publik terkait partial inauguration pada 29 Agustus lalu yang dilakukan atas permintaan Saudi Fund for Development (SFD) sebagai lembaga pemberi pinjaman.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi tahapan pembangunan, dan syukurlah kita mendapat apresiasi positif karena progress dinilai sangat baik. Namun saya lihat ada yang menyala-artikan partial inauguration itu sehingga kesannya agak negatif. Ini perlu kita luruskan bersama,” ujarnya.

Bahkan, tambah Dr. Retno, setelah partial inauguration, baru-baru ini RS Unib kembali dikunjungi Tim Teknis dan Keuangan SFD. Mereka menyampaikan pesan dari CEO SFD bahwa proyek Rumah Sakit Unib menjadi yang terbaik progresnya dari tiga proyek SFD yang sedang dilaksanakan di Indonesia.

Rektor dan para Wakil Rektor Unib foto bersama dengan Tendik, Tim Protokoler dan Tim Humas.(foto:hms1)

“Dengan melihat kondisi itu, maka SFD siap memprioritaskan tahap lanjutan pembangunan RS Unib, termasuk pengadaan peralatan medis dan ambulance. Karena itu saya berharap kepemimpinan berikut segera menindaklanjuti peluang ini, agar seluruh tahap pembangunan dapat segera dituntaskan dan dioperasikan untuk pelayanan kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas pendidikan kedokteran,” tambahnya.

Mengakhiri sambutannya, Dr. Retno menyampaikan permohonan maaf dan harapannya bagi masa depan Unib. “Saya mohon maaf atas segala kekurangan selama memimpin. Mari kita jaga keberhasilan yang telah diraih dan terus memantapkan budaya inovasi serta kolaborasi demi Unib yang lebih maju,” tuturnya.

Acara perpisahan ditutup dengan saling bersalaman, doa, dan sesi foto bersama Rektor Dr. Retno didampingi para wakil rektor serta sivitas akademika yang hadir. [Purna Herawan | Humas].