Mahasiswi Unib Terpilih Sebagai Duta Bengkulu ke Jepang

MAHASISWA Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Bengkulu, Naeyza Islamey Ningrum, terpilih menjadi salah satu duta Indonesia untuk program persahabatan dan pertukaran budaya  bertajuk Japan Autumn Youth Cultural Tour and Studes (JAYCTS) Batch 3 tahun 2014 yang diselenggarakan Asia Pacific Indonesia Multicultural Understanding Network (APIMUN).

Jika tidak ada aral melintang, Naeyza dan 20 mahasiswa dari perguruan tinggi lain se Indonesia, akan berangkat ke Jepang tanggal 15 Oktober. Program JAYCTS akan berlangsung selama seminggu, 16 – 22 Oktober 2014, dengan sejumlah agenda seperti Forum Group Discussion, presentasi dan penampilan kebudayaan.

“Di pentas kebudayaan nanti saya akan menampilkan tarian tradisional Bengkulu yaitu Tari Basuko dan Tari Kreasi Joget Bakipas,” ujar Naeyza, kepada Tim Humas Unib, Kamis (2/10).

Dijelaskan Naeyza, APIMUN merupakan lembaga yang memfasilitasi persahabatan dan pertukaran budaya antar pemuda dan mahasiswa dari berbagai negara se Asia. Di Indonesia, APIMUN berpusat di Universitas Muhamaddiyah Yogyakarta (UMY).

Tahun 2014 ini, APIMUN melaksanakan Japan Autumn Youth Cultural Tour and Studes (JAYCTS). Jumlah mahasiswa yang mendaftar dan berminat mengikuti program ini mencapai 300-an mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se Indonesia.

Dari 300-an mahasiswa itu, sebanyak 50 mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi administrasi dan dipanggil untuk wawancara. “Bagi perguruan tinggi yang jauh dari UMY bisa melakukan wawancara melalui internet secara on line. Termasuk saya juga melakukan wawancara secara on line,” ujarnya.

Lanjut alumni SMAN 5 Kota Bengkulu itu, setelah wawancara, dirinya dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk mengikuti program JAYCTS.

Hingga kini, putri Bapak M. Zawawi dan Ibu Hasnayati yang lahir tanggal 16 Juni 1993 itu terus melakukan berbagai persiapan untuk menjadi duta Bengkulu di Jepang pertengahan Oktober mendatang.

Persiapan yang dilakukan seperti mendalami Bahasa Jepang, meningkatkan kemampuan Berbahasa Inggris, mempersiapkan bahan presentasi kebudayaan, serta terus berlatih menari. Kemudian untuk pendanaan, Naeyza, terus melobi sejumlah pihak untuk menjadi sponsorship.

Naeyza juga mengaku sudah beraudiensi sekaligus meminta doa restu dan dukungan dari Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc.

Iya, tadi saya sudah bertemu Pak Rektor, dan alhamdulillah respon dari Pak Rektor sangat bagus dan Dia sangat mengapresiasi program ini. Sebab melalui program ini, bisa mensosialisasikan Unib di kancah internasional,” papar Naeyza.[hms1]