Mahasiswa Baru UNIB Diberikan Motivasi untuk Meraih Sukses dengan Tiga Kecerdasan (IQ, EQ dan SQ)

SAYA berharap dan sangat berharap, seluruh insan di Universitas Bengkulu termasuk mahasiswa baru tahun 2021 dapat mengembangkan dan mewujudkan tiga kecerdasan, yaitu IQ, EQ dan SQ sebagai modal untuk meraih kesuksesan di masa akan datang.

Demikian diungkapkan Motivator Nasional dan sangat terkemuka di Indonesia, Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, ketika diundang untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru UNIB dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK) secara virtual, Rabu (11/8/2021).

Meskipun dilaksanakan secara virtual dikarenakan saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, namun PKKMB UNIB tahun 2021 sangat istimewa dan berkesan. Sebab, selain mendapat sambutan dan apresiasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dan Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, kegiatan ini juga mampu menghadirkan motivator terkemuka Ary Ginanjar Agustian dan rekannya Trie Setiatmoko (Mas Tiko).

Dalam video yang disiarkan pada channel YouTube Universitas Bengkulu dan disaksikan 4000-an mahasiswa baru UNIB, Ary Ginanjar Agustian menceritakan sekilas dinamika perjalanan hidupnya sehingga pada akhirnya Ia mampu mewujudkan tiga kecerdasan ; IQ, EQ dan SQ, dan meraih kesuksesan seperti saat ini.

Menjadi seorang Dosen berstatus PNS tentu dambaan banyak orang. Namun tidak bagi seorang Ary Ginanjar Agustian pada saat itu. Sebab, meskipun sudah berstatus Dosen di Universitas Udayana – Bali, Dia merasa masih belum cukup untuk memenuhi keinginannya.

“Saya merasa punya hak melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginan saya, maka saya putuskan berhenti dari PNS Dosen dan putar haluan ke dunia wirausaha,” ujar Ary mengawali kisahnya.

Kurun waktu yang tidak lama menekuni dunia wirausaha, kesuksesan demi kesuksesan terus didapat. Mobil mewah sudah dimiliki, bukan hanya satu tapi banyak. Rumah mewah sudah ada, uang banyak dan istri cantik pula.

Prestasi di bidang lainnya juga telah diraih, seperti menjadi atlet karate. “Saya berhasil meraih Medali Perak di PON XII. Hebat kan ? Sudah kaya, tampang macho, istri cantik serta berprestasi pula dalam bidang atlet karate. Hheemm…apakah saya sudah bahagia ?” tanya Ary sendiri.

Ternyata belum bahagia lanjut Ary mengisahkan. “Terasa masih ada keinginan lain dalam diri saya. Dan saya pun terus mencari, terus berusaha untuk memenuhi keinginan saya itu. Sejumlah pertanyaan pun terus merasuki pikiran saya, sebenarnya siapa diri saya ini,” ujarnya.

Maka tahun 1998 kata Ary, di saat terus mencari jawaban tentang apa yang dirinya butuhkan, usaha-usahanya terbengkalai, terpuruk karena tidak dipedulikan. Bahkan sejumlah usaha sengaja diberikan kepada orang lain. “Bahkan saat itu ada suatu usaha yang saya berikan pada teman berikut dengan rekening perusahaan yang berisi sejumlah uang,” ujarnya seraya tersenyum.

Di tengah keterpurukan karena memikirkan sesuatu kebutuhan dalam diri, Ary mengambil kertas dan pulpen dan mulai menulis apapun yang ada di pikirannya. Pertanyaan-pertanyan, siapa saya ini, mau kemana saya ini ? Semuanya Dia tulis.

“Apapun saya tulis, tanpa berfikir yang lain. Ketika saya menulis jam 7 pagi, saya akan berhenti menulis jam 7 pagi besoknya. Kalau menulis mulai jam 10 malam, maka berhenti jam 10 malam besoknya. Begitu seterusnya hingga berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Sampai-sampai semua orang takut melihat saya.”

“Saya tidak melakukan pekerjaan apapun kecuali menulis dan menulis. Sehingga saya sendiri tidak sadar sudah menulis di 5000 halaman kertas. Hasilnya apa ? Saya pun tidak menyadari dan tidak memikirkan sebelumnya. Ternyata tulisan-tulisan saya itu pada akhirnya menjadi sebuah buku yang namanya ESQ Power.”

