Akademisi dari 5 Negara Seminar RENPER di Unib

PULUHAN akademisi dari sejumlah perguruan tinggi dari 5 negara di Asia, Senin (15/10), ikut berpartisipasi pada seminar internasional RENPER ((Regional Network on Poverty Eradication) yang digelar di Universitas Bengkulu, Bengkulu – Indonesia. Ke 5 negara itu yaitu Malaysia, Cambodia, India, Republik Checzh, dan Indonesia.

Semula direncanakan jumlah peserta seminar ini mencapai ratusan akademisi dari 11 universitas partisan Renper dari 8 negara di Asia. Namun berdasarkan registerasi terakhir, peserta dari luar negeri hanya 23 akademisi dari lima negara.

Seminar internasional ini membahas sejumlah aspek tentang pengentasan kemiskinan dan telah dibuka secara resmi oleh Chairman RENPER Prof. Dr. H. Ibrahim Che Omar dari Universiti Malaysia Kelantan, Malaysia. Opening Ceremony di Rafflessia Room (Ruang Rapat Utama gedung Rektorat Unib) berlangsung meriah dan diwarnai penampilan tarian persembahan “sekapur sirih”.

Rektor Unib, Prof. Ir. H. Zainal Muktamar, M.Sc, Ph.D pada opening ceremony itu memperkenalkan Unib secara singkat melalui video profil Unib yang ditayangkan di monitor dengan durasi kurang lebih 10 menit.

“Lokasi kampus Unib dekat dengan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Unib memiliki delapan fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, serta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Selamat datang dan selamat berseminar di kampus hijau Unib,” ujar Prof. Zainal.

RENPER kata Prof. Zainal adalah Jaringan Regional Penanggulangan Kemiskinan, yang bertujuan untuk menyusun strategi, energi, dan mensinergikan ide-ide dan upaya oleh akademisi, secara individual maupun institusional, dalam pemberantasan kemiskinan di kawasan Asia.

Seminar internasional RENPER ini merupakan yang ketiga dan Universitas Bengkulu sangat bangga dipercaya sebagai tuan rumah. Seminar pertama sekaligus peluncuran RENPER berlangsung bulan Oktober 2010 lalu di Universiti Malaysia Kelantan, dan seminar kedua dilaksanakan di University of Battambang, Kamboja.

Seminar kali ini dibagi dua sesi, Plenary Session (sesi utama) menghadirkan empat pembicara yaitu Prof. Suahasil Nazara (Policy Working Group Coordinator, Secretariat of the National Team for the Acceleration of Poverty Reduction, Office of Vice President of Republic of Indonesia), Dr. Touch Visalok (President of University of Battambang, Cambodia) dan Prof. Dr. Ibrahim Che Umar (Chairman of RENPER, Universiti Malaysia Kelantan), dan Irman Lanti (UNDP Indonesia). Kemudian Parallel Workshop yang akan dibagi lima bidang minat yang mempresentasikan 52 paper yang ditulis para akademisi dan peneliti dari luar negeri maupun dari Unib sendiri.

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung hingga Rabu (17/10). Selain seminar, juga dilakukan Council Meeting oleh para pimpinan perguruan tinggi pendiri RENPER, serta site visit ke Desa Sri Katon Kecamatan Pondok Kelapa, kunjungan ke laboratorium pertanian Unib dan melihat usaha kecil menengah hasil kemitraan Unib dan masyarakat. Di hari terakhir, sebelum pulang ke negaranya masing-masing, para peserta seminar diajak mengunjungi sejumlah objek wisata di Kota Bengkulu.

Pantauan Tim Humas Unib, pada hari pertama seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar. Usai pembukaan acara dilanjutkan dengan seminar utama dan hingga sore hari, para peserta melakukan Parallel Workshop. Parallel Workshop itu sendiri dibagi lima group dan di lima ruangan. Di group pertama bertajuk “Making Poverty Issues Integral to Human Rights Agenda,”, group kedua bertajuk “Expanding Poverty Dimensions into Academic Curriculum,” group ketiga “Engaging the Debate on Poverty and Globalisastion,” group empat “Building People Initiatives to Alleviate Poverty,” dan group lima tentang “Agricultural Research and Efforts to Eradicate Poverty.”

Agenda pada hari pertama ditutup dengan jamuan makan malam di hall gedung Rektorat Unib. Para peserta seminar baik dari dalam dan luar negeri saling bersendagurau sambil menikmati santapan dengan menu-menu masakan khas Indonesia. Usai dinner yang penuh keakraban itu, para peserta dimanjakan dengan penampilan tari-tarian tradisonal yang memukau oleh Sanggar Tari UKM Unib.[hms1]