Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Bengkulu sejak 4 Agustus 2025 di Stadion dan Gedung Serba Guna (GSG) Unib, sebanyak 5.102 mahasiswa baru pada Selasa sore (5/8/2025) mengikuti kegiatan penutupan yang dikemas dengan simulasi aksi demonstrasi di halaman Gedung Rektorat Unib.



Ribuan mahasiswa baru Unib berkumpul depan gedung rektorat untuk mengikuti simulasi aski.(foto:hms1)
Transisi menuju lokasi penutupan dilakukan dengan long march, di mana ribuan mahasiswa berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer sambil membawa spanduk, poster, dan kertas bertuliskan tuntutan. Layaknya aksi demonstrasi sesungguhnya, simulasi ini berlangsung semarak dengan yel-yel dan teriakan semangat dari tiap kelompok/gugus mahasiswa.
Setibanya di halaman Gedung Rektorat, mahasiswa baru disambut komando aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa (BEM KBM) Unib. Komando aksi disampaikan dari atas mobil bak terbuka yang diparkir tepat di depan pintu masuk gedung rektorat.



Mahsiswa menyampaikan aspirasi dan tuntutan melalui tulisan di spanduk dan kertas karton.(foto:hms1)
“Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, hidup perempuan Indonesia!” teriak Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi menggunakan pengeras suara, yang disambut serempak oleh mahasiswa baru dengan semangat yang sama.
Dalam orasinya, Korlap menegaskan bahwa mahasiswa harus bersatu dan tidak tinggal diam terhadap berbagai bentuk ketimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan.
“Walaupun cuaca panas, kita berkumpul untuk menunjukkan solidaritas dan komitmen kita sebagai mahasiswa Universitas Bengkulu, sebagai bagian dari mahasiswa Indonesia, yang tidak akan diam ketika terjadi kesewenang-wenangan dan kerusakan lingkungan,” tegasnya.



Mahasiswa aktivis berorasi di atas mobil bak terbuka untuk menyampaikan aspirasinya.(foto:hms1)
Simulasi aksi kali ini mengangkat tema pelestarian lingkungan. Poster dan spanduk yang dibawa peserta berisi seruan kepada pemerintah untuk menjaga kelestarian hutan dan menindak tegas perusakan lingkungan serta praktik pertambangan yang merusak alam.
Beberapa mahasiswa dari berbagai fakultas juga turut berorasi menyuarakan aspirasi dan tuntutan lingkungan dari atas mobil aksi. Usai orasi, para mahasiswa duduk dengan tertib dan mengikuti prosesi penutupan PKKMB-AKSARA ULU tingkat universitas.



Rektor dan para Wakil Rektor Unib mengikuti “Parlemen Jalanan ala mahasiswa” dan menyambut baik setiap aspirasi yang disampaikan secara tertib dan damai.(foto:hms1)
Prosesi penutupan dilakukan secara simbolis oleh Rektor Unib, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, yang didampingi para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan, serta pimpinan unit kerja di lingkungan Unib. Simbolisasi dilakukan dengan pelepasan burung merpati ke udara, sebagai lambang harapan dan kebebasan dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
“Terima kasih kepada seluruh panitia, Presiden dan Wakil Presiden BEM KBM Unib beserta jajaran, serta seluruh mahasiswa baru yang telah melaksanakan dan mengikuti PKKMB-AKSARA ULU dengan tertib dan lancar. Selamat datang di Universitas Bengkulu, selamat menempuh perjalanan sebagai insan akademik,” ujar Rektor.



Rektor dan para Wakil Rektor secara simbolis melepas Burung Merpati ke udara sebagai tanda ditutupnya PKKMB-AKSARA ULU 2025 Tingkat Universitas.(foto:hms1)
Dalam kesempatan ini, Rektor juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa baru yang menunjukkan partisipasi aktif selama kegiatan berlangsung. M. Faizal Alfiandra dari Fakultas Hukum (Gugus 3) dinobatkan sebagai Putra AKSARA ULU 2025, sedangkan gelar Putri AKSARA ULU 2025 diraih oleh Carissa Dita Eka dari Fakultas Teknik (Gugus 19). [Purna Herawan/Humas].
Gallery Foto Simulasi Aksi Demonstrasi dan Penutupan PKKMB 2025



Ribuan mahasiswa bersemangat dan duduk dengan tertib mengikuti aksi simulasi demonstrasi.(foto:hms1)




Rektor dan Wakil Rektor III ketika memberikan penghargaan kepada peserta PKKMB 2025 terbaik, dan Presiden BEM KBM Unib Teo Ramadhan Z serta Ketua Panitia PKKMB Beneto Jakob Abdillah menyerahkan hadiah kepada Gugur Terbaik dan Gugus Terheboh.(foto:hms1)



Moment ketika Badut Chiko yang menjadi Maskot PKKMB-AKSARA ULU 2025 diminta membuka topeng dan menunjukan wajah aslinya yang ternyata seorang mahasiswa Fakultas Teknik.(foto:hms1)

