Dosen UNIB Kolaborasi Penelitian dengan Chulalongkorn University Thailand

PADA hari Selasa 12 November 2019 lalu, Dosen UNIB yang juga Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM UNIB) Dr. Heri Suhartoyo bersama Dosen Fakultas Teknik UNIB Dr. Lindung Zalbuin Mase melakukan pertemuan dengan Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Chulalongkorn University Thailand.

Sebagaimana informasi yang dikirimkan ke UPT Kerjasama dan Layanan Internasional (UPT KSLI) UNIB dan diteruskan kembali ke Tim Humas UNIB, bahwa tujuan pertemuan ini adalah untuk mendiskusikan kolaborasi riset intensif antara dosen UNIB dan Chulalongkorn University.

Pada intinya, UNIB akan mendirikan Pusat Unggulan terkait Geotechnical Hazard dan akan berkerjasama dengan Centre of Excellence in Geotechnical and Geoenvironmental Engineering (CEGGE) Chulalongkorn University, Thailand.

Diinformasikan bahwa, Dr Heri Suhartoyo dan Dr Lindung Zalbuin Mase bertemu dengan Prof. Dr. Suched Likitlersuang dan Prof. Dr. Teerapong Senjuntichai.

Prof. Dr. Suched adalah Kepala CEGGE-Centre of Excellence in Geotechnical and Geoenvironmental Engineering (CEGGE) dan Prof. Dr. Teerapong adalah Kepala Department of Civil Engineering, Dept of Civil Engineering, Chulalongkorn University.

Dr Lindung Zalbuin Mase saat ini juga menjalankan riset kolaborasi dengan Prof Suched. Penelitian ini didukung dan mendapatkan support dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) UNIB.

“Riset yang kami kolaborasikan bersama Chulalongkorn University adalah mengusulkan metode pemetaan kerentanan likuifaksi yang mengacu pada parameter utama penentu likuifaksi yaitu tekanan air pori akibat beban gempa dari hasil analisis perambatan gelombang seismik dari metode elemen hingga,” ujar Dr Heri Suhartoyo.

Metode ini kata dia, sebelumnya secara intensif telah dikembangkan oleh Dr. Lindung Zalbuin Mase bersama Prof. Suched Likitlersuang (Chulalongkorn University) dan Associate Professor. Tetsuo Tobita (Kansai University).

“Saat ini proses zonasi kerentanan sedang berlangsung. Kedepannya zonasi kerentanan likuifaksi di wilayah Bengkulu akan dapat diketahui dan menjadi rujukan dalam perencanaan tata ruang dan wilayah di Kota Bengkulu,” paparnya kepada UPT KSLI dikutif Tim Humas kembali. [Hms1/KSLI].