Delapan Tahun FKIK UNIB Meluluskan 46 Dokter

SEJAK berdiri delapan tahun lalu, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Bengkulu telah menghasilkan 46 dokter. Ini merupakan prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi fakultas, bagi universitas dan bagi masyarakat Provinsi Bengkulu umumnya. Demikian diungkapkan Dekan FKIK UNIB, dr. Andrew Johan, MS dalam acara pengambilan sumpah 6 dokter lulusan FKIK, di aula lantai 3 Gedung FKIK UNIB, Selasa (24/1/2017).

Dijelaskan dr. Andrew, dengan semakin banyaknya lulusan dokter diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat baik di Provinsi Bengkulu maupun Indonesia pada umumnya. Kemudian dengan semakin banyaknya dokter lulusan FKIK UNIB, semakin menjawab ekspektasi masyarakat terhadap institusi Perguruan Tinggi ini yang merupakan salah satu komponen penting bagi kemajuan daerah.

Terkait dengan prosesi sumpah dokter, menurut dr. Andrew, ini bukanlah acara seremonial belaka. Tapi sumpah dokter merupakan suatu keharusan dan sesuatu yang “sakral” sebagai bekal bagi setiap dokter dalam menjalankan profesi dan pengabdian kepada masyarakat.

“Setiap dokter wajib menjunjung tinggi sumpahnya. Pengucapan sumpah dokter ini merupakan kegiatan yang sakral,” tegas dr. Andrew seraya mengucapkan selamat kepada 6 mahasiswa FKIK UNIB yang baru saja mengangkat sumpah.

Pengambilan sumpah 6 dokter itu dipandu oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Bengkulu, dr. Syafriadi, MM dan disaksikan Dekan FKIK, para Wakil Dekan, para dosen, pimpinan Rumah Sakit Jejaring se Kota Bengkulu, dan para orang tua mahasiswa.

Prosesi pengambilan sumpah berlangsung tertib dan khidmad yang diakhiri dengan pemberian ucapan selamat kepada 6 dokter baru yang didampingi orang tua masing-masing.

Setelah melakukan Sumpah Dokter ini ke 6 mahasiswa FKIK UNIB itu akan melaksanakan Program Dokter Internsif yang tempat pelaksanaannya ditentukan langsung oleh Kementerian Kesehatan RI.

Melihat anaknya sukses menempuh pendidikan dokter ini, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tuanya. Begitu juga yang dirasakan Ngadiyono, ST, MT. Oleh sebab itu, ketika didaulat menyampaikan kata sambutan mewakili orang tua mahasiswa, Ngadiyono tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih kepada para dosen, para pimpinan FKIK dan kepada seluruh sivitas akademika UNIB umumnya yang telah mendidik dan membina anaknya sehingga menjadi seorang dokter.

“Kami sungguh senang dan bangga karena anak kami sudah menjadi seorang dokter. Ini semua berkat pendidikan dan pembinaan yang dilakukan FKIK UNIB. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah berperan terhadap kesuksesan ini,” ujarnya. [Penulis/foto : Sufrianto. Editing : Purna Herawan]