Bawaslu dan UNIB Gelar FGD Pengawasan Pilkada

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bengkulu, Rabu (18/11/2015), menggelar sosialisasi pengembangan pengawasan Pemilu Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati. Sosialisasi ini digelar dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) bersama segenap sivitas akademika UNIB.

FGD Panwas3

Kegiatan yang dihelat di ruang rapat senat Gedung Rektorat UNIB itu dihadiri Wakil Rektor UNIB Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Ir. Widodo, Anggota Bawaslu Provinsi Bengkulu, Saadah Mardliyanti, MA, Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra, MM, Perwakilan masing-masing Tim Sukses Pasangan Cagub/Wagub, dosen dan puluhan aktivis mahasiswa yang merupakan perwakilan dari BEM dan UKM se UNIB.

Tema kegiatan ini adalah “Peran Kampus dalam Mengawasi Pemilihan Gubernur dan Bupati Tahun 2015 di Provinsi Bengkulu untuk Pemilu yang Berkualitas dan Berintegritas.”

Saadah Mardliyanti mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya kalangan kampus agar ikut berpartisipasi secara aktif dalam melakukan pengawasan terhadap berbagai proses Pilkada yang akan dihelat serentak tanggal 9 Desember 2015.

FGD Panwas2

“Kami menyadari bahwa peran mahasiswa dan sivitas kampus sangat penting dalam pengawasan Pemilu, sebab kampus memiliki sumberdaya manusia yang banyak dan sebagian besar adalah kaum intelektual. Diharapkan dengan pengawasan aktif dari para mahasiswa, berbagai kecurangan dan pelanggaran Pilkada dapat diminimalisir,” ujar Saadah.

Berdasarkan data hasil survei, pada Pilkada Bengkulu sebelumnya, tingkat kecurangan terutama praktik politik uang (money politic) masih sangat tinggi. Hal ini disebabkan selain faktor calon yang suka memberi uang, juga kesadaran masyarakat untuk tidak terpengaruh politik uang juga masih kurang.

“Hal semacam ini menjadi tugas kita bersama, untuk melakukan pengawasan dan memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa politik uang bertentangan dengan peraturan dan berdampak buruk terhadap kualitas hasil Pilkada,” papar Saadah.

Sementara Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra, pada diskusi itu menjelaskan, selain melakukan pengawasan guna meminimalisir kecurangan, diharapkan mahasiswa dan sivitas kampus dapat bersama-sama mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak Golput (golongan putih) alias tidak memilih.

“Sudah ada beberapa pergerakan yang mengarahkan untuk Golput. Pergerakan ini dilakukan oleh kelompok-kelompok yang antipati terhadap Pemilu sebagai reaksi kekecewaan terhadap Pemilu sebelumnya. Oleh sebab itu, kita imbau seluruh elemen masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan ajakan Golput,” ujarnya.

FGD Panwas

Lanjut Irwan, seluruh elemen masyarakat harus menyadari bahwa Golput bukanlah sikap yang baik dalam Pemilu. “Gunakanlah hal pilih kita sebaik-baiknya, menentukan pilihan secara cerdas, tidak terpengaruh dengan ajakan Golput dan ajakan yang mengarah pada politik uang. Sebab, satu suara kita sangat menentukan nasib pembangunan Bengkulu lima tahun ke depan,” tukasnya.

Kegiatan FGD ini disambut baik oleh pimpinan UNIB. Melalui kegiatan ini semakin menambah wawasan dan pengetahuan para mahasiswa, serta membangkitkan semangat mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktiv dalam melakukan pengawasan Pilkada.

Kemudian dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan Pilkada di Bengkulu berjalan tertib dan aman serta menghasilkan pemimpin berkualitas. “Harapan kita Pilkada nanti bebas dari money politik serta mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin berkualitas,” ujar Wakil Rektor IV UNIB, Prof. Widodo. [humas1]