Diskusi Bersama Peserta SSDN PPRA Lemhannas RI

REKTOR UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc didampingi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Syahrial, M.Phil,  Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Dr. Ardilafiza, para Dekan dan Wakil Dekan serta Kepala Biro selingkung UNIB, menerima kunjungan dan melakukan diskusi bersama puluhan peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia, di ruang rapat tiga rektorat UNIB, Kamis (30/8/2018).

Selain pimpinan UNIB, acara diskusi ini juga dihadiri rektor perguruan tinggi swasta, antara lain Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) Dr. H. Ahmad Dasan, SH, MA, Rektor Universitas Prof. Hazairin (UNIHAZ), Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si, dan Rektor Universitas Dehasen (UNIVED) Prof. Dr. agr. Johan Setianto.

Kunjungan Peserta SSDN PPRA LVII Lemhannas RI ke UNIB dipimpin Marsda TNI Yoyok Yeki Setiono dan didampingi Tenaga Ahli sekaligus Tenaga Pengajar Lemhannas Bidang Ekonomi, Prof. Dr. Didin S Damanhuri, SE, MS, DEA. Setibanya di UNIB, mereka disambut langsung oleh Rektor UNIB didampingi pimpinan UNIB lainnya.

Dalam sambutannya, Prof. Didin S Damanhuri menjelaskan, kunjungan ini merupakan bagian dari Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) angkatan ke-57 dan 58 Lemhannas RI. Selain berkunjung ke Bengkulu, ada tiga wilayah lainnya yang dikunjungi yaitu Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sumatera Barat.

Sebelum ke UNIB, rombongan SSDN telah berkunjung dan berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pemerintah Kota Bengkulu, Polda Bengkulu, Korem 041 Garuda Emas, serta berkunjung ke Pelindo II Bengkulu untuk mengetahui perkembangan rencana pemerintah menjadikan kawasan Pulai Baii sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Tujuan kita untuk mengetahui sekaligus melakukan kajian kondisi strategis daerah yang meliputi berbagai aspek, seperti politik, ekonomi, sosial, kesehatan, serta keamanan daerah yang pada akhirnya untuk mengukur ketahanan nasional dan daerah. Hasil kajian strategis ini nanti akan menjadi masukan bagi presiden dalam menyusun berbagai kebijakan pembangunan,” papar Prof. Didin Damanhuri.

Meskipun waktu yang terbatas, hanya sekitar satu jam, namun diskusi berlangsung dinamis. Isu penting yang mengemuka yaitu masalah kemiskinan dan ketertinggalan Provinsi Bengkulu, padahal daerah ini sangat kaya dengan berbagai potensi sumber daya alam.

Menanggapi isu kemiskinan di Bengkulu tersebut, Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, sesuai dengan fungsi tri dharma perguruan tinggi, UNIB sendiri telah banyak menghasilkan penelitian, kajian-kajian upaya pengentasan kemiskinan yang direkomendasikan kepada pemerintah disamping tugas pokok melaksanakan pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal.

Bahkan UNIB memiliki jejaring kerjasama cukup baik dengan para akademisi, peneliti dan tenaga-tenaga ahli yang konsen dalam pengentasan kemiskinan berskala internasional, kawasan Asia. Jejaring kerjasama internasional tersebut yaitu RENPER (Regional Network on Poverty Eradication), dimana UNIB sebagai salah satu penginisiasi berdirinya perhimpunan tersebut dan saat ini President RENPER juga dijabat oleh Rektor UNIB.

“Namun di sini (penanganan masalah kemiskinan, red), kita ini bukan sebagai peng-eksekusi kebijakan. Karena terkendala regulasi. Yang kita lakukan adalah memberikan masukan-masukan, rekomendasi hasil penelitian dan kajian, yang pada tataran pelaksanaan diserahkan dan disesuaikan dengan kondisi pemerintah daerah,” ujar Rektor.

Kemudian upaya mengatasi tingginya angka pengangguran kata Rektor, kepada mahasiswa selain menumbuhkan dan mengembangkan soft skiil, juga diberikan berbagai program peningkatan skiil lainnya, mendorong kembangnya kreativitas dan inovasi melalui berbagai program kemahasiswaan. Bahkan kepada para alumni selalu ditekankan agar merubah stigma tamat kuliah untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) semata, tapi menjadi entreperenur dan generasi yang siap menghadapi disruption era.

Terkait dengan program strategis menjadikan Kawasan Pelabuhan Pulau Baii menjadi Kawasan Ekonomi Khusus yang dapat mendongkrak kemajuan Provinsi Bengkulu, Rektor menyambut baik dan sebagai institusi yang memiliki SDM handal, UNIB siap bersinergi dengan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan program tersebut.

“Ketika GM Pelindo II Bengkulu dijabat Pak Drajat, kita sudah menandatangani nota kesepahaman kerjasama (MoU) untuk mewujudkan kawasan Pulai Baii sebagai KEK. Tinggal menunggu tindaklanjutnya saja. Kita siap bersinergi untuk memajukan Provinsi Bengkulu,” tukas Rektor.

Senada dengan Rektor UNIB, tiga rektor dari PTS juga berharap dengan adanya kunjungan dari SSDN Lemhannas ini dapat menghasilkan kajian strategis yang menjadi masukan kepada pemerintah pusat agar memberikan perhatian lebih kepada Bengkulu dalam menyusun dan mengimplementasikan kebijakan pembangunan sehingga daerah ini tidak lagi menjadi daerah tertinggal.

Acara ini diakhiri dengan pertukaran cindera mata antara Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi dengan Tenaga Ahli Lemhannas Prof. Didin Damanhuri, serta berfoto bersama dengan seluruh peserta SSDN.[Hms1/Foto:Ngamarudin]