Panlok UNIB Gelar Rakor dan Evaluasi SBMPTN

PANITIA Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2017 Lokal Bengkulu, menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi, Sabtu hingga Minggu (9-10/9/2017) di Hotel Dianty City, Jalan Lintas Bengkulu Tengah – Bengkulu.

Kegiatan ini dihadiri Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc sebagai penanggungjawab, Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Dwinardi Apriyanto sebagai Ketua Panitia SBMPTN Lokal Bengkulu, Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto sebagai Wakil Ketua Bidang Keuangan, dan puluhan ketua seksi serta anggota kepanitiaan lainnya.

Wakil Rektor I Prof. Dwinardi mengatakan, kegiatan Rakor dan Evaluasi ini bertujuan untuk membahas berbagai cakupan pelaksanaan SBMPTN 2017 mulai tawap awal pelaksanaan hingga proses pelaporan kepada panitia pusat.

Dari pembahasan ini akan terlihat seperti apa pelaksanaan SBMPTN yang sudah dilaksanakan serentak tanggal 16 Mei lalu. “Hal-hal yang sudah baik harus kita pertahankan dan tingkatkan lagi ke depan. Jika ada kendala, hamabatan dan hal-hal yang tidak sesuai harapan, maka akan diperbaiki sehingga tidak terulang untuk masa akan datang,” ujarnya.

Setelah menganalisa laporan dari masing-masing bidang kegiatan lanjut Prof. Dwinardi, secara umum pelaksanaan SBMPTN 2017 di Panitia Lokal Bengkulu (UNIB) sudah terlaksana dengan sukses dan lancar. “Cukup sukses, masing-masing bidang telah bekerja secara baik, minim kekurangan, tidak ada kendala yang berarti,” tukasnya.

Peserta SBMPTN 2017 di Panitia Lokal Bengkulu mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Total peserta 8.143 orang lulusan SMA sederajat lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017, berasal dari luar maupun dalam Provinsi Bengkulu.

Peserta yang mengikuti ujian tertulis dengan Paper Based Testing (PBT) sebanyak 7.883 orang dan dengan sistem Computer Based Testing (CBPT) sebanyak 260 orang. Peserta yang memilih jurusan tertentu dan mengikuti ujian keterampilan selain ujian tertulis berjumlah 669 orang.

Untuk pelayanan biaya pendaftaran, panitia melibatkan Bank Nasional Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri sebagai mitra kerjasama. Lokasi test menggunakan 281 gedung milik UNIB yang tersebar di tiga lokasi, yakni di kampus utama jalan WR. Supratman – Kandang Limun, kampus eks Poltekkes di kawasan Padang Harapan, dan kampus PGSD UNIB di jalan Cimanuk Kota Bengkulu.

Kemudian untuk lokasi dan fasilitas CBT menggunakan tiga gedung dan ratusan komputer di Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) UNIB. Dan untuk ujian keterampilan dipusatkan di Gedung Serba Guna (GSG) dan stadion UNIB.

“Dari segi tempat, sarana dan prasarana tidak ada kendala berarti. Peserta test ditempatkan pada ruangan dan tempat duduk yang representatif, sesuai ketentuan yang telah diatur oleh panitia pusat,” ujar Prof. Dwinardi, seraya menambahkan pelaksanaan test diawasi secara ketat oleh kurang lebih 1000 staf dosen dan karyawan UNIB yang menempati posisi sebagai Penanggungjawab Lokasi hingga penanggungjawab ruangan, serta dipantau langsung oleh pimpinan UNIB dan Tim Monitoring dari Panitia Pusat.

Menyangkut keuangan, sebagaimana dilaporkan Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto, semuanya sudah direalisasikan secara baik penggunaannya dan saat ini tahap penyelesaian laporan kepada panitia pusat.

SBMPTN dibagi tiga kontrak yaitu pelaksanaan SBMPTN (dari awal hingga akhir), Ujian Keterampilan dan Kontrak Operasional Pengembangan. “Dari ketiga kontrak itu, dana yang digunakan kurang lebih Rp1,3 Milyar. Semua dana telah terserap dan dilaksanakan secara baik, selanjutnya akan dilaporkan kepada panitia pusat,” tukasnya.

Menanggapi laporan dari panitia, Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada panitia SBMPTN yang telah bekerja secara baik sehingga berbagai tahapan pelaksanaan test berjalan sukses dan lancar.

Menurut Rektor, SBMPTN masih menjadi jalur terbaik dalam proses penerimaan mahasiswa baru selain jalur SNMPTN dan jalur Mandiri. “Untuk ke depan, kita harus lebih baik lagi dan menutup cela-cela kekurangan. Ke depan pelaksanaan SBMPTN trend-nya menggunakan CBT, maka kita harus persiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan,” ujar Dr. Ridwan Nurazi.[Hms1]