Kuliah Perdana Angkatan ke-6 S2 MIA

MENGAWALI masa perkuliahan, sebanyak 40 mahasiswa baru Program Pascasarjana Magister Ilmu Administrasi (S2 MIA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu, Rabu (29/2) di ruang rapat Dekanat Fisip, mengikuti stadium jenderal atau kuliah umum yang disampaikan dosen dari luar yaitu Prof. Dr. Paulus Israwan Setyoko, MS.

Prof. Paulus Israwan S, MS merupakan guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed), Purwokerto. Kuliah umum yang disampaikannya bertajuk “Praktek Good Governance Dalam Reformasi Pelayanan Publik Daerah.”

 Dalam paparannya, Guru Besar ke 4 di Fisip Unsoed itu menyinggung sejumlah persoalan terkait fenomena pemekaran daerah di Indonesia. Ia juga menjelaskan tentang sistem administrasi di daerah otonom yang seringkali tidak efektif sehingga pelayanan terhadap masyarakat terabaikan. “Semoga kuliah umum ini dapat membuka cakrawala berpikir bagi Anda dalam mengawali perkuliahan di program pascasarjana ilmu administrasi,” ujarnya.

 Kuliah Perdana itu dibuka secara resmi oleh Dekan Fisip Unib Drs. Panji Suminar, MA dan dipandu langsung oleh Ketua Program Pascasarjana MIA Drs. Achmad Aminudin, M.Si. Secara umum, dari awal hingga akhir kegiatan itu berjalan tertib dan lancar dan disambut antusias para mahasiswa baru MIA.

 Drs. Panji Suminar dalam sambutannya mengatakan, kegiatan kuliah umum atau stadium jenderal rutin dilaksanakan dalam rangka membuka cakrawala berpikir sekaligus mengawali perkuliahan bagi mahasiswa baru S2 MIA pasca matrikulasi. “Matrikulasi sudah dilaksanakan, sekarang kita memasuki tahap kuliah perdana dan besok mahasiswa baru ini mulai mengikuti perkuliahan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” ujarnya.

 Drs. Panji juga menjelaskan seiring waktu eksistensi Program Pascasarjana MIA terus meningkat. Sejak didirikan Oktober 2009, jumlah lulusan sudah mencapai 61 orang. Pada penerimaan mahasiswa angkatan ke 6 ini, jumlah pendaftar mengalami peningkatan signifikan yakni mencapai 60 orang lebih. Namun karena kuota hanya maksimal 40 orang, maka terpaksa dilakukan seleksi dan perankingan secara ketat.

 Ke depan kata Panji, pihaknya akan terus melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas program. “Saat ini S2 MIA dalam proses akreditasi, mudah-mudahan hasilnya nanti bagus sehingga program ini semakin kredibel. Bahkan dalam waktu dekat kita akan membangun gedung baru untuk program pascasarjana. Gedung itu nanti lokasinya berdampingan dengan Gedung Kuliah Bersama Dua,” ujarnya.

 Panji juga menjelaskan, selain konsen dalam pengembangan Program S2 MIA, saat ini pihaknya juga terus berupaya memajukan Fisip Unib dengan membuka program studi baru, dan meningkatkan status program studi yang sudah ada.

 “Di tahun 2013 nanti kita mentargetkan Fisip Unib memiliki tiga program pascasarjana yaitu S2 MIA, S2 Komunikasi dan S2 Kesejahteraan Sosial. Kemudian 6 program S1, empat sudah ada saat ini ditambah dua program S1 lagi yaitu S1 Jurnalistik dan S1 Perpustakaan, dan tiga program D3 yaitu D3 Jurnalistik, D3 Perpustakaan dan D3 Sekretaris. Khusus untuk S2 Komunikasi mudah-mudahan bulan Juli 2012 sudah menerima mahasiswa baru. Sedangkan lainnya saat ini dalam proses pengurusan izin operasional dari Dikti,” papar Panji.

 Pengembangan dan pembukaan program studi baru di Fisip Unib sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan sekaligus mendorong langkah Universitas Bengkulu sebagai universitas berkelas dunia, tukas Panji. [hms1]