Peringatan Isra Mi’raj di Mesjid Darul Ulum

REKTOR Universitas Bengkulu (UNIB), Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc beserta puluhan dosen dan mahasiswa, Jumat siang pukul 14.00 WIB tanggal 15 Mei 2015, memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1436 H di Mesjid Darul Ulum, komplek Gedung B dan Gedung C kawasan kampus utama UNIB bagian depan.

Kegiatan yang diselenggarakan Badan Amil Zakat, Infaq dan Sedekah (BAZIS) dan UKM Kerohanian itu berupakan kegiatan berskala universitas, namun hanya sedikit jamaah yang hadir. Kendati demikian, acara itu tetap berlangsung khidmad dan sukses.

MAsjid DU

“Kita sangat bersyukur tahun ini kita bisa melaksanakan acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SWT secara bersama-sama dan khusuk di mesjid yang kita cintai yaitu Mesjid Darul Ulum. Meskipun jamaahnya sedikit, semoga kegiatan ini mendapat rahmat dari Allah SWT dan kita semua segenap sivitas akademika UNIB selalu diberi berkah oleh-Nya,” ujar Ketua BAZIS Unib, Supanjani, M.Sc.

Acara penuh khidmad yang mengangkat tema “Dengan Memperingati Isra Mi’raj 1436 H Nabi Muhammad SAW Mari Kita Sucikan Diri dan Membangun Negeri Madani” itu diawali sambutan Rektor Dr. Ridwan Nurazi.

Rektor menuturkan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini merupakan peristiwa luar biasa, penting dan bersejarah bagi umat Islam. Momentum ini hendaknya kita jadikan sebagai renungan agar senantiasa mempertebal keimanan dan keislaman, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta meningkatkan kecintaan kepada Nabi Besar Muhammad SWT.

Rektor pada kesempatan itu juga sangat mengapresiasi BAZIS dan UKM Kerohanian UNIB yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. “Ke depan kita akan berupaya agar kegiatan keagamaan seperti ini lebih ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya,” papar Rektor.

Usai mendengarkan sambutan Rektor, para jamaah mesjid Darul Ulum yang hadir disajikan hiburan nasyid yang ditampilkan para mahasiswa UKM Kerohanian. Setelah itu, dilanjutkan acara inti yaitu ceramah agama yang disampaikan seorang ulama dari Palembang – Sumatera Selatan, yaitu Drs. KH. Azrai Amran.

Dalam tausiahnya, KH. Azrai Amran menceritakan peristiwa luar biasa yang dialami Nabi Muhammad pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Peristiwa itu adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem yang disebut Isra’ dan perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang disebut Mi’raj untuk menerima perintah Allah SWT. Kedua kisah perjalanan Nabi itu terjadi dalam waktu singkat, yaitu hanya dalam satu malam.

“Perjalanan Isra’ Mi’raj itu terdiri dari dua estape, satu estape mendatar (horizontal), dan satu estape vertikal ke langit ketujuh, terjadi hanya kurun waktu satu malam. Kisah perjalanan Nabi ini sulit dipercaya oleh manusia biasa, tapi kita sebagai umat Islam wajib meyakininya,” ujar KH. Azrai Amran.

Selain melihat berbagai fenomena yang ditunjukkan oleh Allah SWT, pada peristiwa Isra Mi’raj itu, Nabi Muhammad SAW didampingi Malaikat Jibril. Dan hal terpenting adalah bahwa pada Mi’raj itu, Nabi Muhammad menerima perintah dari Allah SWT agar Nabi beserta ummatnya mengerjakan Sholat 5 waktu sehari semalam.

“Banyak sekali makna, arti dan hikmah peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Melalui peristiwa itu kita bia melihat besar dan tingginya keimanan Nabi, kita bisa melihat kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, kita bisa melihat bagaimana kecintaan Nabi kepada umatnya. Kita bisa melihat bagaimana Nabi mengagungkan mesjid, dan terpenting pada peristiwa itu Nabi menerima perintah shalat wajib 5 waktu sehari semalam,” ujar KH. Azhari seraya mengimbau agar seluruh sivitas akademika UNIB dan umat Islam di manapun berada agar senantiasa meningkatkan keilmuan dan keimanannya. [humas1]