FKIP Unib Dipercaya Melaksanakan Program PPGT

FAKULTAS Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu kembali dipercaya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, untuk melaksanakan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT). Tahun ini, jumlah mahasiswa PPGT yang diterima FKIP Unib sebanyak 36 orang berasal dari Nangroh Aceh Darussalam (NAD), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.

Dekan FKIP Unib, Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd melalui Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Drs. Syafrizal, MA mengatakan, PPGT merupakan program nasional diselenggarakan Dikti yang bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan guru daerah terpencil, terluar dan terdepan atau daerah perbatasan negara.

Proses rekrutmen mahasiswa dilakukan oleh Dikti atas usulan daerah-daerah terpencil dan terluar dimaksud. Tahun ini, daerah yang mengusulkan antara lain NAD, NTT, Kalimantan Timur dan Papua.

“Tahun lalu kita menerima 34 mahasiswa. Tahun ini, kita kembali dipercaya oleh Dikti dan akan menerima 36 mahasiswa yang berasal dari Aceh, NTT dan Papua. Akhir September ini, ke 36 mahasiswa PPGT itu sudah tiba di Unib dan tanggal 1 Oktober 2012 kita akan melaksanakan orientasi,” ujar Drs. Syafrizal.

Dijelaskan Syafrizal, FKIP Unib kembali dipercaya sebagai salah satu tempat pelaksanaan program ini karena telah memenuhi kriteria ideal yang diinginkan Dikti, antara lain ketersediaan asrama dan program tahun lalu telah terlaksana dengan baik tanpa hambatan berarti.

Ke 36 mahasiswa PPGT akan menempuh pendidikan Sarjana (S1) PGSD di Unib selama 4 tahun. Kemudian selama 6 bulan mereka diberikan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan langsung mendapat sertifikat Guru Profesional, serta mendapat izin mengajar di SD dan SMP kecil (SMP satu atap) di daerah asalnya.

“Setelah lulus dari program ini, mereka juga diberikan kewenangan ganda. Artinya, mereka berwenang mengajar di SD tempat asalnya, juga berwenang mengajar SMP kecil (SMP satu atap) di daerahnya, itu khusus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,” papar Syafrizal, seraya menjelaskan selama mengikuti program ini seluruh biaya kebutuhan kuliah dan kebutuhan hidup mereka ditanggung oleh Dikti.

Selama mengikuti program PPGT nanti kata Syafrizal, ke 36 mahasiswa dari daerah terpencil dan terluar itu akan menghuni asrama PGSD kampus induk Unib. Mereka akan tergabung dalam satu kelas dan akan melaksanakan perkuliahan di salah satu gedung dekat Dekanat FKIP.

Selain akan melaksanakan kegiatan akademik/perkuliahan seperti mahasiswa reguler, para peserta program PPGT itu nanti juga akan mendapat pelajaran tambahan dalam hal pengembangan minat dan bakat melalui kegiatan keasramaan. Mereka bisa belajar seni tari, seni musik dengan menggunakan alat-alat kesenian yang telah disediakan di asrama. “Kemudian dalam kegiatan kemahasiswaan, mereka juga terintegrasi dengan mahasiswa program reguler. Artinya mereka bisa tergabung dengan Ormawa atau UKM-UKM yang ada di Unib,” tukas Syafrizal.[hms1]