Kuliah Umum Pemberdayaan Potensi Kelautan

UNTUK membangun kesadaran geografi dan meningkatkan peran perguruan tinggi dalam pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia, Selasa (1/5), Himpunan Mahasisswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himateka) Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, menggelar kuliah umum bertajuk “Pengenalan, Pemaparan dan Pengarahan Potensi Kelautan Indonesia.”

Kuliah umum yang dihelat di gedung BATIK Universitas Bengkulu itu menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidang kelautan dan perikanan Indonesia yakni Danlanal Bengkulu Letkol. Laut (P) Gandawilaga, SE dan akademisi sekaligus Guru Besar Oseanografi Universitas Diponegoro – Semarang (UNDIP) Prof. Dr. Ir. Sahala Hutabarat, M.Sc.

Dalam pemaparannya Gandawilaga mengatakan, yang harus dibangun dari bangsa Indonesia adalah kesadaran geografi, karena melalui kesadaran geografi inilah Indonesia akan menjadi jaya.

Danlanal  juga sangat menyayangkan adanya pergeseran kultur dari bangsa bahari ke bangsa yang agraris, karena sangat jelas sekali bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa bahari dengan dua per tiga laut. Selain itu, perlakuan tidak menyenangkan dari negara tetangga yang dewasa ini terjadi juga menjadi perhatian dari pihak TNI angkatan laut, papar lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1993 ini.

Kemudian Prof. Sahala menyampaikan bahwa dengan luas laut indonesia yang 5,8 juta KM2, dipastikan potensi sumber daya kelautan Indonesia sangat banyak sekali, ini tercermin dari posisi Indonesia di pasar global, dimana Indonesia berada di papan atas (2,75% atau peringkat 11 dunia) dengan nilai ekspor US$ 2,68 milyar (data 2008), dan dari data tersebut, dapat terlihat bahwa kinerja perikanan nasional (perikanan budidaya) semakin membaik. “Semoga ke depan kondisi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan,” kata Prof. Sahala.

Kuliah umum tentang kelautan ini dimaksudkan untuk menambah serta pengayaan pengetahuan bagi mahasiswa. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian Unib, Prof. Dr. Dwinardi Apriyanto, M.Sc, diikuti puluhan mahasiswa Program Studi Kelautan Universitas Bengkulu. [Rus/hms1]