FEB UNIB Optimis Raih WBK dan WBBM Zona Integritas

FAKULTAS Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Bengkulu  merupakan salah satu dari 92 unit kerja selingkup Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang layak dan siap diusulkan untuk berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). FEB Universitas Bengkulu juga optimis mampu meraih predikat tersebut. Hal ini terungkap pada saat proses Evaluasi dan Penilaian yang dilakukan Tim Penilai Nasional dari KEMENPAN-RB, Rabu (3/10/2021).

Kegiatan Evaluasi dan Penilaian Zona Integritas dari Tim Penilai Nasional (TPN) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN-RB) dilaksanakan secara virtual di ruang Pascasarjana FEB UNIB. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor UNIB, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E., M.Sc., Wakil Rektor II Bidang Sumberdaya Yefriza, S.E., MPPM., Ph.D., Plt. Dekan FEB UNIB Dr. Fachruzzaman, S.E., M.D.M. Ak., dan para Wakil Dekan, serta 6 (enam) Manajer Area Zona Integritas.

Keenam Area Zona Integritas FEB UNIB mencakup; Area Manajemen Perubahan, Area Penataan Tatalaksana, Area Penataan Sistem Manajemen SDM, Area Penguatan Pengawasan, Area Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Area Penguatan Kulitas Pelayanan Publik.

Penetapan FEB UNIB sebagai Pilot Project Wilayah Zona Integritas tertuang dalam Surat Keputusan Rektor UNIB tanggal 22 April 2021. Untuk melaksanakan amanah tersebut, FEB UNIB melakukan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas pada tanggal 16 Juli 2021.

Pencanangan Pembangunan Zona Integritas FEB UNIB dilaksanakan Inspektur Jenderal Kemdikbudristek Dr. Kartina Muliyana Girsang dan dihadiri sejumlah tamu VIP secara virtual, antara lain Anggota DPR RI Mohammad Soleh, Anggota DPD RI Ahmad Kanedi dan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri.

Setelah pencanangan Zona Integritas, FEB UNIB bersama 167 unit kerja selingkup Kemdikbudristek langsung mengikuti evaluasi dan penilaian internal yang dilakukan Inspektur Jenderal Kemdikbudristek. Dari evaluasi dan penilaian internal, ditetapkan 92 unit kerja yang dinyatakan telah layak dan siap diusulkan Berpredikat WBK dan WBBM, salah  satunya adalah FEB UNIB.

“Pembangunan Zona Integritas ini adalah sebuah komitmen yang dilakukan bersama untuk kemajuan, yang akan dinilai untuk menjadi institusi berintegritas. Untuk menunjukkan kewibawaan maupun keintegritasan, maka kita harus menunjukannya pada diri sendiri dulu dan berkomitmen bebas dari korupsi, demi birokrasi yang bersih, serta menjadi abdi negara yang siap melayani,” ujar Rektor UNIB, Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Dijelaskan Dr. Retno, pembangunan Zona Integritas merupakan langkah konkrit dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik. Pencanangan Zona Integritas di FEB UNIB merupakan inisiasi yang sangat positif dalam rangka mewujudkan Reformasi Birokrasi. “Harapan saya, Zona Integritas di FEB UNIB dapat menjadi contoh, dan semua fakultas dapat membangun Zona Integritas,” ujarnya seraya mengucapkan rasa optimisme dalam Evaluasi TPN, ke depan FEB UNIB akan meraih predikat WBK dan WBBM.

Optimisme FEB UNIB meraih Predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) bukan tidak beralasan. Sebab, pasca pencanangan Pembangunan Zona Integritas beberapa waktu lalu, sejumlah perubahan dan inovasi telah dilakukan pada 6 (enam) area perubahan dan hasilnya sangat dirasakan bagi kemajuan Universitas Bengkulu.

Wakil Rektor II Bidang Sumberdaya UNIB, Yefriza, selaku Koordinator Tim Zona Integritas memaparkan, pada area Manajemen Perubahan, sebelumnya kinerja individu dilaporkan dan dinilai secara manual, tapi saat ini sudah dalam sistem dan dapat diakses secara online. Kemudian layanan belum menyeluruh berbasis IT (Informasi Teknologi) saat ini sudah berbasis IT. Dulunya masih bersifat kompetitif, saat ini sudah kolaboratif dan dulu lingkungan belum ramah difabel saat ini sudah ramah difabel.

“Pada Area Manajemen Perubahan, sejumlah inovasi juga dilakukan. Inovasi lebih diarahkan pada pemberian contoh atau panutan, teladan dari sosok Dekan FEB UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri yang kini menjadi Rektor UNIB, terhadap perilaku bebas korupsi, menciptakan birokrasi yang bersih, dan selalu menjadi abdi negara yang siap melayani,” papar Yefriza.

