UNIVERSITAS BENGKULU

Universitas Bengkulu (Unib) menjadi pusat perhatian komunitas ilmiah global dengan menjadi tuan rumah International Conference on Mathematical and Statistical Modeling, Simulation, and Optimization of Energy Systems (ICMSOES) pada 17–18 Juni 2025. Konferensi prestisius ini melibatkan lebih dari 50 institusi dari berbagai negara, dengan fokus pada pengembangan solusi energi global berbasis sains dan teknologi.

Peserta konferensi dari India saat tiba di Bandara Fatmawati dan beraudiensi dengan pimpinan Unib.(hms1)

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Jurusan Matematika FMIPA Unib dengan Dr. B. R. Ambedkar National Institute of Technology (NIT) Jalandhar, Punjab, India, serta didukung oleh jaringan ASEAN-India (AINU-FEP) dengan Universitas Nalanda sebagai lembaga nodal.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Unib, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, di ruang rapat utama Gedung Rektorat, Selasa pagi (17/6). Pembukaan ditandai pemukulan dol, alat musik khas Bengkulu, bersama para pimpinan fakultas dan tamu kehormatan dari India.

Peserta konferensi dari India foto bersama dengan Rektor dan Wakil Rektor Unib.(foto:hms1)

“Konferensi ini merupakan wadah penting bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi global untuk bertukar gagasan dan merancang inovasi dalam sistem energi berbasis pendekatan matematika dan statistika. Kami bangga Unib menjadi tuan rumah dan bagian dari gerakan ilmiah global ini,” ujar Rektor dalam sambutannya.

Wakil dari NIT Jalandhar, Dr. R. Sivaraj, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas kolaborasi dengan Unib. Ia menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan bagian dari program pertukaran dosen AINU-FEP, yang bertujuan mempertemukan para pakar lintas negara untuk membahas tren terkini dalam pemodelan dan optimalisasi sistem energi.

Dr. R. Sivaraj ketika menyampaikan sambutan pada acara pembukaan ICMSOES 2025 di Unib.(foto:hms1)

“Kami senang dan bangga, ICMSOES 2025 menghadirkan 63 pembicara dari seluruh dunia, lebih dari 100 presentasi makalah, serta sekitar 80 peserta dari institusi di Indonesia, India, kawasan ASEAN, dan berbagai negara lainnya,” ungkap Dr. Sivaraj.

Dr. Sivaraj sendiri hadir langsung ke Universitas Bengkulu bersama belasan pembicara dari India lainnya. Sebelum menghadiri konferensi, mereka menyempatkan diri beraudiensi dengan para pimpinan Unib di ruang kerja rektor.

Rektor Unib ketika menyampaikan sambutan dan mengapresiasi konferensi internasional ini.(foto:hms1)

Konferensi ini digelar secara hybrid di 12 ruang paralel, menghadirkan dua keynote speaker dan 15 pembicara tamu secara luring, serta 48 presentasi daring. Para peserta berasal dari India, Sri Lanka, Thailand, Burkina Faso, Australia, Malaysia, Oman, Italia, Bangladesh, Arab Saudi, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Singapura, Korea Selatan, Botswana, Trinidad dan Tobago, Mesir, Taiwan, dan Indonesia.

Ketua Panitia Dr. Ramya Rachmawati menyebutkan konferensi ini menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka di bidangnya, di antaranya: Prof. Mahadevan G (Gandhigram Rural Institute, India), Prof. R. Singaravel dan Dr. Seenivasan M (Annamalai University, India), Dr. Raghaw Raman Sinha (NIT Jalandhar, India), Dr. Mani Sankar (UTAS, Oman), Dr. Sreedhara Rao G (UWI, Trinidad and Tobago), Dr. Indu Bala (University of Adelaide, Australia), dan Prof. Deonarain Brijlall (Durban University of Technology, Afrika Selatan).

Pemukulan dol secara simbolis oleh Rektor dan peserta konferensi, tanda dibukanya kegiatan ini.(foto:hms1)

Kemudian ada Dr. Noor Fadiya Binti Mohd Noor (Universiti Malaya, Malaysia), Dr. Ummul Fahri Abdul Rauf (UNPM, Malaysia), Dr. Sachin Shaw (BIUST, Botswana), Dr. Nahid Fatima (Prince Sultan University, Saudi Arabia), Dr. Hesham Nabiel (Al-Azhar University, Egypt), serta para ahli lainnya dari berbagai negara.

Artikel-artikel terbaik dari konferensi ini akan diseleksi untuk diterbitkan dalam prosiding internasional oleh NOVA Publishing, sebagai kontribusi ilmiah terhadap pengembangan ilmu dan teknologi global. “ICMSOES 2025 menjadi bukti nyata komitmen Unib dalam mendukung riset multidisipliner untuk solusi energi masa depan, sekaligus memperkuat posisi Unib di tingkat internasional,” ujar Dr. Ramya kepada Tim Humas Unib. [Purna Herawan | Humas].

Rektor dan Wakil Rektor II Unib menyambut kehadiran peserta konferensi internasional.(foto:hms1)

Foto bersama dengan peserta konferensi internasional bidang Matematika yang hadir secara luring.(foto:hms1)