Fakultas Pertanian Juara Lomba Debat Kritis Mahasiswa 2014

TIM mahasiswa Fakultas Pertanian akhirnya sukses menyabet juara pertama lomba debat kritis mahasiswa tingkat Universitas Bengkulu tahun 2014 yang diselenggarakan UPT Pengembangan Kompetisi Mahasiswa (PKM) di gedung rektorat, Rabu (3/12/2014).

Tim mahasiswa yang beranggotakan Olivia Alfath Azhari, Ahmad Joyosuseno dan Jusrian Saubara itu ditetapkan sebagai pemenang setelah mengungguli tim mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang beranggotakan Agi Azhari Sandini, Karissa Faraski dan Putri Santri.

Dewan juri yang diketuai langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Bengkulu, Dr. M. Ridwan, sempat mengaku bingung dalam memberikan kepada tim fakultas pertanian dan fakultas kedokteran.

“Kedua tim memang layak masuk babak final. Jujur, saya kagum ternyata adik-adik ini sangat menguasi masalah dan sangat mengikuti perkembangan informasi terkait kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi BMM. Terus terang, saya sendiri bingung memberi penilaian, karena keduanya sama-sama bagus baik secara substansi, penyampaian masalah dan kerja sama tim,” ujarnya.

Kendati demikian kata M. Ridwan, karena ini merupakan babak final, maka harus ditetapkan siapa yang berhak menyandang juara satu dan dua. “Kalau bagi saya, kedua tim ini adalah juaranya. Tapi kita tidak tahu nanti bagaimana hasil akhir total nilai yang diberikan dewan juri,” tukasnya.

Setelah melalui perdebatan sengit menyangkut topik yang diberikan panitia yaitu “Kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM dan upaya peningkatan kesejateraan masyarakat,” akhirnya dewan juri memutuskan Tim Mahasiswa Fakultas Pertanian sebagai juara pertama dengan total nilai 80,3 dan Tim Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan sebagai juara kedua dengan nilai 79.

Perlombaan debat kritis mahasiswa tahun 2014 itu diikuti 2 tim utusan mahasiswa dari seluruh fakultas selingkung Unib, jumlah seluruhnya sebanyak 16 tim. Setelah melalui babak penyisihan, empat tim melaju ke babak semifinal, yaitu tim dari Fakultas Pertanian yang berhadapan dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan berhadapan dengan Fakultas Ekonomi Bisnis.

Tim yang kalah di babak semifinal kembali berlomba untuk memperebutkan juara 3, yaitu antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis versus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Alhasil, dewan juri memutuskan bahwa Tim FKIP yang menang dan berhak menyandang gelar juara 3.

Ketua UPT Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Unib, Bustanuddin Lubis, MA mengatakan, lomba debat kritis mahasiswa ini merupakan aplikasi dari kegiatan akademik yang bertujuan untuk melatih keterampilan dan kecakapan mahasiswa dalam memberikan pandangan secara konseptual dan bisa memberikan kontribusi terhadap topik yang diangkat.

Topik yang diangkat pada lomba debat ini antara lain tentang kebijakan Pilkada dan hubungannya dengan pembelajaran demokrasi, tentang UU RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, tentang pemberantasan korupsi, tentang perkoperasian dan UKM/UMKM, tentang penerimaan CPNS, tentang kesiapan Indonesia menju pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean, tentang kebijakan pemerintah menaikan harga BBM dan meningkatan kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa mendalami dan memahami masalah yang terjadi, melatih keterampilan dan kecakapan mahasiswa dalam memberikan pandangan secara konseptual dan memberikan kontribusi terhadap topik yang diangkat, serta mengembangkan budaya perbedaan pendapat secara konstruktif dalam memahami kebijakan dan permasalahan yang terjadi,” papas Bustanuddin Lubis.[humas 1]