UNIVERSITAS BENGKULU

SETELAH Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Universitas Siliwangi Tasikmalaya (UNSIL), dan beberpa universitas lainnya termasuk Universitas Terbuka (UT) telah berkunjung ke Universitas Bengkulu (Unib) untuk benchmarking tentang Akreditasi Internasional ACQUIN, kini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) juga berkunjung ke Unib untuk hal yang sama.

Dekan FISIP Unsoed memberikan cindera mata kepada Wakil Rektor IV Unib.(foto:ist/hen]

Rombongan FISIP Unsoed berkunjung ke Unib hari Senin, 29 Juli 2024, dan disambut baik oleh Wakil Rektor IV Unib Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Si bersama Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelejaran (LPMPP) Dr. Yulian Fauzi, S.Si, M.Si, Plt. Sekretaris Bidang Penjaminan Mutu LPMPP Hendy Santosa, S.T, M.T, Ph.D, serta anggota Task Force Akreditasi ACQUIN Unib lainnya.

Delegasi Unsoed sendiri dipimpin langsung oleh Dekan FISIP, Dr. Wahyuningrat, didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik Prof. Dr. Slamet Rosyadi, M.Si, serta Ketua dan Sekretaris Tim Akreditasi Internasional FISIP Unsoed Tri Nugroho Adi, M.Si dan Elpeni Fitrah, M.A, Ph.D.

Foto bersama Rombongan FISIP Unsoed dengan pimpinan Unib dan Task Force ACQUIN.(foto:ist/hen)

“Selamat datang di Unib, kami menyambut baik kunjungan teman-teman dari FISIP Unsoed. Semoga dengan benchmarking ini kita bisa saling berbagi pengalaman tentang akreditasi ACQUIN dan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang menjadi komitmen kita bersama,” ujar Prof. Irfan Gustian.

Pada pertemuan ini tambah Prof. Irfan, sengaja mengundang Ketua LPMPP Dr. Yulian Fauzi, Ketua Task Force ACQUIN Hendy Santoso dan anggotanya, sehingga dapat menceritakan detail tentang bagaimana proses Unib mendapatkan 69 Sertifikat Akreditasi Internasional dari ACQUIN beberapa waktu lalu.

“Dengan mendengarkan pengalaman dari Unib, semoga menjadi bekal masukan bagi FISIP Unsoed dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengelolaan lembaga, serta rencana-rencana untuk menghadapi akreditasi internasional,” tutur Prof. Irfan Gustian.

Suasana diskusi rombongan FISIP Unsoed dengan Ketua LPMPP dan Task Force ACQUIN Unib.(foto:hms1)

Sementara itu, Dekan FISIP Unsoed Dr. Wahyuningrat menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan Unib untuk kegiatan benchmarking ini. “Semoga dengan kegiatan ini kami menambah wawasan lebih luas dari pengalaman Unib yang telah sukses meraih akreditasi internasional ACQUIN, sehingga dapat diterapkan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di FISIP Unsoed,” ujarnya.

Diskusi rombongan Dekan FISIP Unsoed dan Task Force ACQUIN Unib berlangsung di ruang rapat pimpinan lantai 2 Gedung Rektorat Unib. Penjelasan tentang akreditasi ACQUIN (The Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute) disampaikan secara bergantian oleh Dr. Yulian Fauzi, Hendy Santosa dan lainnya. Interaksi dan dialog berlangsung dinamis serta disambut antusias oleh masing-masing pihak.

“Program akreditasi internasional ini selain untuk meningkatkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) universitas dan unit kerja, juga sebagai upaya mewujudkan internasionalisasi perguruan tinggi dan mendorong terwujudnya visi Unib menjadi universitas berkelas dunia pada 2025,” ujar Dr. Yulian seraya mengulas latar belakang Unib melaksanakan akreditasi internasional.

Suasana diskusi yang dinamis tentang akreditasi ACQUIN di ruang rapat pimpinan Unib.(foto:hms1)

ACQUIN sediri adalah asosiasi terdaftar pada EQAR (European Quality Assurance Register for Higher Education) yang berkantor pusat di Bayreuth – Jerman. EQAR merupakan lembaga akreditasi, sertifikasi dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui Kemendikbudristek, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 83/P/2020 Tanggal 24 Januari 2020.

Kalau ditanya kiat Unib berhasil melaksanakan akreditasi internasional ini, kata Dr. Yulian, salah satu kuncinya adalah komitmen yang tinggi dari semua stakeholder. Semua pimpinan baik level universitas dan fakultas, hingga unit-unit kerja lainnya, memiliki komitmen dan tekad yang sama kuat untuk menggapai keberhasilan ini.

“Begitupun mahasiswa dan alumni serta mitra kerja di pemerintahan dan swasta, semua saling mendukung dan bekerjasama untuk mewujudkan target yang telah ditetapkan. Berkat kekompakan dan kerjasama yang baik itu, Unib mendapatkan pengakuan dengan terbitnya 69 sertifikat dari ACQUIN baik sertifikat akreditasi untuk 68 program studi maupun akreditasi institusi,” ungkap Dr. Yulian. [Purna Herawan/Humas].

Skip to content