Lalu, pembangunan pada Area Tata laksana, juga sangat dirasakan peningkatan dan manfaatnya bagi kemajuan institusi. Sebelumnya pemanfaatan media sosial hanya terbatas pada pelayanan akademik, saat ini sudah dioptimalkan pada seluruh lini layanan mencakup pendidikan, layanan kemahasiswaan, tenaga kependidikan dan dosen. Dulunya prosedur layanan akademik masih dengan aplikasi sederhana, saat ini telah menggunakan teknologi dan aplikasi yang lebih modern. Dulunya bimbingan akademik dengan sistem konvensional tatap muka, saat ini dilakukan secara blended (luring dan daring) serta sistem portal akademik. Sistem pembelajaran juga telah dilakukan secara sinkronus dan asinkronus.

Sejumlah inovasi dilakukan pada area penataan tata laksana yang pada akhirnya melahirkan berbagai penghargaan. Dalam hal keterbukaan inormasi publik misalnya, UNIB yang termasuk FEB di dalamnya, dua tahun terakhir meraih anugerah Keterbukaan Informasi Publik dengan Kategori Menuju Informatif, sebuah prestasi level menengah keatas yang diberikan Komisi Informasi Republik Indonesia. Kemudian, baru-baru ini UNIB termasuk FEB didalamnya juga meraih penghargaan Peringkat Ketiga Kategori Satuan Kerja Terbaik dalam Administrasi Pengajuan SKPP Tingkat Satuan Kerja Lingkup KPPN Bengkulu.

Pada Area Penataan Sistem Sumber Daya Manusia, penataan dan inovasi yang telah dilakukan juga mulai terasa manfaatnya. Jika sebelumnya sistem perekrutan masih dilakukan secara internal dengan proses tertutup, saat ini dilakukan secara terbuka dan transparan, menggunakan teknologi modern. Begitupun dengan SDM, dulu masih banyak yang belum terlatih namun saat ini sudah banyak SDM terlatih dengan mengikutsertakan pada pelatihan-pelatihan kompetensi seperti pelatihan bidang keuangan dan arsiparasi. Dulunya banyak karyawan menetap hanya di satu unit kerja tertentu, saat ini dilakukan mutasi dan rotasi untuk meningkatkan kapasitas dan pengembangan karirnya, serta adanya pemberian reward bagi karyawan terbaik, yang dulunya tidak pernah diberikan. Sistem presensi pun dilakukan penataan yang dulunya sistem manual dan konvensional tapi saat ini sudah menggunakan presensi berbasis aplikasi.

Pada Area Penguatan Akuntabilitas, sangat dirasakan manfaat perubahahnya seperti pada pencapaian akreditasi program studi, yang dulunya hanya terakreditasi nasional namun saat ini sudah ada Program Studi terakreditasi internasional seperti ABEST 21 dan terus dikembangkan. Standar Operasional Prosedur (SOP), telah dilakukan penataan menyesuaikan dengan kondisi terkini dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Jika sebelumnya ukuran kinerja berbasis output, saat ini berdasarkan outcome. Begitupun dengan laporan kinerja yang dulunya hanya disosialisasikan secara internal, tapi saat ini dapat diakses secara umum melalui website. Terkait pengaduan dan interaksi masyarakat umum, dulunya belum ada saluran tapi saat ini dapat dilakukan melalui hotline service pada website UNIB dan website FEB.

“Inovasi dan penataan penguatan akuntabilitas sudah banyak dilakukan. Begitupun dengan pelayanan publik. Sejumlah aplikasi berbasis internet dibuat secara mudah dan aplikatif sehingga masyarakat semakin mudah mengakses layanan. Sejumlah fasilitas juga dibangun sehingga memberikan ruang representatif bagi masyarakat baik internal maupun eksternal, seperti membangun Unit Layanan Terpadu (ULT) sehingga mempermudah proses pelayanan, juga berkolerasi terhadap penataan pengawasan yang semakin efektif dan efisien dengan membuka aplikasi pengaduan seperti Aplikasi LAPOR,” papar Yefriza.

Pemaparan tentang perubahan-perubahan dan penataan pada 6 (enam) area Zona Integritas FEB UNIB mendapat respon positif dari Tim Penilai Pusat KEMENPANRB. Dengan respon positif itu, maka FEB UNIB semakin optimis ke depan akan meraih Predikat WBK dan WBBM.

“Namun yang paling penting dari semua ini adalah bagaimana meningkatkan komitmen kita bersama untuk menciptakan birokrasi yang bersih, bebas korupsi dan siap melayani. Sebagaimana tagline yang diungkapkan Bu Rektor UNIB, mari kita bersama-sama SMART : Sigap, Melayani, Amanah, Rasional dan Terperaya !” ucap Yefriza.[Hms1].