Jangan Anggap Bahasa Indonesia “Mudah”

DILIHAT dari hasil Ujian Nasional tingkat SD, SMP dan SMA sederajat, sering dijumpai nilai mata ujian Bahasa Indonesia lebih rendah dibanding bahasa asing. Padahal Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa pemersatu Bangsa Indonesia. Kenapa fenomena ini terjadi ? Karena orang Indonesia sendiri sering menganggap Bahasa Indonesia itu mudah.

Demikian diungkapkan Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Universitas Bengkulu, Drs. Azhar Marwan, M.Si ketika menyampaikan sambutan di acara Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Badan Kerjasama PTN Wilayah Barat (BKS Barat) Bidang Bahasa, Sastra, dan Seni, di Hotel Horizon, Rabu (26/9). Selain menyampaikan sambutan, Drs. Azhar Marwan juga mewakili Rektor Unib, melakukan pemukulan dol tanda dibukanya kegiatan Semirata yang dijadwalkan berlangsung dua hari tersebut.

Dijelaskan Azhar Marwan, seminar nasional tentang bahasa seperti ini memiliki arti yang sangat penting di tengah arus globalisasi sekarang ini. Anggapan bahwa Bahasa Indonesia itu mudah harus diminimalisir dan dihapuskan, sebab dalam praktiknya sehari-hari banyak sekali kesalahan dan penyimpangan dalam penggunaan Bahasa Indonesia.

“Ini adalah tantangan bagi kita semua selaku praktisi dan akademisi. Oleh sebab itu, melalui seminar nasional dan rapat tahunan ini, diharapkan dapat menghasilkan reprensi bagi kita semua bagaimana mengembalikan Bahasa Indonesia sesuai khitahnya,” tukar Azhar Marwan.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Dr. Didi Yulistio, M.Pd mengatakan, kegiatan Semiarata ini diikuti 17 Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung dalam BKS PTN Barat. Tema seminar adalah “Bahasa dalam Perspektif Globalisasi” dengan pembicara utama Prof. Dr. Rozinah Jamaludin dari University Sains Malaysia (USM) dan Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dari Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan makalah pendamping mencapai 62 makalah yang merupakan hasil penilitian dari para akademisi dari luar maupun dari Unib sendiri.

“Kegiatan ini terbagi dua dengan waktu yang bersamaan, yaitu rapat tahunan dan seminar nasional. Rapat tahunan akan dilakukan para pimpinan fakultas KIP atau fakultas Bahasa dari BKS PTN Barat. Kemudian seminar nasional yang dibagi dua kelompok yaitu Kelompok Bidang Ilmu Bahasa dan Kelompok Bidang Seni, Sastra dan Pengajaran yang akan diikuti para praktisi, akademisi dan para peneliti, termasuk para mahasiswa,” papar Dr. Didi.

Pantauan Tim Humas, usai acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan makalah utama yang disampaikan Prof. Dr. Rozinah Jamaludin dan Prof. Dr. Suminto. Makalah Prof. Dr. Rozinah bertajuk “Language in Globalization Perspektive The Role of ICT and Multimedia.”

Siang harinya, dilanjutkan dengan presentasi 62 makalah pendamping. Sementara di ruang terpisah, dilakukan rapat tahunan oleh pimpinan fakultas. Rapat tahunan itu dibagi empat agenda yaitu laporan ketua BKS Barat Bidang Bahasa, pembahasan isu-isu terkini, penetapan pelaksanaan Semirata 2013 dan kesimpulan.

“Isu-isu terkini yang dibahas dalam rapat antara lain tindak lanjut kerjasama BKS PTN Barat Bidang Bahasa, Sastra dan Seni, seperti tentang pertukaran dosen dan mahasiswa, kerjasama penelitian dan lain sebagainya. Kemudian juga ditetapkan tempat pelaksanaan Semirata tahun depan, yaitu di Universitas Tanjungpura (UNTAN), Pontianak – Kalimantan Barat,” papar Dr. Didi Yulistio seraya mengatakan, rangkaian acara berlangsung hingga sore dan pada hari kedua (27/9) rombongan dari BKS PTN Barat akan melakukan study tour dengan mengunjungi sejumlah objek wisata di Kota Bengkulu.[hms1]