Komisaris PT PUSRI Kuliah Umum di UNIB

PROGRAM Studi Pascasarjana (S2) Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu menghadirkan Komisaris Independent PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang, Dr. Ir. Mustoha Iskandar, SH, MDM, sebagai pembicara utama pada kuliah umum bertajuk “Disruption Era : Opportunity or Threat Terhadap Bisnis Sektor Sumberdaya Alam,” Sabtu (14/10/2017).

Kegiatan yang dihelat di ruang rapat utama gedung rektorat ini merupakan salah satu mimbar akademis yang diselenggarakan dalam rangka memberikan pengkayaan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Prodi S2 PSDAL khususnya dan mahasiswa Fakultas Pertanian UNIB umumnya.

“Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Mustoha karena telah meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman dan memaparkan materi kuliah umum yang diharapkan dapat memberikan pengkayaan ilmu bagi mahasiswa S2 PSDAL UNIB,” ujar Direktur PSDAL UNIB, Prof. Dr. Ir. agr. Johan Setianto yang saat ini juga menjabat sebagai Rektor Universitas Dehasen Bengkulu.

Selain Prof. Johan, kuliah umum ini juga dihadiri para ketua jurusan selingkung Fakultas Pertanian UNIB, para dosen dan ratusan mahasiswa PSDAL UNIB.

Dr. Ir. Mustoha Iskandar, SH. MDM merupakan seorang akademisi, praktisi, enterpreneur, dan seorang motivator yang mumpuni terutama di bidang bisnis.

Pada kuliah umum ini, Dr. Mustoha memaparkan tentang fenomena disruption yang terjadi saat ini. Dijelaskannya, disruption merupakan suatu proses yang tidak terjadi seketika. Dimulai dari ide, riset atau eksperimen, lalu proses pembuatan, pengembangan business model. “Ketika berhasil, pendatang akan mengembangkan usahanya pada titik pasar terbawah yang diabaikan incumbent, lalu perlahan-lahan menggerus ke atas, ke segmen yang sudah dikuasai incumbent,” ujarnya.

Sebab-sebab timbulnya disruption kata Dr. Mustoha, yaitu teknologi, generasi perubahan (generasi Millennials), kecepatan luar biasa yang lahir dari microprocessor, disruptive leader yang dengan kesadaran penuh menciptakan perubahan dan kemajuan melalui cara-cara baru, sharing economy, on demand economy, dan segala hal yang lebih real time. Teknologi sudah memasuki gelombang ketiga: In¬ternet of Things.

Perubahan yang terjadi diawali dengan hal kecil sedemikian kecil sehingga terabaikan oleh mereka yang besar. Perubahan itu bahkan tidak terlihat, terjadi dari pintu ke pintu, langsung kepada pelanggan, tanpa tanda-tanda yang bisa dibaca. Perubahan itu tiba-tiba begitu besar.

Pada Umumnya bisnis yang Highly regulated paper lass akan terkena dampak disruption. Berkembangnya organisasi yang mengedepankan (Eksplorasi Bisnis) akan berdampak terhadap pabrik kertas, di kemudian hari pabrik kertas akan mengalami kesulitan pada disruption era, dunia pendidikan juga harus siap dalam menghadapi disruption era. Paper lass yang berkembang pada disruption era akan mengancam keberadaan pabrik kertas. Demikian sekilas paparan Dr. Mustoha.

“Semoga kita semua termasuk mahasiswa PSDAL UNIB mampu dan siap menghadapi disruption era dibidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,” tukasnya. [Angga/Hms1]