BPJS Kesehatan Teken MoU dengan 18 Perguruan Tinggi di Bengkulu

BADAN Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) dengan 18 Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta (PTN&PTS) se Provinsi Bengkulu untuk mengoptimalkan penyelenggaraan Program JKN-KIS bagi segenap sivitas akademika dan mendorong peningkatan UHC di Provinsi Bengkulu, Senin (25/7/2022).

Penandatanganan MoU oleh pimpinan PTN/PTS dengan BPJS disaksikan Gubernur, Deputi Direksi BPJS dan Rektor UNIB. (foto:hms1).

Acara penandatanganan MoU ini berlangsung di Gedung Balai Raya Semarak Bengkulu, disaksikan langsung oleh Deputi Direksi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Regulasi BPJS, drg. Jenni Wihartini, MM, MHP, HIA, AAK, Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc serta undangan dari instansi dan lembaga terkait.

Penandatanganan MoU dilakukan Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu, dr. Siti Farida Hanoum, AAK dengan 18 pimpinan perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta se Bengkulu. Ke 18 perguruan tinggi tersebut, yaitu Universitas Prof. DR. Hazairin, SH (UNIHAZ), Universitas DEHASEN, Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti.

18 Perguruan Tinggi di Bengkulu ikut menandatangani MoU dengan BPJS. (foto:hms1)

Berikutnya, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhkati Husada, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alfatah, Sekolah Tinggi Ilmu Teknik Trisula, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bengkulu, Akademi Kebidanan Manna, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama, Sekolah Tinggi Ilmu Kesejatan Sapta Bhakti, UIN Fatmawati Soekarno (FAS), STIT Al-Quraniyah Manna, IAIN Curup, dan Politeknik Raflesia Curup.

Untuk penandatanganan MoU BPJS Kesehatan dengan UNIB sendiri sudah lebih dulu dilakukan di ruang rapat pimpinan UNIB pada Selasa 24 Mei 2022 lalu. MoU antara BPJS Kesehatan dan UNIB tidak hanya dalam ruang lingkup optimalisasi Program JKN-KIS bagi mahasiswa dan perluasan kepesertaan JKN-KIS di lingkungan civitas akademika UNIB, tapi juga mencakup pemberian pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS di Fasilitas Kesehatan yaitu Klinik Pratama UNIB yang telah dilaunching beberapa waktu lalu.

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, ketika menyampaikan sambutan. (foto:hms1)

“Penandatanganan MoU ini dan perjanjian kerjasama Program JKN-KIS antara BPJS dengan perguruan tinggi merupakan suatu bentuk kolaborasi dan sinergisitas dalam upaya berkontribusi mensukseskan peningkatan capaian Universal Health Converage (UHC). UNIB juga mengajak seluruh perguruan tinggi di Provinsi Bengkulu untuk saling berkerjasama dalam hal pemanfaatan Fasilitas Kesehatan seperti Klinik Pratama yang ada di UNIB sehingga program JKN-KIS dapat lebih dipacu peningkatannya di lingkungan civitas akademika,” ujar Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, ketika didaulat menyampaikan sambutan mewakili pimpinan PTN/PTS.

Deputi Direksi BPJS Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Regulasi, drg. Jenni Wihartini pada kesempatan ini menyampaikan, akademisi dan mahasiswa merupakan agent of change yang diharapkan ikut mensukseskan Program JKN-KIS baik sebagai kepesertaan maupun ikut memberikan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat untuk memiliki jaminan kesehatan.

Foto bersama Gubernur , Deputi BPJS dan 18 pimpinan Perguruan Tinggi se Bengkulu. (foto:hms1)

“Membangun kesadaran masyarakat adalah salah satu kunci keberhasilan program JKN-KIS. Maka sebab itu, kami mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi beserta civitas akademika untuk turut serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya jaminan kesehatan,” ujarnya.

Jenni Wihartini juga sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada perguruan tinggi di Provinsi Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bengkulu beserta seluruh jajaran yang telah mendukung optimalisasi penyelenggaraan Program JKN-KIS. “Tanpa dukungan semua pihak, sulit program ini berjalan optimal,” tukasnya, seraya berharap MoU yang telah diteken dapat berjalan dengan baik.

Gubernur Bengkulu ketika menyampaikan sambutan. (foto:hms1)

Senada disampaikan Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, menurutnya, Program JKN-KIS harus didukung oleh semua pihak. Pemerintah, Pemerintah Daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dunia akademisi, pihak swasta maupun masyarakat, secara bersama-sama harus saling berkolaborasi dan bersinergi untuk mensukseskan program ini.

“Dengan sinergisitas dan kobalorasi yang semakin kuat, mudah-mudahan ke depan program JKN-KIS semakin optimal dan UHC kita semakin meningkat. Penandatanganan MoU ini sebagai langkah awal untuk saling bersinergi, juga langkah strategis untuk memastikan para peserta didik, mahasiswa dan pendidikan serta tenaga kependidikan memiliki jaminan terlindungi dalam program Jaminan Kesehatan Nasional,” ujarnya.[Penulis : Purna Herawan/Humas].