Kompak dan Percaya Diri, Siami Cs Juara Debat Kritis

SIAMI Maysaro, Ronal Muhammad dan Rassela Malinda (Siami Cs) yang tergabung dalam Tim Kontra pada babak final lomba debat kritis mahasiswa dalam rangka dies natalis Unib ke-30, akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan Tim Pro yang beranggotakan Sintong Arion, Redho B dan Dodi.

Apa rahasia dibalik kemenangan Siami Cs ? Jawabannya tidak banyak, kekompakan dalam tim dan percaya diri. “Jujur saja, kami tidak ada persiapan atau latihan khusus dalam menghadapi lomba ini. Dan terus terang saja, saya sendiri masih belum percaya kalau tim kami yang menang, tapi kenyataannya ketiga juri telah memberikan nilai tertinggi kepada kami,” ujar Siami kepada Tim Humas.

Alumni SMAN 1 Manna, Bengkulu Selatan itu menambahkan kendati tidak melakukan latihan khusus, antara dirinya, Ronal Muhamad dan Rassela memang sering bertemu, menjalin keakraban dan berdiskusi tentang berbagai persoalan Bangsa di sebuah forum yaitu Forum Diskusi Sekolah Kader Bangsa (SKB).

“Kalau di kampus (Unib, red), kami jarang berkumpul karena sibuk pada aktivitas kuliah masing-masing. Apalagi kuliah kami tidak sama, Saya di Jurusan Komunikasi Fisip Unib, Ronal Muhamad di Jurusan Kimia FKIP dan Rassela di Jurusan Bahasa Inggris FKIP. Asal SMA kami juga tidak sama, Saya dari SMAN I Manna, Ronal dari SMAN Arga Makmur dan Rassela dari SMAN 4 Kota Bengkulu. Tapi alhamdulillah, kami bisa kompak,” beber Siami.

Selain kompak lanjut Siami, dalam perlombaan itu baik dirinya maupun dua teman lainnya selalu percaya diri. “Pasca Teknikal Metting oleh panitia sehari sebelum perlombaan, Saya dan teman-teman belajar sendiri-sendiri. Masing-masing dari kami berusaha semaksimal mungkin untuk memahami tema-tema atau mosi yang ditentukan panitia. Hanya itu saja yang kami lakukan. Ya, kami percaya diri aja,” ujar Siami.

Secara umum tambah Siami, pelaksanaan lomba debat kritis mahasiswa dalam rangka dies natalis ke 30 Unib sudah berjalan cukup baik. “Kegiatan ini sangat bagus, kalu bisa tahun-tahun berikutnya dapat lebih ditingkatkan,” tukasnya.

Data dihimpun Tim Humas, meskipun baru duduk di semester empat, Siami dan dua temannya memang getol menekuni bidang debat kritis. Selain untuk mengasah minat dan bakat, melalui debat kritis ketiganya merasa memiliki wadah yang jelas untuk mengluarkan unek-unek dan ide-ide segar menyikapi sejumlah persoalan bangsa. Tidak hanya di internal kampus, Siami dan Rassela bahkan pernah mengikuti lomba debat kritis mahasiswa di Padang, Sumatera Barat tahun 2011 lalu dan berkat perjuangan mereka Unib berhasil meraih juara II.

Di babak final lomba debat kritis mahasiswa dalam rangka dies natalis ke 30 atau lustrum ke VI unib yang dihelat di ruang rapat tiga gedung rektorat, Rabu (4/4) kemarin, Siami Cs beradu argumen dengan Tim Pro yaitu Sintong Arion, Redho B dan Dodi, ketiganya perwakilan Fakultas Hukum.

Tema atau mosi yang diperdebatkan di babak final yaitu “Moratorium Haji.” Alhasil, ketiga dewan juri yaitu Drs. Bambang Trihadi, MS (PD 3 FMIPA), Dwi Aji Budiman, S.Sos, MA (Dosen Fisip), dan Septri Widyono, SP, MP (Dosen Faperta) masing-masing memberikan keunggulan bagi Tim Kontra. “Masing-masing juri memberikan keunggulan pada Tim Kontra, artinya kemenangan mutlak diraih Tim Kontra,” ujar Drs. Bambang Trihadi ketika menyampaikan pengumuman.

Mas Agus Firmansyah, S.Sos, M.Si selaku Koordinator kegiatan kepada Tim Humas mengatakan, seluruh peserta lomba ini sudah berusaha maksimal dan semuanya bagus-bagus. Tapi siapa yang berhak menyandang juara adalah kewenangan dewan juri untuk memutuskannya.

Kata Mas Agus, hasil akhir perlombaan adalah juara I diraih Siami Cs, juara II Sinto Arion Cs dan juara III Tim yang beranggotakan Intan Novriza Kumalasari (FKIP), Zelvia Liska Afriani (FKIP) dan Marsely Juwita (FT). “Selamat kepada pemenang dan kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mensukseskan acara ini,” tukasnya.[hms1]