Kuliah Umum Director of Politeknik Nilai Malaysia

SELAIN menandatangani sertifikat kerjasama dengan Universitas Bengkulu, Director of Politeknik Nilai Negeri Sembilan, Malaysia, Leftnan Kolonel (PA) Muhammad Amin bin Hamat, juga memberikan kuliah umum tentang perkembangan politeknik dan kebijakan pemerintah Malaysia di bidang pendidikan tinggi, Jumat (28/4/2017).

Kuliah umum yang berlangsung di ruang rapat utama gedung rektorat ini dihadiri Rektor UNIB, para Wakil Rektor, para dekan, pimpinan unit kerja selingkung UNIB lainnya, serta ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas. Sebagai moderator adalah Dosen FMIPA yang juga menjabat Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNIB, Sal Prima Yudha.

Mengawali kuliah umum itu, Left. Kol. Muhammad Amin mengucapkan selamat memperingati hari jadi atau dies natalis ke-35 kepada Universitas Bengkulu. “Kami datang bersama rombongan sebanyak 14 orang. Kami senang telah disambut baik dan ke depan kita berharap kerjasama ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemajuan kedua institusi,” ujarnya.

Dijelaskan Muhammad Amin, pada mulanya dirinya melakukan perbincangan, saling bertukar informasi dengan akademisi UNIB pada suatu acara internasional. “Dulu saya berbincang dengan Pak Yudha (Sal Prima Yudha, red). Kemudian kerjasama kita lakukan dan UNIB sudah dua kali mengirim mahasiswa untuk belajar bersama dengan mahasiswa Politeknik Nilai Malaysia,” ujarnya.

Melihat aktivitas dan interaksi antara mahasiswa UNIB dan mahasiswa Politeknik Nilai itu, banyak sekali manfaat dan nilai positif dalam pengembangan kualitas akademik. “Berdasarkan pengalaman itu, maka kita sepakat melakukan kerjasama yang berkelanjutan dan memformalkan kerjasama tersebut pada hari ini,” ujarnya.

Mengenai perkembangan politeknik dan kebijakan pemerintah Malaysia bidang pendidikan tinggi, Muhammad Ali menjelaskan, saat ini tengah dilakukan redesain sehingga dunia pendidikan tinggi mampu menjawab kebutuhan zaman terutama penyediaan sumber daya manusia berkualitas.

“Lulusan yang dihasilkan harus memiliki nilai tambah, selain kemampuan akademik yang mumpuni. Nilai tambah tersebut mencakup aspek kualifikasi profesional, keterampilan dan kepribadian yang tangguh, serta relevan dengan kebutuhan pengusaha dalam berbagai sektor,” ujarnya.

Kemudian, pemerintah Malaysia juga tengah menggalakkan program “belajar sepanjang hayat”, dimana setiap individu yang menempati berbagai posisi di kementerian dan lembaga senantiasa didorong untuk selalu belajar, menambah kemampuan melalui program PSH yang ditawarkan.

“Dan juga Massive Open Online Courses (MOOCs) sedang digalakkan agar seluruh lapisan  masyarakat bisa menambah ilmu pengetahuan secara mudah dan gratis. Kemudian banyak lagi program lainnya dalam rangka meningkatkan mutu lulusan dan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujarnya.

Khusus di Politeknik Nilai sendiri kata Muhammad Amin, sama halnya dengan Universitas Bengkulu, saat ini terus berupaya mengembangkan kerjasama dan pergaulan internasional. “Hal ini dianggap penting seiring dengan semakin terbuka dan berkembangnya era globalisasi dan digitalisasi. [Penulis : Purna Herawan. Foto : Ngamarudin]