Debat Kritis Mahasiswa Meriahkan Perayaan Lustrum VI Unib

SEPERTI dilansir sebelumnya, untuk memeriahkan dies natalis ke 30 atau lustrum VI Unib, sejumlah kegiatan seperti seminar, kuliah umum serta perlombaan telah dan akan dilaksanakan sepanjang Maret dan April 2012. Pada Rabu 4 April 2012, panitia dies natalis menggelar lomba debat kritis mahasiswa yang diikuti delapan tim.

Lomba debat kritis mahasiswa bukan kali pertama di lingkungan Universitas Bengkulu. Tapi perlombaan kali ini lebih istimewa karena dilaksanakan dalam rangka memeriahkan lustrum VI Unib. Tema yang diangkat pada lomba ini juga sangat menarik dan aktual yaitu “Bagaimana Mengkritisi Masalah Bangsa dengan Nalar dan Argumentasi yang Solutif.”

Ke delapan tim yang unjuk kebolehan pada ajang ini merupakan perwakilan mahasiswa dari masing-masing fakultas dan lintas fakultas. Masing-masing tim akan berhadapan satu sama lain dengan posisi sebagai tim yang pro dan tim kontra terhadap tema atau topik yang ditentukan panitia. Tema atau topik dimaksud seperti tentang pelaksanaan birokrasi di daerah, tentang perizinan pertambangan, dan sejumlah persoalan bangsa lainnya.

Koordinator kegiatan Mas Agus Firmansyah, S.Sos, M.Si mengatakan, masing-masing tim diberikan waktu dan kesempatan yang sama untuk mengolah daya nalarnya terhadap tema atau topik kemudian memberikan argumentasi dan solusi terhadap persoalan yang dikemukakan. Selanjutnya, dalam perdebatan itu mereka akan dinilai oleh tim juri. Para juri sendiri adalah orang yang kompeten di bidangnya yaitu Alfarabi, S.Sos, MA, Dwi Aji Budiman, S.Sos, MA, Septri Widyono, S.P, M.P serta Drs. Bambang Trihadi, MS.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk memeriahkan dies natalis ke 30 atau lustrum VI Unib. Selain sebagai salah satu wadah silahturahmi, melalui kegiatan seperti ini diharapkan dapat menambah kemampuan akademis serta meningkatkan kreativitas mahasiswa, sehingga ke depan akan semakin banyak mahasiswa Unib yang berpestasi,” ujar Mas Agus Firmansyah yang juga dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unib itu.

Kegiatan yang dihelat di ruang rapat tiga gedung rektorat Unib tersebut dibuka secara resmi oleh Pembantu Rektor Unib Bidang Kemahasiswaan (PR 3), H. Hutapia Wazir, SE, ME. Dalam sambutannya H. Hutapia mengatakan, acara seperti ini sangat penting bagi mahasiswa dalam mengasah kemampuan, menempa mental serta mengembangkan daya nalar dalam memahami suatu persoalan dan mengutarkannya kepada orang lain.

Melalui acara seperti ini kata H. Hutapia, kita juga dapat menjaring mahasiswa yang memiliki kemampuan dan prestasi untuk kemudian bisa diikutsertakan pada event-event lebih besar serta bisa mewakili universitas pada lomba debat tingkat regional maupun nasional.

“Melalui acara ini, seberapa besar kemampuan mahasiswa berdebat akan terlihat. Karena itu, bagi pemenang yang memiliki daya analisis sangat baik akan dilatih untuk ikut lomba debat dalam tingkat regional dan nasional,” ujar H. Hutapia seraya mengingatkan pada 2011 lalu, tim mahasiswa Unib berhasil meraih juara II lomba debat kritis mahasiswa di Padang, Sumatera Barat. [Rus/hms1]