“Saya pun tidak menyangka penjualan buku itu lebih dari 2,5 juta copy dan kemudian orang mulai mengundang saya sebagai motivator seperti halnya hari ini di undang oleh Universitas Bengkulu.”

“Tanpa sadar juga, alumni saya sudah mencapai puluhan ribu yang tersebar di berbagai wilayah se Indonesia bahkan di sejumlah negara di Luar Negeri,” papar Ary Ginanjar.

“Lalu apa yang ingin saya sampaikan ? Sebuah perubahan, bahwa tidak cukup hanya kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional sebagaimana diajarkan dalam pendidikan formal termasuk di perguruan tinggi, tetapi ada satu hal lagi yaitu tentang kecerdasan spiritual intelegen.”

“Alhamdulillah, ketiga kecerdasan itu saya satukan melalui perjalanan hidup yang luar biasa. Mulai tahun 1988 saya berusaha dan mengalami kesuksesan hingga tahun 1998. Ketika sudah jatuh saya mulai menulis buku. Tahun 2000 saya kembali bangkit, stabil dan terus bergerak naik hingga saat ini. Tahun ini, meskipun tengah menghadapi Pandemi Covid-19 Saya telah membuka lima perusahaan lagi di bidang Informasi dan Teknologi (IT),” ujar Ary.

Alhamdulilah kata Ary, dengan segala kerendahan hati dirinya perlu menyampaikan bahwa dengan tiga kecerdasan seseorang bisa mencapai impian. “Hasil akhirnya, saat ini saya mampu mewujudkan cita-cita, salah satunya adalah membangun masjid di menara gedung, lantai teratas di Jakarta.

“Kalau Anda ke Jakarta, biasanya kalau mau mencari masjid biasanya letaknya dekat parkiran atau di belakang gedung-gedung. Jarang di atas sebab di atas biasanya digunakan untuk restoran mewah. Nah, ini di lantai teratas gedung saya letakkan Masjid. Inilah perwujudan tiga kecerdasan; IQ, EQ dan SQ. Maka, harapan saya seluruh insane di UNIB dapat mengembangkan dan mewujudkan tiga kecerdasan ini,” tukasnya.

Sementara itu, Trie Setiatmoko yang akrab disapa Mas Tiko mengawali materi motivasinya dengan kisah Dua Ekor Srigala. Kisahnya, seorang kakek sedang menasehati cucunya yang sedang bete, tidak semangat.

“Tahu gak kamu, dalam diri kamu dan dalam diri kakek ada dua srigala. Satu srigala berwarna hitam dan satu warna putih. Keduanya terus berkelahi,” kata Kakek.

Lantas Cucu bertanya, “Kek, kalau benar ada dua srigala dalam diriku yang terus berkelahi, manakah yang menang, srigala hitam atau putih ?”

Kakek menjawab, “Yang akan menang adalah tergantung srigala mana yang sering kamu beri makanan. Srigala yang banyak mendapat makanan maka energinya akan banyak dan dialah yang akan menang,” ujar Kakek yang dikisahkan Mas Tiko.

Srigala hitam adalah sifat-sifat buruk dalam diri manusia, seperti pemalas, iri dengki dan lain sebagainya. Srigala putih adalah sifat-sifat baik, seperti integritas, kejujuran, semangat dan keuletan berusaha yang akan membawa kita pada kesuksesan.

Artinya, kalau mau sukses, berilah makanan yang banyak pada Srigala Putih. Besarkan energi nya agar semua sifat baik dalam diri kita bisa diimplementasikan dalam setiap gerak langkah kita sehari-hari.

“Insyaallah, rangkaian PKKMB UNIB ini dan terutama materi motivasi yang kita ikuti saat ini adalah usaha teman-teman untuk memberi makan Srigala Putih dalam diri Anda,” ujar Mas Tiko, seraya mengatakan dirinya sangat senang dan bersyukur karena meskipun dalam suasana Pandemi Covid-19, masih bisa berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada adik-adik mahasiswa UNIB.

Jika Anda penasaran dan ingin menyaksikan paparan materi motivasi secara lengkap dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian dan Trie Setiatmoko (Mas Tiko), silahkan kunjungi channel YouTube Universitas Bengkulu dalam video live streaming PKKMB UNIB 2021. [Hms1].